Page 16 - MAJALAH 215
P. 16

SU M B ANG  SARAN






                                              Saatnya Nakes Berdaya



                                              Guna dalam Fungsi


                                              Promotif dan Preventif





                                              Tenaga kesehatan tak hanya bertugas mengemban
                                              fungsi kuratif dan rehabilitatif, namun lebih dari
                                              itu ada fungsi promotif dan preventif yang kadang
                                              terabaikan. Sebagai pihak yang “memiliki ilmu”
                                              saatnya nakes berperan aktif, terlibat dan melibatkan
                         Oleh:
                     Freesca Syafitri         diri menjadi penyaring informasi yang bertebaran
            Former OECD Advisor, South East Asia
                    Regional Program          khususnya saat isu kesehatan menjadi santapan
             Dosen Ekonomi UPN Veteran Jakarta
                                              masyarakat luas.
                        unia kesehatan
                        Indonesia sedang
                        dilanda berbagai      2022 dengan tingkat mortalitas di   jagad maya dihebohkan dengan
                        masalah, belum tuntas   atas 50% atau 190 kematian dari 323   berbagai spekulasi terkait dengan
            D Covid-19 kini muncul            pasien terkonfirmasi.            penyakit ini. Masyarakat yang
            penyakit misterius yang menghantui   Peningkatan kasus gangguan    kebingungan seakan langsung dijejali
            anak-anak dan balita. Kasus       ginjal ini tentu menjadi berita yang   “informasi medis’ yang tak jarang
            gangguan ginjal tiba-tiba menyeruak   menggemparkan di masyarakat,   tanpa sumber pasti. Pada tahap
            di tengah masyarakat, bahkan
            berujung pada gagal ginjal dan lebih
            dari seratus kematian.
               Awal November 2022,
            Kementerian Kesehatan Republik
            Indonesia mengumumkan pasien
            Gangguan Ginjal Akut Progresif
            Atipikal di Indonesia mencapai 323
            orang. Sebelumnya penyakit ini
            dilabeli dengan nama ‘Gagal Ginjal
            Akut Misterius’, puluhan anak tiba-tiba
            mengalami gagal ginjal dalam waktu
            yang berdekatan tanpa diketahui
            penyebab pastinya. Label nama yang
            misterius dan “keganasan” penyakit
            misterius ini tak ayal membuat banyak
            pihak panik terutama para orang tua
            yang memiliki balita.
               IDAI melaporkan 35 kasus
            Gangguan Ginjal Akut sepanjang
            Agustus 2022, padahal pada kondisi
            normal tercatat hanya 1-2 kasus tiap
            bulannya. Angka tersebut kemudian
            naik 10x lipat pada awal November



             16     PARLEMENTARIA      EDISI 215      TH. 2022
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21