Page 21 - MAJALAH 210
P. 21

PENGA W ASAN







                 Tidak hanya itu, tidak sedikit
              penolakan juga terjadi atas calon
              Pj. kepala daerah yang berasal dari                                   Awalnya pemerintah
              unsur TNI/Polri aktif. Di Jawa Timur
              misalnya, sejumlah ormas menolak                                      mengatakan, aturan
              kesertaan anggota TNI/Polri aktif                                     itu sudah ada yang
              yang ditunjuk sebagai penjabat atau                                   lama. Padahal
              Pj kepala daerah. Mereka menilai
              penunjukan anggota TNI/Polri aktif                                    kondisinya berbeda
              sebagai Pj kepala daerah tidak sesuai                                 dengan Pj-Pj
              dengan semangat reformasi, dimana                                     sebelumnya.
              salah satu tuntutan reformasi adalah
              menghapuskan dwifungsi TNI/Polri.
                 Padahal Mahkamah Konstitusi                                        Guspardi Gaus
              telah mengeluarkan keputusan atas                                     Anggota Komisi II DPR RI
              judicial review yang diajukan oleh
              anggota masyarakat terkait kesertaan   menyamakan visi dan persepsi   Sekalipun Gubernur itu adalah
              TNI/Polri aktif atas jabatan kepala   terhadap persoalan ini,” jelas   wakil pemerintah pusat, tetapi
              daerah. Lewat  Putusan Mahkamah   Guspardi.                        sesungguhnya Gubernur itu ada
              Konstitusi (MK) Nomor 15/PUU-       Akhirnya, lanjut Guspardi, saat   dalam irisan otonomi daerah, yang
              XX/2022, menyatakan bahwa prajurit   rapat kerja dengan Komisi II, Mendagri   berhak mengatur dan mengurus
              TNI dan anggota POLRI aktif dilarang   mengungkapkan ada gagasan dan   rumah tangganya masing-masing.
              menjadi Penjabat Kepala Daerah,   rencana untuk membuat aturan-    Salah satu ciri otonomi daerah itu
              apabila belum mengundurkan diri   aturan teknis sebagaimana yang   adalah pemimpinnya dipilih baik
              atau belum pensiun dari dinas aktif.  diamanahkan oleh MK. Kemendagri   langsung maupun tidak langsung
                 Menurut Anggota Komisi II     sedang mencari formula-formula    oleh rakyat.
              DPR RI Guspardi Gaus, apa yang   yang tepat untuk merumuskan aturan   Oleh karenanya Anwar
              dimaksud TNI/Polri aktif juga masih   main terhadap hal itu. Sebab hal   mendorong Menteri Dalam Negeri
              menimbulkan perbedaan pendapat.    tersebut merupakan jabatan politik   untuk segera membuat aturan
              Pihak pemerintah mengatakan      bukan jabatan karir.              teknis terkait pengisian penjabat
              bahwa aktif yang dimaksudkan        Setali tiga uang, Anggota      sementara kepala daerah transisi
              itu adalah TNI/Polri aktif di    Komisi II DPR RI Anwar Hafid      menuju Pilkada serentak nasional
              dalam struktural di institusinya,   mengungkapkan carut marut      pada tahun 2024 mendatang.
              artinya jika dia masih menjabat   pengisian Pj. kepala daerah dipicu   “Saya sepakat harus ada
              di instansinya, maka itu tidak   karena adanya beberapa beleid yang   relaksasi aturan teknis soal
              dibenarkan. Sedangkan TNI/Polri   saling berbenturan. Seperti putusan   penjabat di jaman sekarang. Dan
              yang ditugaskan kepada 10 institusi,   Mahkamah Konstitusi (MK) No. 67/  yang harus diingat disini adalah
              maka menurut pemerintah, itu sudah   PUU-XIX/2021, UU TNI, UU Polri,   keputusan Mahkamah konstitusi
              sama dengan jabatan Aparatur Sipil   UU ASN, UU Pemerintah daerah,   yang sudah bersifat final, dimana
              Negara (ASN) lainnya.            serta UU Pilkada yang kesemuanya   TNI/Polri aktif tidak boleh menjadi
                 “Taruhlah kemudian MK dalam hal   tidak membolehkan personil atau   penjabat kepala daerah. Jikapun
              ini setuju dengan dari jabatan yang 10   prajurit TNI/Polri aktif untuk menjabat   tetap menginginkan untuk
              institusi pemerintah tersebut, tetapi   sebagai kepala daerah sementara.   menjabat sebagai kepala daerah
              harus ada aturan untuk melakukan    Bahkan dalam UU TNI/Polri      maka ia harus mundur dari TNI/
              penunjukan Pj. kepala daerah ini.   disebutkan bahwa personel aktif   Polri, itu keputusan MK yang sudah
              Pemerintah harus membuat aturan-  harus mundur jika ingin menjadi   final. Kami harap pemerintah harus
              aturan main yang berkaitan dengan   penjabat sementara kepala daerah.   tunduk dan menjalankan keputusan
              itu. Awalnya pemerintah mengatakan,   Satu-satunya yang memberi ruang   itu,” ungkap Politisi fraksi Partai
              aturan itu sudah ada yang lama.   untuk TNI/Polri aktif untuk bisa   Demokrat, sambil mengingatkan
              Padahal kondisinya berbeda dengan   menjadi penjabat sementara kepala   jika amanah MK itu tidak dijalankan,
              Pj-Pj sebelumnya. Ini pun juga saya   daerah adalah UU ASN. Dimana   maka akan terus terjadi penolakan
              pernah diskusikan dengan Pak Tito,   disebutkan bahwa TNI/Polri aktif bisa   Gubernur dari masyarakat dan
              dan ia merasa kewalahan untuk    bekerja di 10 Kementerian.        pihak-pihak lain. layu/aha




                                                                            TH. 2022      EDISI 210      PARLEMENTARIA        21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26