Page 20 - MAJALAH 215
P. 20
ANGGARAN
Kompor Listrik “Kena Setrum”
Program kompor listrik yang sudah dicanangkan tiga kemandirian energi.
Menurut perhitungan Perusahaan
tahun lalu, tak jadi diwujudkan tahun ini. Sedianya Listrik Negara (PLN), pengalihan
model kompor ini akan menggantikan kompor gas. impor LPG ke energi listrik untuk
Pengalihan yang dilatari kampanye pengurangan 30 juta penerima manfaat akan
emisi karbon dan subsidi gas yang tidak tepat sasaran menghemat Rp27,3 triliun selama
empat tahun. Angka penghematan
itu, akhirnya “kena strum” berupa kritik tajam Komisi itu berasal dari penghematan impor
VII DPR RI. LPG sebesar Rp25,9 triliun dan
penghematan subsidi sebesar Rp1,4
triliun.
aktu program ini diharapkan dapat Ketua Komisi VII DPR RI
pencanangan menyelesaikan permasalahan subsidi Sugeng Suparwoto pada Juni lalu,
tidak tepat, energi yang selama ini dinilai kurang mengatakan Komisi VII mendukung
karena berada tepat sasaran. program kompor listrik yang diusung
W di tengah Sedangkan, dari segi impor,
pemulihan ekonomi pasca Covid-19. saat ini impor LPG dari tahun ke
Selain itu, masyarakat juga belum tahun terus naik seiring dengan
siap dengan penggunaan daya listrik meningkatnya konsumsi
yang tinggi, karena akan menguras masyarakat. Pada 2024
ekonomi masyarakat. Sebelumnya, diprediksi impor LPG bisa
program konversi tersebut sudah mencapai Rp67,8 triliun.
dibahas sejak tiga tahun lalu dan Dengan beralih ke kompor
merupakan bagian dari peta jalan induksi, ketergantungan
untuk mencapai Indonesia yang terhadap impor LPG
bebas emisi karbon pada 2060. diperkirakan akan
Bahkan, sebenarnya, pada akhir berkurang secara bertahap
tahun lalu, Kementerian Energi dan sehingga dapat mendorong
Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam
Grand Strategi Energi Nasional
(GSEN) telah menargetkan 19 juta Ketua Komisi VII DPR RI
Sugeng Suparwoto.
rumah tangga menggunakan kompor FOTO: OJI/NVL
listrik pada 2030 dengan rincian 1
juta pengguna di tahun 2021 dan 2
juta pengguna setiap tahunnya pada
2022.
Selain alasan emisi karbon,
pengalihan kompor gas ke listrik
tersebut juga dipengaruhi oleh
faktor anggaran. Diketahui, pada
2022 pemerintah menganggarkan
subsidi LPG 3 kg sebesar Rp134,78
triliun. Namun, dari alokasi dana
tersebut, Kementerian Keuangan
memperkirakan 68 persen atau
Rp91,7 triliun tidak tepat sasaran
karena mengalir kepada kelompok
masyarakat mampu. Sehingga,
20 PARLEMENTARIA EDISI 215 TH. 2022