Page 22 - MAJALAH 210
P. 22
ANGGARAN
Ekonomi 2023:
Antara Optimistis dan Realistis
Pemerintah bersama DPR telah menetapkan beberapa kesempatan kepada pemerintah
indikator ekonomi yang menjadi patokan dalam untuk melakukan yang terbaik
dengan segala dinamika yang akan
Kerangka Ekonomi Makro Pokok-Pokok Kebijakan dihadapi olehnya.
Fiskal (KEM-PPKF) APBN 2023. Dari beberapa Situasi Ekonomi Global
indikator tersebut terlihat bahwa adanya optimisme Situasi global yang perlu
untuk melihat kepastian bahwa kondisi global dan diwaspadai adalah potensi
ekonomi Indonesia akan membaik pada 2023. berakhirnya era ledakan komoditas
bahan mentah yang diekspor ke luar
negeri (commodity booming) pada
ebut saja, misalnya, di Komisi XI, yaitu terkait panja akhir 2023. Situasi ini dipengaruhi
pertumbuhan ekonomi penerimaan, panja pertumbuhan dan karena potensi pelemahan
dipatok pada kisaran pembangunan, dan panja transfer ekonomi dunia dan ancaman
5,3-5,9 persen, inflasi di daerah. Dua panja sudah selesai, dan stagflasi. Stagflasi adalah kondisi
S angka 2,0-4,0 persen. ini menjadi dasar Komisi XI untuk ekonomi yang ditunjukkan dengan
Juga tingkat pengangguran terbuka memutuskan terkait pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang
di angka 5,3-6,0 persen, tingkat ekonomi yang diajukan pemerintah,” melemah dan angka pengangguran
kemiskinan di angka 7,5-8,5 persen ujar Anggota Komisi XI DPR RI Heri yang tinggi. Kondisi ini biasanya
hingga rasio gini di angka 0,375- Gunawan. diikuti dengan kenaikan harga-harga
0,378. Angka-angka tersebut dicapai Meskipun demikian, indikator- atau inflasi.
berdasarkan hasil pembahasan dua indikator di atas juga tidak salah Sepanjang masa pandemi
Panitia Kerja di Komisi XI bersama jika disebut dengan tidak realistis. 2020-2022, Indonesia mengalami
pemerintah, yaitu Panja Penerimaan Namun, menurut pria yang akrab ‘berkah’ komoditas. Hal itu karena
Negara, dan Panja Pertumbuhan dan disapa Hergun itu menilai di tengah ekspor komoditas dari Indonesia
Pembangunan. segala hambatan eksternal maupun ke beberapa negara mengalami
“Ada tiga panja yang kami gelar internal, Komisi XI ingin memberikan lonjakan harga, di saat tingginya
22 PARLEMENTARIA EDISI 210 TH. 2022