Page 21 - MAJALAH 90
P. 21

LAPORAN  UTAMA





































           Wakil Ketua Komisi I DPR, Hayono Isman

           penyiaran publik (Radio Televisi Indo-  lagi, mengikuti gerakan teknologi ini   anggaran kedepannya nanti.
           nesia),  Lembaga  penyiaran  komuni-  keniscayaan.  Analog  akan  ditinggal   Menurut  Hayono  dirinya  meng-
           tas,  lembaga  penyiaran  swasta,  lem-  nanti tidak akan diproduksi lagi kede-  harapkan  LPS  yang  independen  dan
           baga penyiaran media lain, penyiaran   pannya. Karena sudah menjadi masif   tidak komersial pasalnya, kita semua
           berlangganan,  penyiaran  kabel,  KPI,   dan harga tv digital harus dipastikan   mengharapkan  mutu  LPS  dapat  me-
           pelaksana siaran.                 lebih murah  dibandingkan harga hari   ningkat dan kembali menjadi kebang-
             Terkait   digitalisasi   penyiaran,     ini,”katanya.             gaan nasional serta dihormati dunia.
           terang Hayono, hal itu sudah menjadi   Menurut Hayono, DPR akan mem-   Terkait  dengan  LPP  TVRI,  dirinya
           kewajiban,  pasalnya  pada  sidang  In-  bahas seluruh aturannya dengan du-  juga  mendorong  terciptanya  lem-
           ter Parliamentary Union (IPU) dimana   nia usaha. Artinya warga miskin yang   baga  siaran  yang  mampu  menjadi
           Indonesia  berpartisipasi  didalamnya   belum  mampu  beli  tv  digital  tetap   kebanggaan  internasional  dan  nasi-
           memang  diwajibkan  bahwa  negara   memakai tv analog ini harganya harus   onal.  “Didalam UU tentang keuangan
           parlemen dunia telah sepakat bahwa   dibuat murah.                  negara  itu  LPP  tidak  ada  nomenkla-
           migrasi dari analog ke digital pada ta-  RUU revisi Penyiaran belum masuk   turnya  kalau  UU  terpisah  mengenai
           hun 2014.                         Prolegnas nanti akan masuk kedepan-  RUU  LPP  itu  otomatis  diakui  oleh
             “Untuk  Indonesia  tidak  mung-  nya. Konsepnya sederhana, di  dalam   Kemenkeu  jadi  punya  anggaran  ter-
           kin  bahkan  kemungkinan  2018  guna   UU  penyiaran  TV  publik  bukan  milik   struktur. Sama seperti Antara, dewan
           menjawab  persoalan  yang  ada.  Me-  swasta,  Lembaga  Penyiaran  Swasta   pers, Rekruitment dewas sama seperti
           lalui  Komponen  migrasi  ini  pelaku   (LPS) hidup karena bisnis dan komer-  DPR,”ujarnya.
           usaha  dan  elektronik  akan  menye-  sial  namun  materi  konten  penyiaran   Menurutnya,  lebih  baik  terlambat
           suaikan  sistemnya  yang  ada  bahkan   belum tentu bermanfaat bagi publik.   dan  diuji  ke  publik  dahulu  RUU  pe-
           nantinya  TV  analog  akan  mahal  dan   “Karena  itu  LPP  dilibatkan  dalam   nyiaran  ini,  dan  kedepan  kita  meng-
           langka. Tidak diproduksi. Digital lebih   RUU  revisi  penyiaran,  kalau  LPP   harapkan  UU  ini  mendapatkan  du-
           jelas dan lebih baik sehingga menjadi   what  the  publik  need  kalau  swasta   kungan  publik.  Pasalnya,  ini  suatu
           hiburan bagi masyarakat,”terangnya.  what  the  public  want.    Seperti  sine-  entitas yang erat kepentingan publik
             Yang  kita  khawatirkan,  masyara-  tron  senduh  padahal  bukan  kebu-  untuk mendapatkan informasi. “Kare-
           kat  miskin  yang  tidak  bisa  beli  yang   tuhan  publik  untuk  meningkatkan   na  setelah  kita  lihat  hasil  lembaga
           digital  dan  hanya  analog.  Karena   kecerdasan,”katanya.    Melalui  revisi   survey  itu  adalah  televisi  dibanding-
           itu  pemerintah  jangan  memberikan   RUU ini, Hayono mengharapkan legis-  kan radio dan koran. Kalau kita bicara
           beban  lebih  bagi  masyarakat.  “me-  lasi ini dapat memperkuat dan mem-  dalam konteks itu perlu adanya publik
           mang era digital tidak akan terelakan   perkokoh  TVRI  melalui  dukungan   Hearing,”paparnya. (si/as)


            | PARLEMENTARIA |  Edisi 90 TH. XLII, 2012 |
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26