Page 50 - MAJALAH 101
P. 50

PROFIL




          badan pengawas untuk BIN yang posisinya bisa di bawah   Hobi Jalan-jalan
          DPR atau dengan membentuk komisi independen yang
          anggotanya dipilih DPR. Keempat, perlu ada wadah    Kesibukan yang luar biasa sebagai Anggota DPR,
          koordinasi intelijen dari masing­masing lembaga. Dan  kerap membuat kebersamaannya dengan keluarga
          Kelima, perlu ada keterbukaan informasi intelijen setelah  sangat minim. Ketika ditanya apakah anak­anaknya
          20 tahun kejadian. Aksi  dan data intelijen 20 tahun  tidak protes karena waktu bersama keluarga sangat
          lalu bisa dibuka ke publik. Catatan­catatan ini tidak  kurang? “Wah bukan diprotes lagi. Didemo,” ungkapnya
                                                            penuh tawa. Namun, begitu ada kesempatan, ia tak
                                                            pernah melewatkan waktu untuk mengajak isteri dan
                                                            para buah hatinya berjalan­jalan ke mana saja. Bahkan,
                                                            kadang tanpa perencanaan mereka pergi berwisata.
                                                              Karena Syahfan orang yang sangat suka traveling,
                                                            ia mengajak keluarga tercintanya ke luar kota, seperti
                                                            Yogya, Garut, dan ke mana saja yang di situ ada destinasi
                                                            alam yang indah. Selain hobi jalan­jalan, Syahfan juga
                                                            suka olahraga sepeda dan sepakbola. Namun, kedua
                                                            hobi terakhir ini sudah sangat jarang dilakukan, karena
                                                            persoalan waktu. Kalau pun sempat bersepeda, ia tak
                                                            jauh­jauh mengayuh sepedanya, hanya di sekitar rumah
                                                            saja.

                                                              Saat berada di rumah, Syahfan adalah seorang ayah
                                                            dan suami yang coba ingin menularkan keteladan yang ia
          lain untuk mereformasi intelijen sekaligus menghindari  ambil dari kedua orangtuanya. Anaknya­anaknya diberi
          penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).        contah teladan yang baik. Tuhan telah mengaruniai
                                                            kebahagian hidup. Di rumahnya ada Helda, seorang
           Selain  UU  Intelijen,  Syahfan  juga  aktif  dalam  dokter yang dinikahinya pada 1991. Helda adalah wanita
          persetujuan  RUU  ASEAN  Convension  on  Counter  yang sering ditemui di acara­acara dakwah kampus.
          Terrorism  (ACCT),  penguatan  RUU  Alutsista  dan  Kesamaan visi perjuangan, membawanya ke jenjang
          penguatan BUMNIS pertahanan, aktif dalam ratifikasi  pernikahan.
          CTBT traktat pelarangan menyeluruh uji ledak nuklir.
          Khusus untuk ratifikasi CTBT ini, ia sudah dua kali   Helda  sendiri  berdarang  Minang.  Saat  hijrah  ke
          berkunjung ke pusat CTBTO. Terakhir, selama di Komisi  Bengkulu  di  awal  tahun  1990­an,  Helda  bertugas
          I, ia menggagas tontonan bermoral. Ia dan fraksinya  di Puskesmas dan RSU Bengkulu. Kini, ia dosen di
          sangat peduli terhadap siaran TV yang mendidik dan  Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI. Di rumahnya ada
          bermanfaat, baik untuk saat ini maupun masa depan.  pula 6 buah hati tercinta hasil pernikahannya dengan
                                                            Helda. Mereka adalah Nadiyya Zahratul Jannah, Nabila
           Tidak hanya itu, Syahfan juga dipercaya menjadi  Tsarwatul  Jannah,  Athiyya  Mardiyah,  Mohammad
          Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR  Salman Ramadhan, Mohammad Yahya Ayyash, dan
          RI. DPR lewat BURT, jelas Syahfan, sedang menggarap  Hanna Tsabita.
          pembentukan semacam badan fungsional keahlian.
          Badan ini nantinya berisi para ahli yang direkrut dari   Anak­anaknya itu, ungkap Syahfan, kadang banyak
          kaum profesional dan akademisi. Tugasnya membantu  tau tentang profesi dan aktivitasnya justru dari orang
          DPR di bidang legislasi, pengawasan, dan anggaran.  lain, bukan dari dirinya sendiri. Guru­guru dan teman­
                                                            teman anaknya di sekolah mungkin banyak tau dari
           “Ini kita harapkan menjadi semacam think tank­nya  tontonan di televisi dan pemberitaan media massa, lalu
          DPR,” terang Anggota Kelompok Komisi V F­PKS itu.  bercerita kepada putra putrinya.
          Badan keahlian ini dipandang sangat vital, agar DPR
          bisa merumuskan dan menyusun UU sendiri sebagai     Terakhir,  bila  diajak  bicara  soal  lagu­lagu  yang
          pendamping UU yang diusulkan. Atau DPR juga bisa  disukainya, Syahfan suka pada lagu­lagu The Beatles,
          menyusun  APBN  dengan  melakukan  audit  sendiri  Ebiet G. Ade, dan Iwan Fals. Ritme dan liriknya enak
          sebagai  bahan  pendampingan  atau  mungkin  juga  didengar.  Untuk  mendendangkannya  ia  tak  bisa.
          pembanding dari rancangan APBN yang diusulkan  Syahfan lebih suka mendengarkannya. Saat berada di
          pemerintah. “BURT bertekad di masa jabatan kita ini,  perjalanan, ia suka sekali ditemani dengan lagu­lagu
          badan tersebut sudah terbentuk,” harapnya.        dari ketiga musisi tersebut. (mh) Foto: Wy/Parle.







          50 PARLEMENTARIA  EDISI 101 TH. XLIII, 2013
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55