Page 13 - MAJALAH 215
P. 13
LAPORAN UT AMA
koordinasi lintas sektor dalam
memberikan keterangan kepada
publik. “Kami mendorong agar
pemerintah bisa lebih komprehensif
Ini harus menjadi dan komunikasi publik dengan
pelajaran informasi yang lebih jelas, valid, dan
solid,” tuturnya.
berharga.
Kementerian Tindak Perusahaan
Kesehatan dan Farmasi Nakal
Badan POM Tiga produsen obat yang
dengan melibatkan diduga sebagai penyebab gagal
seluruh pemangku ginjal akut itu, PT Afi Farm, PT
Yarindo Farmatama, dan PT
kepentingan untuk Universal Pharmaceutical Industries.
segera menyusun Legislator Fraksi Golkar itu meminta
regulasi, sistem, agar perusahaan farmasi yang
melanggar diberikan hukuman
dan protokol seberat-beratnya. “Bagi produsen
mitigasi yang bermasalah kami minta
dihukum seberat-beratnya, karena
Emanuel Melkiades Laka Lena ini kejahatan kemanusiaan yang
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menimbulkan kematian ratusan
anak,” tegasnya.
transparan, objektif, dan penuh Badan POM. “Serta menindak Badan POM juga diminta
tanggung jawab,” katanya. secara tegas pelaku usaha farmasi, BPOM bertanggung jawab penuh
Ia juga mendesak BPOM termasuk industri farmasi atau meningkatkan pengawasan terhadap
bertanggung jawab penuh produsen, distributor, pedagang sediaan farmasi, baik pengawasan
meningkatkan pengawasan besar farmasi, dan perdagangan pre-market dan pengawasan post
terhadap sediaan farmasi, baik besar bahan baku obat, yang market, sebagai bagian dari tugas
pengawasan pre-market dan terbukti melanggar standar mutu pokok dan fungsi Badan POM. Untuk
pengawasan post market, sebagai dan keamanan produk,” katanya. itu, Komisi IX mendesak BPOM untuk
bagian dari tugas pokok dan fungsi Di tempat berbeda, Wakil meningkatkan pengawasan terhadap
Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel bahan baku obat/bahan tambahan
Melkiades Laka Lena mengatakan, obat agar sesuai dengan mutu baku
kejadian gagal ginjal akut yang standard.
merenggut banyak nyawa itu tidak Selain itu, harus pula
Mendesak BPOM boleh terulang. Hal ini harus menjadi meningkatkan pembinaan
bertanggung jawab pelajaran bagi dunia kesehatan terhadap industri farmasi yang
tingkat maturasinya rendah dan
Tanah Air. “Ini harus menjadi
penuh meningkatkan pelajaran berharga. Kementerian sedang; memastikan industri
pengawasan terhadap Kesehatan dan Badan POM dengan farmasi bertanggung jawab dalam
sediaan farmasi, melibatkan seluruh pemangku pemenuhan mutu, khasiat, dan
keamanan produknya. Terakhir,
kepentingan untuk segera
baik pengawasan menyusun regulasi, sistem, dan guna menginvestigasi lebih dalam
pre-market dan protokol mitigasi dalam mencegah termasuk mengelaborasi tata kelola
pengawasan post dan menangani Kejadian yang Tidak kefarmasian dari hulu ke hilir demi
mencegah kejadian yang tidak
Diinginkan (KTD), tidak terulang
market kembali di masa yang akan datang,” diinginkan KTD, Komisi IX akan
katanya. membentuk Panitia Kerja Terrhadap
Felly Estelita Selain itu, ia juga meminta Sistem Jaminan Keamanan dan Mutu
Ketua Komisi IX DPR RI
pemerintah untuk meningkatkan Obat. lrnm
13
TH. 2022 EDISI 215 PARLEMENTARIA 13