Page 17 - MAJALAH 214
P. 17
SU M B ANG SARAN
global, tetapi masih banyak tugas G20 di Bali pertengahan November penting dalam upaya pengurangan
domestik yang harus diselesaikan 2022, Indonesia, melalui DPR RI, sampah dari berbagai sektor (waste
untuk meningkatkan peran kembali menegaskan pentingnya management), dan mendorong
tersebut. kerja sama internasional dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk
Selain itu berkaitan dengan menghadapi krisis multidimensi mencapai tujuan tersebut, maka tentu
proses pembangunan yang ramah yang sedang terjadi serta ancaman saja peran parlemen dalam proses
lingkungan, Indonesia juga secara lain yang masih mengintai seperti penyusunan legislasi sangat besar
aktif sudah memulai langkah ancaman atas keamanan dan dan penting.
nyata dengan merumuskan tatanan global yang membawa Di dalam penyusunan kebijakan
kebijakan pemerintah melalui dampak negatif terhadap ketahanan tersebut, parlemen di semua
Rencana Aksi Nasional Penurunan pangan, ketahanan energi, dan negara, termasuk negara negara
Emisi Gas Rumah Kaca (RAN- perekonomian global. Indonesia G20, harus mendorong urgensi
GRK) untuk menurunkan emisi dengan tegas dan lugas menyatakan penerapan pendekatan ekonomi
gas rumah kaca sebesar 29% bahwa pembangunan ekonomi yang yang berkelanjutan berbasis isu-isu
(tanpa bantuan internasional) atau inklusif berbasis digital, terbuka, lingkungan seperti polusi karbon,
sebesar 41% (dengan bantuan adil, dan tidak diskriminatif harus degradasi laut dan tanah, hingga
internasional) pada 2030 nanti, dipastikan sejalan dan adaptif dengan sampah plastik. Dalam hal ini terdapat
seperti yang pernah disampaikan penanganan perubahan iklim. banyak tantangan yang harus
di KTT G20 tahun 2009 di Konsep–konsep pemikiran serta diselesaikan secara bersama, seperti
Pittsburgh, Amerika Serikat. formulasi kebijakan pemerintah secara (1) perlunya perubahan sikap dan
Visi Indonesia 2045, konsep global harus mempertimbangkan cara pandang menuju ekonomi yang
pembangunan ramah lingkungan prinsip–prinsip blue economy, green lebih ramah lingkungan, (2) kurangnya
tersebut semakin diperjelas economy and circular economy. dukungan finansial, serta (3) belum
sebagai prioritas nasional. P20 juga menegaskan dukungan adanya insentif yang memadai
Sebagai salah satu langkah nyata terhadap negara-negara berkembang untuk penerapan konsep kebijakan
lainnya, Indonesia kemudian untuk pulih dari pandemi Covid-19 pembangunan ramah lingkungan
juga menciptakan platform baru dan upaya untuk menerapkan tersebut.
pembangunan yang bertujuan kebijakan pembangunan yang rendah Melalui fungsi keparlemenan,
mempertahankan pertumbuhan karbon, berorientasi lingkungan juga komitmen politik dapat diwujudkan
ekonomi dan sosial melalui perubahan iklim tanpa meningkatkan menjadi kenyataan legislatif di setiap
kegiatan pembangunan beremisi posisi utang mereka. Partisipasi negara G20. Parlemen yang kuat
gas rumah kaca rendah dan negara-negara maju sangat adalah kunci bagi demokrasi yang
meminimalkan eksploitasi sumber diharapkan untuk segera memenuhi kuat dan untuk memastikan bahwa
daya alam, melalui LCDI (Low target USD 100 miliar, dan untuk kesejahteraan dan kemakmuran
Carbon Development Indonesia) memenuhi komitmen lainnya terkait masyarakat menjadi inti dari
atau Pembangunan Rendah transfer teknologi dan pendanaan tiap perumusan kebijakan dan
Karbon Indonesia. Melalui iklim. Salah satu tujuan Perjanjian Paris perundang-undangan.
platform ini, diharapkan semakin adalah membuat arus pembiayaan Melihat pentingnya P20 bagi
tumbuh dan berkembangnya sejalan dengan jalur menuju emisi gas kepentingan strategis Indonesia,
berbagai investasi yang rumah kaca (GRK) yang rendah dan komitmen Indonesia juga harus
berwawasan lingkungan, serta pembangunan yang tahan terhadap dibuktikan dengan kemampuan
dapat memperkuat integrasi perubahan iklim. parlemen menerapkan kesepakatan-
lintas sektor dalam pengambilan P20 juga mengimbau negara- kesepakatan yang telah dibuat dalam
keputusan dengan meminimalkan negara G20 untuk mempercepat forum P20. Implementasi tersebut
potensi pencemaran lingkungan. transisi ekonomi mereka untuk lebih pertama–tama harus mengacu pada
memanfaatkan peluang yang muncul konstitusi nasional dan sesuai dengan
Inisiatif P20 dalam dari perspektif blue, green and circular kepentingan nasional Indonesia.
komitmen – komitmen economy, serta ekonomi digital, Lebih dalam lagi, pemahaman
G20 yang tumbuh secara masif di masa menyeluruh atas implikasi komitmen
pandemi Covid-19. Penerapan blue, G20 di tingkat nasional sangat
Dalam pertemuan P20 green and circular economy sangat penting, sehingga Indonesia dapat
atau Parliamentary 20 sebagai bagian diyakini dapat menciptakan banyak memaksimalkan keuntungan sebagai
dari rangkaian kegiatan menuju KTT lapangan pekerjaan baru, berperan anggota G20.. l
TH. 2022 EDISI 214 PARLEMENTARIA 17