Page 18 - MAJALAH 214
P. 18

PENGA W ASAN






            Tagih Keseriusan                                                   Pelacakan, dan Pokja Penagihan dan
                                                                               Litigasi. Pokja Data dan Bukti bertugas
                                                                               mengumpulkan data dan dokumen,
            Satgas BLBI, Kejar Aset                                            melakukan verifikasi dan klasifikasi
                                                                               data dan dokumen, serta melakukan
            Obligor Nakal                                                      tugas lain dalam rangka penyediaan
                                                                               data dan dokumen terkait debitur/
                                                                               obligor, jaminan, harta kekayaan lain,
                                                                               perjanjian atau dokumen perikatan
                                                                               lainnya dan data/dokumen lain
            Masa Kerja Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih                       sehubungan penanganan hak tagih
            Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia                      BLBI.
                                                                                  Namun, semangat mengejar
            (Satgas BLBI) sudah berjalan lebih dari 100 hari.                  penerimaan negara melalui penyitaan
            Terhitung sejak dilantik oleh Menkopolhukam                        aset tersebut tampaknya hanya
            RI, Mahfud MD per April 2021 lalu, satgas yang                     menggebu di awal. Sebab, hingga kini
                                                                               aset yang berhasil disita oleh Satgas
            diketuai oleh Rionald Silaban itu dinilai masih under              BLBI tersebut baru 25 persen alias
            performance dalam mengejar aset obligor nakal.                     baru sekitar Rp27,8 triliun. Dengan
                                                                               kata lain, kerugian negara sebesar
                                                                               Rp82,6 triliun belum tertagih untuk
                                                                               masuk ke dalam kas penerimaan
                                                                               negara.
                                                                                  Diketahui, jenis dan klasifikasi aset
                                                                               eks BLBI yang diburu oleh Satgas
                                                                               BLBI meliputi aset kredit sebesar
                                                                               Rp101,8 triliun, aset properti Rp8,06
                                                                               triliun, aset inventaris Rp8,47 miliar,
                                                                               aset surat berharga Rp489,4 miliar,
                                                                               aset saham Rp77,9 miliar, dan aset
                                                                               nostro Rp5,2 miliar. Sementara yang
                                                                               sudah tertagih sebesar Rp27,8 triliun,
                                                                               berbentuk tunai sebesar Rp885 miliar
                                                                               dan sisanya merupakan non-tunai
                                                                               berupa barang jaminan, aset properti,
                                                                               dan lainnya.

                                                                               Sejarah BLBI

                                                                                  Kasus BLBI bermula sejak lebih
                                                                               dari dua dekade lalu. Tepatnya, di
                                                                               kurun waktu 1997-1998. Saat itu
                                                                               Bank Indonesia (BI) memberikan
                                                                               pinjaman kepada beberapa bank
                                                                               yang hampir bangkrut terlanda krisis
                      adahal, pada Juni 2021,   Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan   moneter. Bank-bank yang mengalami
                      Satgas yang ditetapkan   Nasional, Kementerian Keuangan,   masalah likuiditas itu membuat nilai
                      Presiden Jokowi melalui   dan Kemenkopolhukam RI.        tukar rupiah terdepresiasi sangat
                      Keppres Nomor 6 Tahun      Bahkan, Satgas BLBI ini memiliki   dalam hingga Rp15 ribu per dolar
            P 2021 ini mendapatkan            beragam kelompok kerja (Pokja) yang   AS. Dampaknya, pelemahan rupiah
            tambahan personil sebanyak 11     bertujuan memperkuat keseriusan   ini membuat utang valuta asing
            orang. Mereka berasal dari unsur   mengejar target aset Rp110,4 triliun.   perbankan membengkak.
            kepolisian, Kementerian Agraria dan   Mulai dari Pokja Data dan Bukti, Pokja   Untuk menanggulangi persoalan



             18     PARLEMENTARIA      EDISI 214      TH. 2022
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23