Page 14 - MAJALAH 215
P. 14

LAPORAN  UT AMA






                                              Menanti Para Ahli


                                              Menunjukan Taji






                                                                               menyebabkan orang-orang takut.
                                                                               Jadi bagi masyarakat, itu tidak
                                                                               usah banyak-banyak pikir, banyak-
                                                                               banyak pertimbangan, bawa saja
                                                                               anaknya ke fasilitas kesehatan.
                                                                               Kita punya kartu BPJS, sehingga
                                                                               bisa ke puskesmas, di rumah sakit,
                                                                               ditangani oleh orang yang ahli
                                                                               dengan penyakit. Jangan bertindak
                                                                               sendiri-sendiri, jangan beli obat
                                                                               sendiri-sendiri,” jelas anggota
                                                                               Komisi IX DPR RI, Suir Syam.
                                                                                  Politisi Fraksi Partai Gerindra ini
                                                                               juga mengimbau agar masyarakat
                                                                               tidak berinisiatif membeli obat-
            Anggota Komisi IX DPR RI Suir Syam. Foto: Jaka/nvl
                                                                               obatan tanpa berkonsultasi dengan
            Lonjakan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif                      tenaga kesehatan, terutama setelah
            Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury)                meningkatnya kasus yang dikaitkan
                                                                               dengan cemaran EG/DEG pada
            pada anak pertama kali dilaporkan oleh Ikatan                      beberapa merk. Suir Syam juga
            Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada September                        mendorong masyarakat untuk
            2022. Sebelumnya tercatat ada lebih 35 pasien                      tak ragu membawa anak-anak
                                                                               yang menunjukan gejala penyakit
            terkonfirmasi GGAPA sepanjang Agustus 2022.                        tersebut ke fasilitas kesehatan,
            Padahal, jumlahnya tak pernah mencapai 10 pasien                   terlebih saat ini mayoritas
            per bulan setidaknya hingga Juli 2022.                             masyarakat Indonesia telah menjadi
                                                                               peserta BPJS.
                                                                                  Dalam kesempatan yang sama,
                                                                               Suir Syam juga meminta kepada
                                                                               Kementerian Kesehatan dan
                             MERUJUK pada     WHO merilis daftar obat batuk sirop   pihak terkait untuk menenangkan
                             linimasa yang    di Gambia yang terkontaminasi etilen   masyarakat dengan secara aktif
                             dipaparkan       glikol dan dietilen glikol.      memberikan informasi dan panduan
                             Menteri             Saat itu, kejadian serupa pun   yang terpercaya. ”Makanya
                             Kesehatan, Budi   menyeruak di negara pesisir Afrika   kita harus segera, pertama
                             Gunadi Sadikin   Barat tersebut. Adanya jeda dari   menenangkan masyarakat dulu
                             dalam Rapat      laporan peningkatan kasus dengan   supaya masyarakat tenang, supaya
                                Kerja         publikasi upaya Kemenkes dan     jangan gelisah. Kemudian kita harus
                             dengan Komisi    BPOM dalam mengurai masalah ini   memberikan panduan. Dalam hal ini
                             IX pada Rabu     membuat banyak informasi bergulir   Kemenkes melalui Dirjen Pelayanan
            (2/11) lalu terlihat bahwa pemeriksaan   liar di media massa terlebih di   Kesehatan telah mengeluarkan
            patogen sebagai langkah awal      media sosial. Tak jarang informasi   edaran baik ke pemerintah pusat
            mencari penyebab GGAPA baru       ini menimbulkan kegaduhan dan    maupun pemerintah provinsi,
            dilakukan pada 12 September 2022.   kecemasan bagi awam.           pemerintah daerah dan seluruh
            Sedangkan uji toksikologi mulai      “Di media sosial masih banyak   fasilitas kesehatan tata cara
            berjalan pada Oktober 2022 setelah   yang berlebihan sehingga      menanggulangi kasus gagal ginjal



             14     PARLEMENTARIA      EDISI 215      TH. 2022
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19