Page 28 - MAJALAH 70
P. 28
PENGAWASAN
perbaikan secara komprehensif oleh sekitar 9-11 jemaah. Pemondokan terkait dengan kebijakan
pemerintah selaku penyelenggara juga ada yang belum siap huni penyelenggaraan haji dalam beberapa
ibadah haji. sehingga para jemaah harus tidur di tahun terakhir, khususnya tahun 2008
Azwar Anas menambahkan, lorong-lorong gedung, aliran air yang yaitu, pemerintah dinilai tidak
karena jauhnya pemondokan dan sering sekali macet, tidak adanya melakukan tindakan yang cepat dan
tidak didukung oleh sarana pendingin ruangan dalam kamar, serta tepat untuk memastikan kelancaran,
transportasi yang memadai, bahkan jumlah kamar mandi yang tidak keamanan, dan kenyamanan bagi
seringkali bus jemputan tidak ada, seimbang jumlahnya dengan jumlah jemaah dalam menjalankan ibadah
menyebabkan para jemaah selama dua jemaah. haji, khususnya masalah pemondokan
minggu hanya sekali atau dua kali saja Selain itu masih ada sejumlah dan pelayanan transportasi. “Peta
ke Masjidil Haram. Disamping itu pemondokan yang kualitasnya di permasalahan, rute, kesiapan petugas,
para jemaah harus mengeluarkan bawah standar tentunya akan disiapkan secara asal-asalan,” jelas
tambahan uang untuk pergi ke berpengaruh terhadap kondisi Azwar Anas.
Masjidil Haram yang berkisar 20 SR kesehatan jemaah yang banyak Azwar Anas juga menilai
per hari. menderita Infeksi Saluran Pernafasan Pemerintah tidak menyusun secara
Di samping itu, jauhnya letak Atas (ISPA). detail contigency plan yang terukur
pemondokan jemaah juga diikuti dan didasarkan pada pemetaan
on
pembagian jemaah haji dalam satu K K K K Kontribusi beberapa permasalahan dan berbagai kejadian
ontrtribusi bibusi bebebererapaapa
on
tr
ibusi b
er
eb
ontribusi beberapa
apa
depar
Kelompok Terbang (kloter) dipecah- departtemenemen menonjol yang terjadi selama
departemen
departemen
emen
t
depar
pecah dan menempati pemondokan Lebih lanjut Ia menjelaskan, para pelaksanaan ibadah haji, khususnya
yang terpisah-pisah, sehingga jemaah pengusul menyadari bahwa carut masalah pemondokan dan
bergabung dengan kloter lain. marutnya penyelenggaraan ibadah transportasi bagi para jemaah haji.
Selain permasalahan jarak haji tahun 2008 bukan diakibatkan Setelah memperhatikan fakta-
pemondokan, masalah kualitas oleh kelalaian satu instansi fakta dan kinerja pemerintah dalam
pemondokan haji di departemen semata, tetapi menjalankan kebijakan
Makkah juga masih merupakan kontribusi penyelenggaraan ibadah haji,
menghadapi beberapa departemen beberapa Anggota DPR menurut
persoalan rutin dan yang ruang Azwar Anas, bersepakat untuk
klasikal, seperti lingkupnya terkait menggunakan Hak Angket dengan
a danya dengan tujuan menyelidiki berbagai
pemadatan pelaksanaan penyimpangan dan implementasi
jemaah yang ibadah haji. kebijakan dalam penyelenggaraan
seharusnya kamar Ada ibadah haji khususnya tahun 2008 M,
tidur ditempati beberapa hal sehingga dapat diketahui akar
enam jemaah, menurut Azwar masalah dan berbagai indikasi
namun dalam Anas yang tidak kesalahan dalam merencanakan,
kenyataann ya dilakukan mengorganisasikan dan
ditempati pemerintah melaksanakan kebijakan.
oleh Azwar Anas mengungkapkan,
sebagai dasar pertimbangan
penggunaan hak angket atas
pelaksanaan ibadah haji tahun
2008 adalah pemerintah lalai
dalam menjalankan kewajiban
pelayanan akomodasi bagi
jemaah haji di kota
Makkah, karena
teknis
pelaksanaan
tidak sesuai
dengan
Abdullah Azwar Anas. foto: Eka Hindra
28 PARLEMENTARIA TH. XL NO. 70