Page 8 - MAJALAH 103
P. 8

PESAN PIMPINAN




          DESENTRALISASI DAN PENGELOLAAN


          SUMBER DAYA ALAM DI DAERAH



          OLeH dr. MarzUki aLie


          Berbagai masalah seputar desentralisasi dan pengelolaan sumberdaya, khususnya sumberdaya alam, di
          daerah, masih cukup mendominasi berbagai tema diskusi yang sering saya hadiri. Namun demikian, tema-
          tema seperti ini memang sangat penting untuk terus-menerus dielaborasi demi perbaikan sistem otonomi
          daerah. Sebagaimana tema opini saya di majalah Parlementaria Edisi 100 TH.XLIII 2013, saya kembali
          mengetengahkan tema tentang daerah.


           Desentralisasi                    Menguatkan paradigma tersebut,  kreativitas  dan  inovasi  daerah
                                           filosofi  desentralisasi  yang  juga  dalam  mengoptimalisasikan
           Konsep desentralisasi di Indonesia,  menjiwai setiap UU tentang daerah,  berbagai potensi sumberdaya yang
          awalnya semata­mata merupakan  mulai  dari  UU  No.  5  tahun  1974  ada,  baik  sumberdaya  manusia
          “reaksi” atas praktik pembangunan  tentang Pemerintahan Daerah (yang  maupun  sumb erday a  alam,
          nasional Orde Baru yang sentralistik  berlaku di jaman Orba), kemudian  untuk kepentingan kemajuan dan
          dan sekedar sebagai tuntutan                                          kesejahteraan daerah. Kedua,
          yang harus diterapkan dengan                                          tata  hubungan  antara  pusat­
          diimplementasikannya konsep                                           daerah diharapkan akan menjadi
          otonomi  daerah  secara  luas.                                        lebih  proporsional,  harmonis
          Namun demikian, paradigma ini                                         dan  produktif  dalam  rangka
          mestinya sudah saatnya diubah,                                        penguatan integrasi (persatuan
          bukan hanya sekedar reaksi atas                                       dan  kesatuan)  bangsa  dan
          praktik  pembangunan  di  era                                         pembangunan nasional.
          Orde baru, namun lebih kuat dari
          itu, yaitu untuk kesejahteraan                                          Menggali makna desentralisasi
          rakyat di daerah.                                                     ini juga dapat kita lihat lebih
                                                                                detail, jika kita membandingkan
           Paradigma yang berkembang                                            pokok­pokok pikiran antara UU
          selama ini tentang desentralisasi                                     No. 5 tahun 1974 dengan UU No.
          adalah: pertama, desentralisasi                                       22 tahun 1999, dan UU No. 32
          itu  selaras  dengan  prinsip                                         tahun 2004. Perbedaan itu intinya
          pemerintahan yang demokratis,                                         adalah tarik menarik pada sisi
          dengan  adanya  pengaturan                                            terlalu desentralistis atau masih
          kewenangan  yang  seimbang                                            sentralistis. Kalau UU tahun 1974
          antara  pemerintah  pusat                                             dianggap lebih sentralistis, UU
          dan  p emerint ah  daerah,                                            tahun 1999 sangat desentralistis
          kedua,  mencegah  terjadinya                                          (karena euforia desentralisasi
          pemusatan  kekuasaan  serta                                           di  era  reformasi),  UU  tahun
          mendorong  demokratisasi  di                                          2004 kembali dibawa ke arah
          tingkat lokal, ketiga, menciptakan  UU  No.  22  tahun  1999  tentang  lebih  sentralistis.  Hal  ini  terjadi
          efisiensi pemerintahan, keempat,  Pemerintahan Daerah, UU No. 32  antara  lain,  akibat  pelaksanaan
          kepentingan  rakyat  di  daerah­  tahun 2004 tentang Pemerintahan  UU 1999 yang antara lain karena
          daerah yang memiliki kekhususan­  Daerah yang telah beberapa kali  kesiapan / kekurangsiapan daerah.
          kekhususan  ter tentu  dapat  diubah, terakhir melalui lahirnya  Bahkan, ketika UU No. 32 tahun
          tertangani dengan lebih baik, dan  UU  No.  12  Tahun  2008  tentang  2004 yang direvisi melalui lahirnya
          kelima, pembangunan berjalan lebih  Perubahan atas UU No. 32 Tahun  UU  No.  12  Tahun  2008,  juga
          baik dan terarah, karena dilakukan  2004  tentang  Pemerintahan  dipandang  masih  belum  cukup
          langsung  oleh  satuan­satuan  Daerah,  dan  beberapa  RUU  lain  memadai  untuk  merealisasikan
          pemerintahan di tingkat daerah.  adalah,  pertama,  akan  muncul  paradigma desentralisasi tersebut.
                                           kemandirian yang digerakkan oleh  Perbandingan pokok­pokok pikiran


          8  PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13