Page 54 - MAJALAH 104
P. 54

PROFIL




                 epada  Parlementaria,  ia  terucap menyambut sang jabang  Sejak usia belia, Laurens kecil sudah
                 berbagi  cerita  menarik  bayi  yang  lahir  dengan  jenis  rajin membantu ayahnya di sawah
           Ktentang  romantika  masa  kelamin laki-laki. Kalender waktu  dan  kebun.  Kebetulan  ayahnya
          kecilnya di kampung, perjuangan  itu  menunjukkan  13  Februari  punya  lahan  sawah  dan  kebun
          hidupnya saat kuliah di Denpasar,  1964. Kini, ada “jagoan kecil” yang  sekitar 5 hektar. Apalagi, saat ibunya
          dan karir politiknya di parlemen.  memberi  kebahagiaan  di  rumah  wafat,  ia  juga  harus  membantu
          Bicara  soal  dunia  pariwisata  seorang petani itu.               kehidupan  keluarga.  Membantu
          dan  membangun  infrastruktur                                      pekerjaan rumah tangga sudah jadi
          perhubungan,  Laurens  adalah      Bayi mungilnya itu diberi nama:  rutinitas pekerjaan Laurens kecil,
          orang  yang  tepat  untuk  diajak  Laurens Bahang Dama. Nama yang  seperti memasak dan membersihkan
          berbincang. Kini, karir politiknya  punya makna mendalam. Laurens  rumah.
          telah mengantarkan dirinya menjadi  merupakan  nama  santo  dalam
          Ketua Komisi V DPR RI.           ajaran Katolik. Bahang dalam bahasa   “Saya membantu orangtua me-
                                           Manggarai berarti “memberi makan”.  ma sak. Tidak ada adik saya yang
           Anak Seorang Petani             Dan  Dama  berarti  “keteguhan”.  perempuan.  Tapi,  saya  happy
                                           Diharapkan bayi mungil ini kelak  mengerjakannya,” ungkap Laurens.
           Dewuk 1964. Desa terpencil di
          kecamatan Poco Ranaka, Manggarai
          Timur,  Nusa  Tenggara  Timur
          (NTT). Topografi desanya berbukit-
          bukit.  Areal  sawah  terhampar,
          membentang  di  kaki  bukit.
          Perkebunan  juga  masih  banyak
          menghiasi desa ini. Dahulu nama
          kabupatennya adalah Manggarai.
          Setelah ada pemekaran, wilayah
          ini  dibagi  menjadi  3  kabupaten,
          Manggarai Timur, Manggarai, dan
          Manggarai Barat.

           Desa  Dewuk  sendiri  berada  di
          ketinggian bukit. Air bersih sangat
          sulit didapatkan oleh warga desa
          setempat.  Kendaran  bermotor
          tak bisa masuk ke Dewuk, karena
          jalannya  yang  berbukit  tak
          mungkin dilewati kendaran. Untuk
          beraktivitas keluar desa, biasanya
          warga berjalan kaki hingga puluhan
          kilometer. Transportasi yang paling
          mungkin adalah dengan berkuda.   akan  menjadi  insan  yang  penuh  Memasuki  usia  sekolah,  Laurens
                                           keteguhan  dalam  menjalankan  memulai pendidikan dasarnya di SD
           Di  desa  inilah  seorang  petani  pilihan  hidupnya  dan  juga  suka  Katolik, Terong, Manggarai, Flores.
          sederhana yang dihormati warga  memberi sumbangsih terbaiknya  Jarak rumah ke sekolah sekitar 6 km.
          setempat,  hidup  penuh  dengan  untuk masyarakat.                 Bersama sahabat-sahabat kecilnya ia
          perjuangan. Adalah Andreas Ambak,                                  berjalan kaki, melintasi bukit dengan
          petani sederhana itu yang setiap hari   Setelah kelahiran Laurens masih  jalan yang terjal. Pukul 06.00 pagi
          menggarap sawah dengan peralatan  ada tiga adiknya yang lahir kemudian  Laurens dan para sahabat kecilnya
          tradisional. Isteri sang petani adalah  dan semuanya laki-laki. Namun, sang  sudah bergegas ke sekolah.
          Ester Beek. Ia ibu yang bersahaja  ibu wafat setelah melahirkan anak
          penuh perhatian. Sepasang insan ini  keempatnya. “Ibu saya meninggal   Uniknya,  setiap  kali  berangkat
          sedang berbahagia, karena segera  saat saya kelas 3 SD,” jelas Laurens.  sekolah,  Laurens  dan  teman-
          dikaruniai buah hati pertamanya.  Kehidupan di desa yang keras dan  temannya itu membawa kayu bakar
                                           serba sulit membuat daya juang dan  untuk  sang  guru  di  sekolahnya.
           Kondisi  ekonomi  sedang  sulit.  survival warga desa begitu tinggi,  Gurunya itu tinggal di sekolah dan
          Tak ada bidan apalagi dokter untuk  termasuk keluarga Laurens.     sulit mencari akses untuk kebutuhan
          membantu persalinan. Hanya ada                                     hidup sehari-hari. Para muridlah
          dukun persalinan yang membantu     Laurens  kecil  hidup  di  tengah  yang membantunya. Bahkan, setiap
          sang ibu. Rasa syukur tiada henti  keluarga religius dan sederhana.  jam  istirahat,  para  murid  juga


          54 PARLEMENTARIA  EDISI 104 TH. XLIII, 2013
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59