Page 10 - MAJALAH 103
P. 10

PESAN PIMPINAN




          tanpa diimbangi upaya konservasi;  terkait: feasibility study; Peraturan  nomi  daerah,  UU  No.  32  Tahun
          dan lain­lain, sampai masalah le­  Perundangan  yang  berpihak  20 04  belum  mengatur  soal
          mah nya penegakan hukum.         pada lingkungan hidup; jaminan  koordinasi  antar  departemen/
                                           keadilan dan kepastian hukum bagi  sektor dalam rangka pengelolaan
           Kedua, penguatan kelembagaan.  penyelenggara  kebijakan;  ruang  SDA. Karenanya, diperlukan upaya
          Penguatan kelembagaan pengelo­   aspirasi  dan  partisipasi  semua  peningkatan kualitas dan kuantitas
          laan sumberdaya alam di daerah  pemangku kepentingan; dan jaminan  koordinasi dengan instansi terkait
          masih  cukup  banyak  kendala.  kepastian dan perlindungan hukum  dan stakeholders di daerah.
          seperti:  fragmentasi  masyarakat  bagi semua pelaku lingkungan dari
          akibat menguatnya ego­sektoral,  risiko yang mungkin terjadi akibat   Penutup
          inkonsistensi dalam pelaksanaan  kerusakan lingkungan.
          kebijakan  daer ah  sehingga                                         Akhirnya,  saya  ingin  me ­
          memunculkan disharmoni, political   Tahap ini sangat berkaitan dengan  nyampaikan kesimpulan penutup,
          will lemah dan sumberdaya manusia  AMDAL (Analisis Mengenai Dampak  bahwa:  dinamika  desentralisasi
          lemah.                           Lingkungan).  Agar  pelaksanaan  sejak era­reformasi sampai seka­
                                           Amdal berjalan efektif dan dapat  rang menunjukkan bahwa filosofi
           Namun  demikian,  penguatan  mencapai sasaran yang diharapkan,  desentralisasi  tidak  mudah
          k e l e m b a g a a n   p e n g e l o l a a n  pengawasannya dikaitkan dengan  diterapkan,  utamanya  melalui
          sumberdaya alam, seharusnya di­  mekanisme  perijinan.  Peraturan  peraturan  perundang­undangan
          la kukan  secara  komprehensif  pemerintah tentang Amdal secara  sampai dengan implementasi dan
          dan terintegrasi serta mengarah  jelas  menegaskan  bahwa  Amdal  pengawasannya.  Hal  ini  terlihat
          kepada  berbagai  perbaikan.  adalah salah satu syarat perijinan,  dari  berbagai  kebijakan  tentang
          Paling tidak, ada 6 perbaikan dan  dimana para pengambil keputusan  daerah  yang  terus  mengalami
          kemampuan yang harus dilakukan  wajib  mempertimbangkan  hasil  evaluasi, bahkan revisi UU. Dengan
          dan dimiliki oleh daerah: pertama,  studi Amdal sebelum memberikan  demikian, proses desentralisasi ini
          lembaga perwakilan yang mampu  ijin usaha/kegiatan.                sesungguhnya belum selesai dan
          menjalankan fungsi kontrol yang                                    masih perlu perbaikan.
          efektif  (effective  representative   Keempat,  peningkatan  koor-
          system);  kedua,  peradilan  yang  dinasi kelembagaan. Koordinasi    Terkait dengan pengelolaan SDA
          b ebas  dari  c ampur  t angan  yang  harus  dilakukan  mencakup  di daerah, masyarakat dan pihak­
          eksekutif,  bersih  (tidak  korup),  koordinasi  kelembagaan  dalam  pihak yang berkepentingan, harus
          dan profesional; ketiga, Aparatur  penyusunan peraturan perundang­  berprinsip  pada  pembangunan
          pemerintah  (birokrasi)  yang  undangan;  koordinasi  dalam  berkelanjutan  berwawasan  ling­
          professional dan memiliki integritas  pengelolaan  SDA ,  termasuk  kungan. Karena, pembangunan pa­
          yang kokoh; keempat, masyarakat  kebijakan operasional dan koordinasi  da dasarnya untuk kesejahteraan
          sipil yang kuat sehingga mampu  dalam  penegakan  hukum;  dan  masyarakat,  maka  aspirasi  dari
          melaksanakan fungsi public control  koordinasi kewenangan mengatur  masyarakat  perlu  didengar  dan
          (public watchdog) dan penekanan  dan  mengurus  pengelolaan  SDA  p ro  gr am ­ p ro gr am  ke giat an
          (pressure); kelima, desentralisasi  oleh daerah.                   p e m  b a n g u n a n   b e t u l ­ b e t u l
          dan  lembaga  perwakilan  daerah                                   yang  menyentuh  kepentingan
          yang  kuat  serta  didukung  oleh   Dalam mengelola SDA, koordinasi  masyarakat.
          local civil society yang juga kuat  antar  departemen/sektor  tidak
          (democratic decentralization); dan  hanya  menyangkut  kesepakatan   Salah  satu  kesepakatan  yang
          keenam, adanya mekanisme resolusi  dalam suatu kerja bersama yang  telah  ditetapkan  oleh  DPR  dan
          konflik. Pada intinya, penguatan  operasional sifatnya, tetapi juga  Pemerintah adalah memecah UU
          k e l e m b a g a a n   p e n g e l o l a a n  koordinasi  dalam  pembuatan  Pemerintahan Daerah kedalam 3
          sumberdaya alam ini, minimal harus  peraturan. Dua hal ini memang tidak  UU, yaitu UU tentang Pemerintahan
          melibatkan tiga sisi, yaitu kapasitas  serta merta menjamin terjadinya  Daerah, UU tentang Desa dan UU
          kelembagaan dan kebijakan (good  sinkronisasi antar berbagai lembaga  tentang Pilkada. Diharapkan melalui
          environment  governance),  etika  yang memproduksi peraturan dan  pemecahan  UU  Pemerintahan
          dalam eksploitasi SDA (eco­bisnis),  kebijakan mengenai pengelolaan  Daerah kedalam tiga undang­undang
          dan kontrol masyarakat.          SDA, tetapi secara normatif koor­  tersebut akan memberikan ruang
                                           dinasi dalam penyusunan peraturan  pengaturan yang lebih rinci dan
           Ketiga,  penerapan  dokumen  perundangan  diharapkan  akan  komprehensif dari masing­masing
          dan  proses  perijinan.  Proses  menghasilkan peraturan perundang­  isu tersebut sehingga memberikan
          perijinan merupakan suatu tahapan  undangan yang sistematis dan tidak  kontribusi pada kelancaran jalannya
          yang harus dilalui untuk keluarnya  tumpang tindih satu sama lain.  roda pemerintahan daerah secara
          ijin.  Dalam  proses  perijinan  ini                               keseluruhan.*
          diperlukan beberapa dokumen yang   Dalam  kaitannya  dengan  oto­


          10  PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15