Page 24 - MAJALAH 210
P. 24
LEGISLASI
Energi Baru Terbarukan adalah
Sebuah Keharusan
Baleg DPR RI telah menyetujui harmonisasi RUU EBT yang diusulkan oleh
Komisi VII. Persetujuan ini diperoleh saat rapat pleno pada Senin (30/5/2022)
pengambilan keputusan harmonisasi sekaligus merubah nomenklatur menjadi
RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan (EB-ET).
etua Komisi VII DPR
RI Sugeng Suparwoto
mengapresiasi langkah
Badan Legislasi
K (Baleg) DPR RI yang
akhirnya menyetujui harmonisasi
RUU EB-ET. Persetujuan ini diperoleh
setelah seluruh Fraksi di DPR RI
menyampaikan pandangan mini fraksi
dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil
Ketua Baleg DPR RI Willy Aditya.
Sugeng mengharapkan, peraturan
tentang Energi Baru dan Terbarukan
bisa menciptakan ekosistem
perkembangan pada energi hijau
yang bersih tidak mencemari atau
menambah polutan di atmosfer.
Menurutnya EBT merupakan
keharusan yang wajib dipilih, dengan
begitu ada perkembangan ekosistem
dalam energi terbarukan.
“Undang-undang ini merupakan
undang-undang yang kami harapkan (coal gasification); dan Sumber Energi Badan Usaha Milik Daerah, Badan
menciptakan ekosistem bagaimana Baru lainnya. Usaha Milik Desa, Koperasi, Badan
berkembangnya energi baru Sementara, pada pasal 26 Usaha Milik Swasta dan badan
terbarukan dan sebagaimana sering menyebutkan bahwa penyediaan usaha lain sesuai dengan ketentuan
kita tekankan RUU EB-ET bukan energi baru oleh Pemerintah Pusat peraturan perundang undangan.
pilihan tetapi keharusan bahkan atau Pemerintah Daerah diutamakan Sedangkan di dalam pasal 30,
itu adalah jalan satu satunya kalau di daerah yang belum berkembang, Sumber Energi Terbarukan terdiri
Indonesia mau selamat,” ujar Sugeng daerah terpencil, dan daerah beberapa macam. Diantaranya yakni
dalam rapat tersebut. pedesaan dengan menggunakan panas bumi, angin, biomassa, sinar
Dalam draf RUU tersebut Sumber Energi Baru setempat. matahari, aliran dan terjunan air,
menjelaskan, bahwa sumber energi Daerah penghasil Sumber Energi sampah, limbah produk pertanian
baru terdiri dari beberapa macam. Baru mendapat prioritas untuk dan perkebunan, limbah atau
Diantaranya yakni nuklir, hidrogen, memperoleh Energi Baru dari Sumber kotoran hewan ternak, gerakan dan
gas metana batubara (coal bed Energi Baru setempat. perbedaan suhu lapisan laut, dan
methane), batu bara tercairkan (coal Penyediaan Energi Baru dilakukan Sumber Energi Terbarukan lainnya.
liquefaction), batu bara tergaskan melalui Badan Usaha Milik Negara, Adapun dalam Pasal 32,
24 PARLEMENTARIA EDISI 210 TH. 2022