Page 29 - MAJALAH 102
P. 29

tahun ke-12 yang tidak lulus SMA
               adalah 75,5 persen (ESR World
               Bank, 2007).“Gismar menyatakan
               masih besarnya porsi pembiayaan
               pendidikan yang ditanggung oleh
               orang tua berkontribusi terhadap
               tingginya angka putus sekolah
               tersebut.  Liputan  Kompas  (11
               Desember 2009) melaporkan 2,2
               juta anak usia wajib belajar belum
               tersentuh pendidikan dasar sem-
               bilan tahun bahwa angka putus
               sekolah, yang antara lain disebab-
               kan oleh sulitnya akses ke seko-
               lah, kurangnya kesadaran orang
               tua, dan faktor ekonomi.
            3. Pihak-pihak yang yang pro dan
               kontra terhadap kebijakan UN,
               perlu duduk bersama  disertai
               keterbukaan, kejernihan, dan ke-
               jujuran dalam menguji asumsi-
               asumsi yang melandasi kebijakan
               tersebut untuk keluar dari pole-  dikeluarkan pemerintah, apalagi   J.  Douglas  Willms  (2006)  dari
               mik yang berkepanjangan dan       kebijakan pendidikan, yang din-  UNESCO  Institute  For  Statistics
               mencari solusi-solusi yang lebih   yatakan secara yuridis mengan-  dalam  lapor annya  b erjudul
               tepat dan strategis dalam upaya   dung muatan pelanggaran HAM,  “Learning  Divides:  Ten  Policy
               memberikan pendidikan bermutu     khususnya Hak Anak maka kebi-  Questions about the Performance
               bagi seluruh anak Indonesia;      jakan tersebut sudah semestinya  and Equity of Schools and Schooling
                                                 dirombak total.                Systems” mengelompokkan sistem
            4. Kebijakan pendidikan pada um-                                    akuntabilitas  pendidikan,  antara
               umnya  adalah  kebijakan  yang   Untuk memperkuat rekomendasi  lain  melalui  ujian  kelulusan,  ke
               terkait dengan anak. Karena dida-  agar kebijakan UN dievaluasi secara  dalam bentuk intervensi universal
               lam setiap kebijakan setiap anak  menyeluruh, DR. Elin Driana (Dewan  (universal interventions). Intervensi
               mempunyai hak untuk dilindungi  Pakar Education Forum dan salah  tersebut  merupakan  sebuah
               maka setiap pengambilan kebi-  satu koordinator) telah melakukan  kebijakan  yang  diterapkan  pada
               jakan pendidikan sudah semestin-  kajian kepustakaan seputar ujian  seluruh siswa dengan tujuan untuk
               ya merujuk pada Undang-Undang  kelulusan di berbagai negara (Buku  meningkatkan prestasi akademis
               Nomor 23 Tahun 2002 tentang  Hitam UN, 2012). Hasil penelitian  mereka. Namun, intervensi universal
               Perlindungan Anak. Pasal 2 UUPA  tersebut tertuang dalam ringkasan  berpotensi  melanggengkan  atau
               menegaskan bahwa dalam semua  sebagai berikut:                   malah memperlebar kesenjangan
               tindakan yang menyangkut anak                                    prestasi  akademis  berdasarkan
               yang dilakukan oleh pemerintah,   Tinjauan  Ringkas  Penelitian-  status sosial ekonomi karena telah
               masyarakat, badan legislatif, dan  P e n e l i t i a n   S e p u t a r   U j i a n  terbukti  secara  empiris  betapa
               badan yudikatif, maka kepentin-  Kelulusan                       eratnya keterkaitan antara prestasi
               gan yang terbaik bagi anak harus                                 akademis siswa dan latar belakang
               menjadi pertimbangan utama.      Keteguhan sikap pemerintah untuk  sosial ekonomi keluarga dan kondisi
                                              menjadikan hasil UN/UASBN sebagai  sekolah.
            5. Keputusan pengadilan semestinya  syarat kelulusan didasarkan pada
               tidak hanya dilihat dari persoalan  asumsi bahwa kebijakan tersebut   Perlu diingat pula, bahwa siswa-
               teknis implementatif UN semata,  merupakan  langkah  yang  tepat  siswa di Finlandia mampu mencatat
               tetapi lebih dari itu kebijakan UN  untuk meningkatkan motivasi dan  prestasi gemilang dalam PISA (The
               harus dilihat sebagai kebijakan  prestasi belajar siswa, di samping  Programme for International Student
               pendidikan yang telah menim-   motivasi para guru. Namun, cara  Assessment) meskipun tidak ada
               bulkan persoalan pelangar an Hak  pandang  tersebut  mengabaikan  ujian kelulusan. Satu-satunya ujian
               Anak. Keputusan pengadilan me-  faktor-faktor yang berkaitan erat  berskala nasional yang dilaksanakan
               mang tidak secara tegas melarang  dengan prestasi belajar siswa, antara  adalah  ujian  matrikulasi  sebagai
               penyelenggaraan Ujian Nasional,  lain: status sosial ekonomi siswa dan  syarat untuk menempuh pendidikan
               tetapi  kebijakan  apapun  yang  sekolah.                        di perguruan tinggi.


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 102 TH. XLIII, 2013  29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34