Page 21 - MAJALAH 223
P. 21
ANGG ARAN
FOTO: OJI/NR
Anggota DPR RI Muhammad Aras saat menyerahkan pandangan fraksinya kepada Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus.
APBN kita itu sudah sangat tinggi, berbeda. Pada Rapat Paripurna DPR ekstensifikasi dan pengawasan
sudah lebih dari Rp200 triliun, di sisi RI yang diselenggarakan Selasa secara kewilayahan, serta menyusun
penerimaan pajak semester pertama (23/5) lalu, Fraksi PPP menilai daftar sasaran prioritas pengamanan
juga baik. Oleh karena itu, kita yakin pemerintah cukup ambisius dalam penerimaan pajak (DSP4) dengan
betul, ke depan ini masih cukup menetapkan target penerimaan prioritas pengawasan pada wajib
bagus. Lalu, diperkirakan akhir tahun perpajakan pada tahun 2024. Hal pajak HWI, wajib pajak grup, transaksi
ini harga minyak akan naik, seiring tersebut disampaikan juru bicara afiliasi, dan ekonomi digital.
dengan naiknya harga komoditas Fraksi PPP Muhammad Aras yang Selanjutnya, pemerintah juga
lain seperti CPO, batubara, dan juga membacakan pandangan fraksi akan mengimplementasikan core
nikel. Jadi kita makin yakin bahwa penyampaian pemerintah terhadap tax administration system dengan
ada Pendapatan Negara Non Pajak Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok- menekankan pada perbaikan layanan
(PNBP) itu juga akan naik,” tuturnya. Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) perpajakan, pengelolaan data
Legislator daerah pemilihan RAPBN Tahun Anggaran 2024. berbasis risiko, dan interoperabilitas
Sulawesi Tengah itu juga sempat “Bagaimana pun juga, secara data pihak ketiga; kegiatan
menyinggung pertumbuhan kredit historis, kondisi ekonomi pada penegakan hukum yang berkeadilan
yang melesat serta terjaganya tahun transisi kepemimpinan dan mendorong pemanfaatan digital
inflasi. Dengan dua hal tersebut ia atau pasca pemilihan presiden forensik dan pemberian insentif
pun meyakini bahwa kondisi fiskal seringkali melemah karena aksi pajak yang terarah dan terukur guna
Indonesia tetap terjaga dan memberi wait and see para pelaku usaha. mendorong pertumbuhan sektor
dampak positif pada penerimaan Pelaku usaha, yang menjadi tertentu.
perpajakan. “Pertumbuhan kredit itu salah satu penyumbang utama Pembahasan mengenai target
sudah luar biasa sekarang, jadi kita penerima perpajakan, umumnya penerimaan perpajakan tahun
tetap optimis. Di samping itu, inflasi baru akan melakukan ekspansi atau 2024 diawali dari pembicaraan
tetap tertekan dan kita tetap yakin mengakselerasi aktivitas usahanya pendahuluan yang diajukan
bahwa fiskal kita pasti terjaga dengan ketika kabinet baru telah tersusun,” pemerintah dalam KEM-PPKF
bagus. Tentunya itu akan berdampak ujar Aras. 2024, yaitu sebesar 9,91%-10,18%.
pada penerimaan pajak yang Sebelumnya, pemerintah Setelah dibahas di Komisi XI DPR RI
seharusnya akan lebih baik,” tutupnya. beralasan bahwa kenaikan target maupun Badan Anggaran DPR RI,
Terkait besaran rentang target pajak tersebut disebabkan beberapa maka disetujui proyeksi penerimaan
penerimaan perpajakan 2024, Fraksi hal. Di antaranya melalui optimalisasi perpajakan berada di rentang 9,92%
PPP memberikan pandangan yang perluasan basis, melaksanakan -10,2% atas PDB. uc/mh
TH. 2023 EDISI 223 PARLEMENTARIA 21