Page 25 - MAJALAH 102
P. 25

Tim Komisi X DPR kunjungi kelengkapan fasilitas UN di Unnes Semarang.

            pelatihan guru. “ Apakah dibenarkan, penggunaan      “Begitu selesai reses,  panja akan melakukan rapat-
            anggaran sebelum ada keputusan revisi APBN, ini yang  rapat dengan Kemendikbud, pasti kita akan mendalami
            kursial,” jelasnya.                                hasil investigasi,” tegasnya.

               Melihat lambatnya Kementerian untuk menyelesaikan     Ditanya  mengenai  harapan  dunia  pendidikan
            beberapa hal itu, akhirnya Panja belum mengambil  mendatang, Zul menegaskan, harus ditata ulang sistem
            kesimpulan.  “  Saya  pesimis  kurikulum    baru  bisa  pendidikan kita. Karena dirasakan tidak sesuai lagi
            diimplementasikan pada Juli 2013, apalagi waktunya  dengan kebutuhan dan tantangan jaman sekarang
            tinggal 2 bulan,” tegasnya lagi.                   dan kedepan, baik menyangkut filosofi, tata kelola dan
                                                               masalah lain bertalian dengan dunia pendidikan.
               Terkait dengan kesiapan guru,  pada dasarnya mereka
            ikut saja karena diberikan pelatihan, tapi sejauh mana   Konsekuensinya, lanjut Zul, harus dilakukan revisi atas
            hasil pelatihan itu. Zul menyatakan,  “ Kita meragukan  UU Sisdiknas, dengan tujuan betul-betul membangun
            dengan waktu yang singkat itu, hanya 52 jam atau kurang  suatu sistim pendidikan yang baik. Termasuk persoalan
            lebih 1 minggu mereka dilatih untuk melaksanakan  guru itu profesi, semestinya guru disentralisasi ke pusat
            kurikulum baru. Kita belum tahu evaluasinya”.      saja, pengangkatannya pembinanya dan segala macam
                                                               dari pusat.
              Lebih lanjut dia menyatakan, dengan kurikulum
            yang  baru  ini  semestinya  tidak  perlu  lagi  ujian   ‘ Sekarang kan tidak, anggarannya dari pusat tapi yang
            nasional. Biarkan saja ujian sekolah karena kompetensi  mengatur daerah. Kita lihat di daerah, banyak guru-
            standarnya sudah baik, yang penting kan sejauh mana  guru yang tidak diberdayakan dengan baik bahkan guru
            kontrol pemerintah. Kemudian meningkatkan mutu  dijadikan camat, guru dipindah-pindahkan,” ujarnya.
            guru. Jadi mestinya dengan kurikulum baru UN tidak
            perlu diadakan lagi.                                 Akibat dari kelembananan menata sistem pendidikan
                                                               kita, akibatnya kita rasakan sekarang. Dulu banyak
              Politisi  Partai  Golkar  ini  menegaskan,  pihaknya  mahasiswa luar negeri seperti Malaysia menuntut
            meminta investigasi yang dilakukan oleh Kemendibud  ilmu di Indonesia, sekarang malah kebalik, mahasiwa
            lewat Irjen segera disampaikan ke publik. Kemudian  Indonesia  yang  belajar  ke  Malaysia.  Artinya,  kita
            memberikan  sanksi  ke  semua  pihak,  bahkan  ke  tertinggal. “ Mereka jauh lebih cepat karena komitmen
            orang internal Kemendikbud sekalipun yang lalai dan  mereka menata pendidikannya sudah jauh. Harus segera
            melakukan penyimpangan begitu percetakannya pun  dilakukan, kalau tidak kita akan semakin tertinggal,”
            harus diberikan sanksi.                            kata Zul menutup pembicaraan. (mp,sf,spy)




                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 102 TH. XLIII, 2013  25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30