Page 10 - MAJALAH 167
P. 10
Laporan Utama
“Citarasa dan perlindungan terhadap nyawa publik itu masih rendah, sehingga kita
melihat kematian akibat kecelakaan rutin setiap hari tidak dengan rasa empati yang
tinggi dan penyesalan yang luar biasa”
akil Ketua DPR bagi masyarakat. Bahwa segala
RI Fahri Hamzah sesuatu harus dilakukan untuk
menilai, standar menyelamatkan manusia. “Nah,
W pemerintah dalam ini kayaknya pengertian dan rasa
menghargai keselamatan dan kita terhadap nyawa itu belum
nyawa publik masih sangat memadai, karena kita melihat
rendah. Padahal, negara kematian itu sebagai sesuatu
yang beradab adalah negara yang biasa,” katanya.
yang melindungi warganya. Jika melihat data, pada tahun
Perlindungan terhadap 2017 Indonesia diposisikan
keselamatan publik juga sebagai negara peringkat
merupakan salah satu tujuan
dalam bernegara seperti
yang termaktub dalam
Pembukaan UUD
1945, yakni untuk
melindungi segenap
bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah
Indonesia.
“Ini harus kita
tingkatkan di masa
depan, kita harus
sensitif terhadap
kematian orang. Sebab,
manusia adalah ciptaan
yang ditugaskan untuk
menjaga kehidupan,”
kata Fahri kepada
Parlementaria, di Gedung
DPR RI, Senayan, Jakarta,
baru-baru ini.
Pimpinan DPR
RI Koordinator
Bidang
Kesejahteraan
Rakyat (Korkesra)
ini menilai,
ada semacam
ketidakseriusan
pemerintah dalam
menciptakan sistem
transportasi yang aman
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah
Keselamatan Publik
Belum Menjadi Budaya
10 PARLEMENTARIA 167 XLVIII 2018