Page 178 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 178

WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA
                                                                                                         (1959-1966)

















































                  Bagi Mohammad Hatta, keganjilan dalam sistem pemerintahan tersebut           Upacara Pembentukan dan
                  telah melemahkan fungsi DPR sebagai wakil rakyat, dan pada akhirnya              Pelantikan DPR-GR.
                  melahirkan penguasa diktatorial dan krisis demokrasi. Dalam sistem ini,   (sumber : http://www.netralnews.com)
                  Dewan Perwakilan Rakyat tugasnya hanya memberikan dasar-dasar hu-
                  kum kepada keputusan-keputusan yang ditetapkan pemerintah berda-
                  sarkan pertimbangan atau usul dari dua badan tadi.


                  Dengan  cara  begitu,  menurut  pendapat  Soekarno,  segala  perunding-
                  an dapat berlaku dengan cepat, tidak bertele-tele seperti yang terjadi
                  di Dewan Perwakilan Rakyat sebelumnya. Dua badan lainnya, Dewan
                  Pertimbangan Agung dan Dewan Perancang Nasional, karena susun-
                  annya ditentukan sendiri oleh Presiden Soekarno, bisa menjadi pressure
                  group atau golongan pendesak terhadap DPR.


                  Dengan  perubahan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  yang  terjadi  saat  itu,
                  ketika semua anggota ditunjuk oleh Presiden, lenyaplah sisa-sisa de-
                  mokrasi yang penghabisan.







                    dpr.go.id                                                                               171
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183