Page 186 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 186

WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA
                                                                                                         (1959-1966)





                  Akhirnya   Soekarno   mengangkat     Jenderal
                  Ahmad Yani sebagai Panglima Angkatan Darat,
                  meskipun  Yani  juga  menentang  dan  anti-PKI.        Tiga kekuatan kaum
                  Namun gaya kepemimpinannya berbeda dengan
                  Nasution.  Yani  memahami  karakter  budaya            pergerakan ini jika
                  Jawa,  memiliki  ekspresi  ketidaksetujuannya          dilihat dari sisi
                  terhadap  kebijaksanaan  politik  Soekarno  yang
                  disampaikannya tidak secara terbuka.                   ideologinya akan
                                                                         terperinci sebuah
                  Salah  satu  cara  memahami  kepemimpinan
                  Presiden  Soekarno  adalah  mengetahui  latar          sikap nasionalisme,
                  belakang  pemikiran  politik  Soekarno  tentang        berasaskan Islam
                  Nasakom.  Nasakom  adalah  akronim  dari  Na-
                  sonalisme-Agama-Komunisme.  Gagasan  pe-               (agama), dan
                  mikiran  ini  dapat  ditelusuri  sejak  1926,  ketika   komunisme (sosialisme).
                  Soekarno muda sudah pernah mengemukakan
                  pemikirannya tentang “Nasakom”. Sebagaimana
                  realita pada masa pergerakan nasional, terdapat
                  tiga kekuatan kelompok (organisasi) kaum per-
                  gerakan nasional, di antaranya Indische Partij, Sarekat Islam, dan ISDV
                  (Indische Sociaal Democratische Vereeniging).


                  Tiga  kekuatan  kaum  pergerakan  ini  jika  dilihat  dari  sisi  ideologinya
                  akan terperinci sebuah sikap nasionalisme, berasaskan Islam (agama),
                  dan komunisme (sosialisme). Penyatuan ketiga ideologi ini adalah yang
                  ideal untuk realita struktur sosial masyarakat kita, namun memerlukan
                  proses yang cukup panjang.


                  Dari hal tersebut, terlihat bagaimana kehidupan politik pemerintah se-
                  telah Indonesia merdeka. Kehidupan politik masa Demokrasi Liberal
                  terasa gaduh yang berkepanjangan dengan konsekuensi mengancam
                  berjalannya  semangat  pemikiran  politik  revolusionernya  Soekarno.
                  Karena kehidupan politik revolusioner terancam, salah satu solusinya
                  adalah lahirnya Nasakom pada masa Demokrasi Terpimpin.

                  Kepemimpinan yang sangat sentralistik pada diri Presiden Soekarno
                  menjadikan dia memiliki berbagai wewenang yang melekat pada di-
                  rinya. Dalam perkembangan berikutnya, pada 17 Agustus 1959, Presi-
                  den Soekarno berpidato dalam Sidang MPRS untuk mengemukakan
                  gagasannya tentang Manifesto Politik (Manipol). Konsep-konsep poli-
                  tik lain yang populer mengemuka pada masa ini antara lain Nasakom,
                  Trisakti, dan Resopin.





                    dpr.go.id                                                                              179
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191