Page 524 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 524

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   damai, etis, adil, dewasa, dan berkead aban,”katanya. 405
                                                         Menurut Kepala Negara, perbedaan pendapat adalah absah
                                                   dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan, namun hendaknya hal
                                                   itu tidak terjerumus menjadi permusuhan atau perpecahan. Perbedaan
                                                   pendapat justru menjadi kekuatan untuk mencapai kesepakatan
                                                   bersama yang lebih bermutu bagi kepentingan bersama, tegas Presiden
                                                   Soeharto. “Tetapi satu hal yang harus kita pegang teguh, penyeiesaian
                                                   perbedaan pendapat untuk mencapai kesepakatan itu haruslah
                                                   demokratis dan konstitusional,”katanya. 406
                                                         Menurut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Forum Demokrasi
                                                   Abdurrahman Wahid dan mantan Mendagri Rudini, aktivitas unjuk
                                                   rasa mungkin saja efektif dalam menyampaikan aspirasi rakyat yang
                                                   kebetulan berbeda dengan kebijakan pemerintah. Akan tetapi, demikian
                                                   mereka mengingatkan, aktivitas unjuk rasa bila diteruskan menjadi
                                                   kebiasaan akan menjadi preseden buruk yang menyumbat berjalannya
                                                   sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia.
                                                         K.H. Abdurrahman Wahid dan Rudini menyuarakan harapan
                                                   mereka agar unjuk rasa SDSB tidak berlanjut menjadi unjuk rasa isu-
                                                   isu kemasyarakatan lainnya. Abdurrahman Wahid, yang biasa dipanggil
                                                   Gus Dur mengatakan, aktivitas unjuk rasa itu bisa terjadi karena pada
                                                   saat ini sedang terjadi perpencaran kekuasaan. “Sebelum ini, kekuasaan
                                                   memusat di lembaga eksekutif saja, namun akhir-akhir ini kekuasaan
                                                   memencar ke lembaga DPR dan juga rakyat banyak,” katanya. 407
                  K.H. Abdurrahman                       Sekalipun perpencaran kekuasaan itu positif dalam pandangannya
                   Wahid dan Rudini                dan memungkinkan rakyat menyampaikan aspirasi yang berbeda

                        menyuarakan                kepada pemerintah, Gus Dur menyatakan ketidaksetujuannya bila
                                                   “budaya” unjuk rasa tersebut diteruskan. Menurut Rudini, demi
                     harapan mereka                menghindari munculnya “mekanisme”unjuk rasa di kemudian hari,

                      agar unjuk rasa              dianjurkan agar dilakukan pengkajian atas usaha peningkatan peran
               SDSB tidak berlanjut                lembaga DPR.

                 menjadi unjuk rasa                      Berbeda dengan Rudini, akademisi Prof . Dr. Nazaruddin
                                                   Sjamsuddin berpendapat, kritik terhadap lembaga perwakilan rakyat
                                 isu-isu           tidak dapat dibenarkan karena sistem ketatanegaraan Indonesia

                     kemasyarakatan                belum memungkinkan DPR melakukan desakan langsung terhadap
                                lainnya.           pemerintah. “DPR tidak dapat disalahkan dalam kasus SDSB ini,”katanya
                                                   menegaskan.
                                                         Berkaitan dengan usaha-usaha penyelesaian beda pendapat

                                                   405 Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita, Buku XV (1993), Jakarta: Antara
                                                      Pustaka Utama, 2008, hal 688-691.
                                                   406 Ibid
                                                   407  Ibid



                                       dpr.go.id   524





         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   524                                                                           11/22/19   6:06 AM
   519   520   521   522   523   524   525   526   527   528   529