Page 25 - MAJALAH 90
P. 25
PENGAWASAN
bagi saya ya tidak ada masalah, asal
ada pembersihan disektor lainnya,”
tegasnya.
Secara pribadi, jelas Fahrial, dirinya
cenderung menaikkan BBM daripada
Tarik Daya Listrik (TDL) dinaikkan.
Karena listrik itu subsidinya sekitar Rp
60 triliyun, sedangkan BBM Rp 160 tri-
liyun lebih. “Ini menurut pribadi saya,
bukan Komisi VII DPR,”jelasnya. Yang
jelas Komisi VII DPR akan membahas
masalah TDL ini dengan pemerintah
minggu depan, ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah
bakal menetapkan kenaikan tarif dasar
listrik (TDL) sebesar 10 persen mulai
April 2012. Kenaikan TDL ini dilakukan
untuk menekan jumlah subsidi listrik
tahun depan. Menteri Keuangan Agus
Martowardojo menyatakan, pemerin-
angkah Pemerintah menetap- silakan saja tapi Komisi VII DPR tidak tah membuat kebijakan untuk menu-
kan kenaikkan Tarif Dasar Listrik bertanggungjawab. “Karena pemerin- runkan anggaran subsidi termasuk
L(TDL) sebesar 10 persen mulai tah belum membahas masalah TDL ini subsidi listrik dan Bahan Bakar Minyak
April 2012 dan rencana menurunkan dengan Komisi VII DPR,” tegasnya. (BBM).
anggaran subsidi termasuk listrik dan Menyinggung dampak kenaikan Untuk listrik, subsidi diturunkan
BBM harus disosialisasikan terlebih TDL sebesar 10 persen bagi kalangan cukup signifikan dari Rp 65 triliun di
dahulu kepada masyarakat. industri, Achmad Farial mengatakan 2011 menjadi Rp 45 triliun di 2012.
“Itu sih sah-sah saja karena sudah tidak ada masalah asal pungutan liar Agus Marto menyatakan penurunan
diputuskan dalam Rapat Paripurna (pungli) tidak ada. “Kalau pungli ini tersebut diiringi dengan kenaikan TDL
DPR, mau tidak mau harus dijalankan. dihilangkan kemudian TDL naik, saya sebesar 10 persen di April 2012. “Lis-
Kecuali kalau ada review dari bebera- rasa tidak ada masalah,” jelasnya. trik itu subsidi turun. Untuk itu akan
pa fraksi yang di DPR mengajukan ke Fahrial memberikan contoh, ada kenaikan TTL (Tarif Tenaga Listrik)
Mahkamah Konstitusi (MK) untuk di- seorang supir truck pabrik keluar sebesar 10 persen. Ini akan dilakukan
batalkan, ” ujar Wakil Ketua Komisi VII dari pelabuhan mulai taruh barang- April 2012, akan dinaikkan secara pro-
DPR Achmad Farial saat ditemui Tim nya sampai pintu pelabuhan itu kena porsional tapi Rumah Tangga Miskin
Parle, di Gedung Nusantara I, Selasa pungli sebesar Rp 30 ribu, itu baru (RTM) tidak akan naikkan,” ujarnya.
(14/2). sampai keluar pintu pelabuhan, be-
Dia menambahkan, sebenarnya lum lagi di Cikarang. Inilah yang kita Berikut tanya jawab Parlementaria
kenaikkan TDL sebesar 10 persen lihat di Koran beberapa hari kema- dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR
yang dimaksud dalam UU APBN 2012 rin, dimana pungli sudah memakan Achmad Fahrial di ruang kerjanya
tidak pernah dibahas di Komisi VII hampir 30-40 persen daripada cost. baru-baru ini:
DPR. Sama halnya seperti pembatasan “Jadi kenaikkan TDL itu sebenarnya
BBM, pembatalan BBM juga tidak per- pengusaha juga tidak masalah,” kata Bagaimana pendapat Komisi VII
nah dibahas di Komisi VII DPR tiba- Fahrial. dengan dinaikkannya TDL 10
tiba muncul di UU APBN, tambahnya. Dia mengaku heran mengapa di persen oleh pemerintah?
“Jadi ada kelemahan pemerintah Cina itu biaya tarif listriknya tinggi Kalau sikap Komisi VII DPR sen-
disini, seharusnya begitu APBN itu namun produk mereka lebih murah diri itu kenaikan tariff listrik 10 persen
disahkan segera disosialisasikan baik dibandingkan Indonesia. “Masa In- yang dimaksud dalam UU APBN 2012
kenaikkan TDL maupun pembatasan donesia kalah dengan China. Listrik sebenarnya tidak pernah dibahas di
BBM,” tegasnya. di China itu ‘kan lebih mahal diban- Komisi VII DPR. Jadi itu keluar ber-
Menurut Achmad Farial, seharus- dingkan dengan Indonesia. Kenapa, dasarkan apa kesepahaman atau ke-
nya pemerintah sebelum menaikkan tanya Farial. Karena di China tidak sepakatan dengan Badan Anggaran
TDL lapor dulu dengan DPR, kalau ada pungli. Kalau di Indonesia pungli (Banggar) DPR. Setelah itu disahkan
pemerintah mau menaikkan TDL ya ini dihilangkan kemudian TDL naik, di Rapat Paripurna, kami sebagai ang-
| PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 |