Page 13 - MAJALAH 103
P. 13

permasalahan  mendasar  yang  otoritarian  menuju  demokrasi.  sisi substansinya. Lebih dari itu arah
            diteriakkan para pejuang reformasi  Masih  banyak  permasalahan­    kehidupan kenegaraan kita kerap
            yaitu masalah pemerataan ekonomi,  permasalahan masa transisi yang  kali terasa dan terlihat tidak disadari
            kebebasan pers, penegakan hukum  belum selesai hingga kini, seperti  oleh  para  pejabat  tingi  negara
            dan  ham  serta  pemberantasan  pelanggaran  hak  asasi  manusia  yang tampak lebih condong pada
            korupsi.  Desmond  yang  pernah  (HAM) berat di masa lalu, belum  kepentingan  pribadi,  kelompok
            diculik oleh ‘Tim Mawar’ Kopassus  munculnya kelas oligark (pengusaha  dan  partainya.  Jadi,  sinyalemen
            melihat ada ironi yang kembali melilit  besar)  baru  yang  menggantikan  bahwa Indonesia negara gagal jelas
            anak bangsa. Persoalan keadilan  para  oligark  Orde  Baru,  belum  mempunyai rujukan filosofisnya di
            dan kesejahteraan yang menjadi  tergususrnya para neoliberal binaan  dalam demokrasi dan kepemimpinan
            tuntutan utama saat menggulingkan  Orde Baru dan birokrasi pemerintah,  nasional.
            pemerintahan  Soeharto,  hari  ini  seperti Kementerian Keuangan dan
            mulai kembali mengemuka.          Bappenas, dan lain­lain. Masalah­   Politik  kompromi  yang  sudah
                                              masalah ini bukan saja menyebabkan  muncul sejak awal, pada akhirnya
              “Reformasi  ini  maunya  siapa,  distribusi keadilan dalam bidang  semakin membuat bangsa menjauh
            maunya aktifis dulu kan enggak.  hukum  HAM  terhambat  tetapi  dari tujuan. Sebagai pelaku yang
            Reformasi ini adalah bentuk kom­  juga keadilan ekonomi tetap sulit  terlibat  dalam  proses  reformasi
            promi  yang  digulirkan  orang­   diwujudkan,  bahkan  Indonesia  yang  kemudian  mendapat  ke­
            orang yang mengaku pakar, kayak  kerap berada dalam ancaman krisis  sem patan  terjun  langsung  ke
                                                                                   l
            Amin Rais dan lain­lain, dia yang  ekonomi yang berbahaya.          da am  sistem  negara  ia  telah
            menamakan reformasi. Tidak seperti                                  men coba  menyuarakan  sesuai
            kami yang ada di lapangan, bangsa   Dilihat dari dua kaki demokrasi  kewenangannya  sebagai  wakil
            ini  perlu  revolusi  dan  bagi  kami  yang disebut R. William Liddle yaitu  rakyat. Ia merasakan terlalu banyak
            revolusi ini tidak di jalan yang benar.  civil rights atau civil liberties dan  orang pintar yang terus mencoba
            Sekarang reformasi yang menurut  parlementarisme, maka demokrasi  berkompromi  yang  semuanya
            mereka  benar,  benarnya  mana?  Indonesia sudah berjalan pada track  direkamnya dengan baik. Timbunan
            Dari awal semuanya sudah penuh  yang benar. Namun dilihat dari civic  kegelisahannya  itu  dituangkan
            kompromi,” jelasnya lantang.      culture yang kerap disebut Nurcholis  dalam  2  serial  buku  yang  sudah
                                              Madjid dan J. Kristiadi dengan
              Ia memaparkan sejak reformasi  soul, jiwanya demokrasi maka
            Mei 1998 hingga tahun 2013 ini  demokrasi yang berkembang
            ,  Indonesia  dapat  disebut  masih  masih bersifat prosedural,
            berada di masa transisi politik, dari  belum  terlembagakan






































                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013  13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18