Page 48 - MAJALAH 101
P. 48

Syahfan saat
               menemui
            konstituen di
          Dapil Bengkulu.












          kita kenal, kita kumpulkan,” terangnya.           harapan yang diimpikan. Bahkan, ia juga sudah berhasil
                                                            melanjutkan tradisi dakwah dari ibundanya.
           Syahfan  telah  melihat  banyak  masyarakat  yang
          tertindas oleh lingkungan dan kebijakan pemerintah.   Menjadi Politisi
          Di sinilah ia berperan membangkitkan asa masyarakat,
          menggairahkan kembali semangat mereka mengejar      Zaman telah berganti. Era kepemimpinan nasional
          impiannya. “Kita banyak mendirikan LSM, yayasan di  sentralistik  berubah  menjadi  sangat  terbuka  dan
          Bengkulu untuk mencerdaskan masyarakat, memberi  transparan. Itulah masa ketika reformasi 1998 bergulir,
          pencerahan masyarakat, dan menyalurkan bantuan­   menggulingkan kekuasaan Orde Baru yang sangat
          bantuan dari kantor­kantor Kedubes di Jakarta. Lalu kita  tidak disuka oleh generasi mahasiswa seperti Syahfan.
          salurkan ke daerah­daerah pedalaman.”             Demokrasi  berkibar  di    mana­mana.  Partai  politik
                                                            bermunculan bak jamur di musim semi. Bagi Syahfan,
           Pada 1992, Syahfan konsisten mengembangkan karir  inilah  momentum  yang  sangat  baik  untuk  terjun
          dakwahnya di Bengkulu. Ia dirikan Yayasan Al­Fida  langsung  berpolitik,  setelah  dahulu  bergerak  dan
          dengan merekrut, membina, sekaligus memberikan  berdakwah di bawah tekanan dan ancaman.
          pelatihan pada para calon mubalig atau juru dakwah
          muda. Dari jerih payahnya, ia juga mendirikan TK    “Karena kita melihat momentum untuk berpolitik, ya
          Auladuna,  tempat  membimbing  belajar  membaca  kita berpolitik,” ujarnya. Ketika Partai Keadilan (cikal
          Iqra. Bahkan, Syahfan juga berhasil mensejahterakan  Partai Keadilan Sejahtera) dideklarasikan, Syahfan
          masyarakat setempat dengan mendirikan koperasi dan  sudah bergabung sejak awal kemunculannya itu pada
          Baitul Mal Wat Tammil.                            1998.  Ia dipercaya sebagai koordinator wilayah untuk
                                                            Bangkulu, 1998­2004. Lalu, pada 2004­2009, Syahfan
           “Paling  fenomenal  itu  kita  membuat  yayasan  dipercaya menjadi Ketua Wilayah Dakwah Sumatera
          pendidikan dan sekarang sudah sangat besar, namanya  Bagian Selatan DPP PKS.
          Yayasan Al­Fida. Yayasan ini sudah memiliki SD dan
          SMP. Ya, mudah­mudahan yang terbaiklah di Provinsi   Saat memasuki masa kampanye, ia seperti berdakwah
          Bengkulu,” akunya. Begitulah kiprahnya di tengah  di  tengah  masyarakat.  Syahfan  terjun  langsung
          masyarakat. Berdakwah dan memberdayakan kaum  ke  masyarakat  dengan  bertatap  muka.  Ia  diminta
          transmigran jadi aktivitas kesehariannya. Syahfan sudah  partainya untuk menjadi calon anggota legislatif dari
          berhasil mengantarkan masyarakatnya ke gerbang  daerah  pemilihan  (Dapil)  Bengkulu.  Menurutnya,


          48 PARLEMENTARIA  EDISI 101 TH. XLIII, 2013
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53