Page 18 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 18

DARI VOLKSRAAD
                                                                                      KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT (1917-1949)





























                                                                                             Sidang pembukaan Volksraad
                                                                                                        tahun 1918
                                                                                                   (Sumber: KITLV 4513)
                  Dengan RR tersebut, situasi di Hindia-Belanda menjadi berat sebe-
                  lah, terutama bagi bumiputra, karena kekuasaan gubernur jenderal
                  yang begitu kuat. Dan hal itu disadari oleh sebagian kecil elite di ne-
                  geri Belanda. Mereka pun mengajukan beberapa rencana perubah-
                  an peraturan dan sistem yang akan diterapkan di Hindia-Belanda.
                  Ini dilakukan untuk menjadi penyeimbang dari kekuasaan gubernur             1 April 1905
                  jenderal. Pada 1894, melalui Menteri Urusan Koloni Willem van De-          didirikan dewan
                  dem, pernah ada rencana untuk membentuk suatu badan perwakil-                    kota di tiga
                  an di samping gubernur jenderal dan Raad van Indie, Dewan Hindia             kota di wilayah
                  di Asia, sebagai penasihat gubernur jenderal.
                                                                                                  Jawa Barat,
                                                                                              yaitu Gemeente
                  Sebagai bentuk pembaruan terhadap RR, pada 23 Juli 1903 dike-              Batavia, Meester
                  luarkan  Decentralisatie  Wetgeving  (Perundang-undangan  Desen-                   Cornelis
                  tralisasi) yang disetujui oleh Staten Generaal di Belanda. Ini adalah          (Jatinegara),
                  parlemen Belanda dengan hak anggaran belanja di semua koloni                dan Buitenzorg
                  negeri itu, termasuk Hindia-Belanda, hingga 1942. Undang-undang                     (Bogor).
                  yang dipublikasikan melalui Nederlandsche Staatsblad Nomor 219.10
                  membuka kemungkinan desentralisasi dalam pemerintahan untuk
                  mewujudkan daerah-daerah otonom yang meliputi gewest (wilayah)
                  dan gedeelte van gewest (bagian dari wilayah).


                  Desentralisasi adalah sasaran utama para pendukung Politik Etis,
                  dengan harapan terjadi pendistribusian kekuasaan dari Den Haag
                  ke Batavia; dari Batavia ke daerah-daerah; dan dari orang-orang Be-
                  landa ke orang-orang bumiputra. Pelaksanaan desentralisasi terse-
                  but diikuti dengan dibentuknya dewan-dewan di daerah.






                    dpr.go.id                                                                                11
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23