Page 75 - MAJALAH 65
P. 75

LIPUTAN KHUSUS


         sangat memprihatinkan dan belum   akan menjadi sia-sia. Hasil UN yang  berharap masalah polemik tentang SPMB
         mampu bersaing unggul pada tataran  diterima tentu saja harus murni dan bebas  tidak berkepanjangan karena apabila
         globalisasi tersebut, mestinya kita tidak lagi  dari kecurangan, rekayasa,dan manipulasi.  berlarut- larut justru hanya membuat
         terjebak dalam kontroversi polemik SPMB  Yang jelas, kita hanya menginginkan  bingung dan meresahkan masyarakat.
         yang amburadul.Yang hanya bisa    adanya proses penerimaan siswa baru yang  Bahkan dapat merampas hak anak bangsa
         membebankan pembiayaannya pada    bermutu dan murah.               untuk bisa mengakses dan menikmati
         kantong-kantong rakyat.Yang justru   Bahkan jika memungkinkan dapat  pendidikan tinggi negeri.
         semakin menunjukkan legalnya praktik  diselenggarakan dengan gratis. Kita
         komersialisasi, kapitalisasi, dan liberalisasi
         di perguruan tinggi negeri.
            SPMB maupun UMPTN seharusnya
         menjamin adanya kemudahan bagi calon  Tanggapan Anggota Komisi X
         mahasiswa untuk mendaftar ke universitas
         negeri mana pun. Perguruan tinggi harus
         membuka akses seluas-luasnya dan Balkan Kaplale (F-Demokrat)
         memberikan kesempatan kepada segenap
         anak bangsa dari berbagai lapisan apa pun.
         Dengan tanpa ada diskriminasi dan                                     Namun sekarang polemik yang
         stratifikasi ekonomi.Selagi mereka                                 terjadi tersebut telah disatukan dan
         berprestasi dan memiliki bakat unggul,ia                           dicarikan jalan keluar oleh Dirjen Dikti
         layak untuk bisa belajar di perguruan tinggi.                      dengan nama yang sama yakni SPMB,
            Sebab, selama ini, perguruan tinggi                             jadi polemik ini sudah tidak ada masalah.
         ternyata cenderung pada kepentingan                                Jika polemik ini terus berlanjut
         bisnis dan hanya mencari keuntungan                                apakah hal ini tidak akan
         finansial serta belum mengarah untuk                               membingungkan masyarakat
         kepentingan terbaik bagi akses calon                               terutama calon mahasiswa yang
         mahasiswa. Karena itu,SPMB pun harus                               akan mengikuti SPMB ?
         memungut biaya dari masyarakat yang                                   Ooh tidak, seperti yang sudah saya
         tidak sedikit.                                                     bilang, bahwa hal ini telah disatukan
            Masyarakat dipaksa menyubsidi biaya                             didalam satu system dan dibawah
         masuk perguruan tinggi negeri yang                                 kepemimpinan Dirjen Dikti, nah
         semestinya menjadi beban dan tanggung                              kelanjutannya, didalam system ini pun
         jawab pemerintah. Mestinya,jika                                    beberapa PTN akan diukutsertakan
         universitas didirikan oleh pemerintah, wajar                       sebagai panitia SPMB
         apabila pemerintah memberikan dana dan
         menanggung biaya sepenuhnya secara  Balkan Kaplale, Anggota Komisi X  Jadi bedanya apa ?
         rutin. Di negara maju disebut dengan  (F-Demokrat). Foto: I One       Saya kira perbedaannya hanya
         istilah government grant atau government                           terletak pada perbedaan prinsip dan
         appropriation.UUD 1945 Pasal 31 ayat                               pengelolaan keuangan, jadi saya kira
         (1) secara tegas mengamanatkan,           alau   menurut   saya    dengan adanya system penerimaan
            “Setiap warga negara berhak            permasalahan ini jika saya lihat,  mahasiswa baru sudah cukup bagus,
         mendapat pendidikan.” Bahkan, dalam  Kterdapat 2 pendapat yang     karena Dirjen Dikti sudah mengambil
         Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003  berkembang mengenai polemik ini, yang  alih system penerimaan ini dan akhirnya
         tentang Sistem Pendidikan Nasional pada  pertama adalah pihak perguruan tinggi  41 PTN tidak jadi keluar dan menjadi
         Pasal 5 ayat (1) juga ditegaskan, “Setiap  menghendaki agar setoran yang didapat  satu kembali dibawah pimpinan Dirjen
         warga negara mempunyai hak yang sama  PTN saat mengadakan penerimaan  Dikti.
         untuk memperoleh pendidikan yang   mahasiswa baru langsung untuk
         bermutu.” Karena itu, hasil Ujian Nasional  universitas atau paling tidak diberikan  Nah jika melihat kepada system
         (UN) yang diselenggarakan di SMA   kepada dirjen Dikti.            penerimaan mahasiswa baru
         selama ini dengan susah payah dan     Yang kedua menurut saya setoran  terdahulu, anggotanya sekarang
         menelan biaya besar mestinya bisa  atau uang yang diterima jangan ditunda  ada berapa dan mengapa beberapa
         digunakan untuk masuk perguruan tinggi.  pemberiannya oleh Depkeu, karena jika  orang tersebut tidak ikut bergabung
            Karena percuma saja jika hasil UN  terus dan selalu menunggu dimana  kedalam sistem yang berlaku
         selama ini hanya digunakan untuk   Depkeu terlalu lama mempertahankan  sekarang?
         kepentingan ijazah. Padahal, ijazah dengan  uang setoran tersebut, maka apa yang  Itulah, saya kira perbedaan sistem
         nilai sebaik apa pun bila tidak lolos SPMB  akan PTN lakukan.      aja, karena tadinya pemerintah dalam hal


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65  75
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80