Page 182 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 182

WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA
                                                                                                         (1959-1966)





                  bangan  dari  tiga  pilar  kekuatan  politik  antara
                  Soekarno-PKI-Angkatan  Darat.  Antara  AD  dan
                  PKI  dalam  perjalanannya  terjadi  konflik  politik   Pada awal periode
                  dengan orientasi ideologi yang berbeda.
                                                                         Demokrasi Terpimpin,

                  Konsekuensi  polarisasi  ini  mengakibatkan  ke-       terdapat beberapa
                  tegangan-ketegangan  politik  terjadi  kembali,
                  antara pimpinan Angkatan Darat dan PKI, yaitu          peristiwa yang dapat
                  ketika Angkatan Darat juga mempersiapkan diri          dijadikan upaya
                  untuk mendukung kebijaksanaan politik yang di-
                  kumandangkan  Presiden  Soekarno.  Kestabilan          perimbangan tiga pilar
                  politik pada masa Demokrasi Terpimpin sangat           kekuasaan, yaitu pada
                  tergantung  peran  Presiden  Soekarno  dalam
                  mengatur keseimbangan dari kedua kaki keku-            peristiwa Pembebasan
                  atan politik sebuah piramida.                          Irian Barat (1960)


                  Pada  awal  periode  Demokrasi  Terpimpin,  ter-       dan reaksi terhadap
                  dapat beberapa peristiwa yang dapat dijadikan          pembentukan negara
                  upaya perimbangan tiga pilar kekuasaan, yaitu
                  pada  peristiwa  Pembebasan  Irian  Barat  (1960)      Malaysia (1963).
                  dan  reaksi  terhadap  pembentukan  negara
                  Malaysia (1963). Pada Pembebasan Irian Barat,
                  ini lebih banyak merupakan kekuatan militer. Se-
                  dangkan kebijaksanaan anti-Malaysia menjadi-
                  kan PKI memperoleh kemajuan peran yang sig-
                  nifikan dengan menggerakkan massanya untuk
                  mendukung politik tersebut.


                  Pada peristiwa Pembebasan Irian Barat, dalam rapat 2 April 1961, Men-
                  teri  Keamanan  Nasional/Kasad  mendapatkan  perintah  dari  Presiden/
                  Pangti agar Gabungan Kepala Staf (GKS) mengadakan rencana operasi
                  gabungan untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda. Dari beberapa
                  kali rapat, diputuskan ada tiga opsi untuk operasi militer, serta ditemukan
                  untung-ruginya jika salah satu opsi militer yang dipilih. Hasil telaah ketiga
                  opsi ini telah dikirimkan kepada Presiden/Pangti pada 30 Juni 1960, da-
                  lam rangka melakukan operasi B (operasi militer) untuk membebaskan
                  Irian Barat.


                  Ini sebagai contoh sebuah kajian dari peristiwa yang melibatkan militer
                  belum pada tahap pelaksanaan Pembebasan Irian Barat. Penjelasan
                  tersebut sebuah contoh ketika pihak militer pendukung utama politik
                  Presiden Soekarno.





                    dpr.go.id                                                                              175
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187