Page 45 - MAJALAH 70
P. 45

PROFIL
                                                                                            PROFIL

                                                                             suami, ia kembali mencoba mencalonkan
                                                                             diri untuk yang ketiga kalinya pada
                                                                             pemilu 1997. Tapi pada periode ini, ia
    Mencerdaskan                                                             ia berkisah, ia mendapat nomor urut 5,
                                                                             menjadi Caleg DPR RI
                                                                               Sembari mengenang masa lalunya,

                                                                             dan Kalimantan Tengah waktu itu
                                                                             mendapat 5 kursi. “Sehingga pas, saya
                                                                             bisa masuk jadi Anggota DPR RI sampai
    Kalteng                                                                  T T T T Tidak Ngoyo
                                                                             sekarang,” katanya.

                                                                              idak Ngo
                                                                              idak Ngoyyoo
                                                                              idak Ngoyo
                                                                                     y
                                                                                      o
                                                                              idak Ngo
                                                                               Istilah inilah yang tepat untuk
                                                                             menggambarkan perjalanan karir politik
                                                                             seorang Chairun Nisa. Meski ia sudah
                                                                             menjadi aktivis sejak Mahasiswa, namun
            komisi yang saya pilih adalah komisi  dengan mudah. Dua kali gagal  ia menjalani karir politiknya seperti air
            yang membidangi pendidikan.     mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD  mengalir.
            Kebetulan waktu itu komisi pendidikan  Provinsi, periode 1987-1992 dan periode  Meskipun menjadi Anggota DPR
            dan  Agama bergabung menjadi satu,”  1992-1997 tak membuatnya patah  memang merupakan keinginannya tapi
            katanya. “Untuk menyalurkan aspirasi  arang. Setelah mendapat izin dan  ia tidak terlalu ambisius dalam
            Masyarakat,  kita harus masuk ke dalam  dukungan dari keluarga besar, terutama  meraihnya. “Prosesnya mengalir seperti
            sistem, kita tidak bisa berdiri di luar. Jadi
            supaya dapat lebih mudah, saya masuk
            ke Komisi pendidikan,” kata ibu dari satu
            anak ini.
               Semenjak menikah tahun 1983, ia
            diboyong suaminya ke Kalimantan
            Tengah. Ia mengaku sempat merasa
            bingung, juga kesepian, karena terbiasa
            hidup di Kota Solo dan Yogyakarta yang
            ramai.  Namun karena terbiasa aktif, ia
            tidak ingin larut dalam situasi itu.
               Untuk menghibur diri, dia tidak mau
            berlama-lama menganggur. Hanya
            beberapa bulan setelah tinggal di
            Kalteng, ia langsung diangkat menjadi
            guru honor di Madrasah  Tsanawiyah,
            dan dosen honor di Universitas
            Palangkaraya. Setahun kemudian resmi
            diangkat menjadi Dosen di Universitas
            Palangkaraya.
               Seiring berjalan waktu, Nisa begitu
            panggilan akrabnya melihat ada peluang
            politik yang bagus, karena waktu itu,
            perempuan yang aktif dipolitik masih
            sangat sedikit. Kebanyakan perempuan
            PNS tidak mau aktif di kancah politik.
            Tapi, hal itu tidak berlaku buat Nisa,
            karena latar belakangnya memang aktifis,
            ia merasa ada tempat penyaluran. Aktif
            di partai yang berlambang beringin sejak
            1985, dua belas tahun kemudian barulah
            berhasil menjadi anggota DPR RI.
               Namun perjalanan politiknya
            menuju kursi DPR RI tidak diraihnya  Chairun Nisa bersama keluarga tercinta. foto: dok. keluarga


                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 70  45 45
                                                                                                . 70
                                                                                          TH. XL NO
                                                                                ARLEMENT
                                                                               P
                                                                                       ARIA
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50