Page 4 - MAJALAH 90
P. 4
tioning of ideals”, yaitu pandangan sangat penting dalam membangun atau budaya monarkhi, akan hanya
dasar bahwa belum tentu, dan tidak tradisi demokrasi. Prinsip ini erat kai- ada satu penguasa dan lainnya, baik
harus, seluruh keinginan atau pikiran tannya dengan paham musyawarah. terpaksa maupun sukarela, masih mau
seseorang atau kelompok akan diteri- Musyawarah yang baik dan benar dikuasai. Resikonya, adalah jika pe-
ma dan dilaksanakan sepenuhnya. hanya akan berlangsung jika ma- mimpinnya (yang otoritarian tersebut)
Konsekwensi dari prinsip ini adalah sing-masing pribadi atau kelompok buruk, maka tujuan negara tidak akan
kesediaan setiap orang maupun ke- memiliki pandangan positif terhadap tercapai, meskipun rakyatnya masih
lompok untuk menerima pandangan perbedaan pendapat dan orang lain. mau dikuasai. Atau olygarkhi, yaitu,
yang berbeda dari orang atau kelom- Kelima, kebebasan nurani, persa- dimana sekelompok orang berkuasa
pok lain dalam bentuk-bentuk kom- maan hak, dan kewajiban. Pengakuan dan lainnya, baik terpaksa maupun
promi melalui jalan musyawarah yang kebebasan nurani, persamaan hak sukarela, masih mau dikuasai. Jika
berjalan secara seimbang dan aman. dan kewajiban bagi semua meru- sekelompok orang yang berkuasa
Ketiga, cara haruslah sejalan de- pakan norma demokrasi yang harus tersebut buruk, maka tujuan negara
ngan tujuan. Dengan ungkapan lain, diintegrasikan dengan sikap percaya juga tidak akan tercapai meskipun se-
demokrasi pada hakikatnya tidak pada iktikad baik orang dan kelom- bagian rakyatnya masih mau dikuasai.
hanya sebatas pelaksanaan prosedur- pok lain. Norma ini akan berkembang Sementara, polyarkhi (yang mirip den-
prosedur demokrasi (Pemilu, suksesi, dengan baik jika ditopang oleh pan- gan demokrasi), adalah semua orang
dan aturan mainnya), tetapi harus di- dangan positif dan optimis terhadap berkuasa, dan lainnya, baik terpaksa
lakukan secara santun dan beradab manusia. Sebaliknya, pndangan nega- maupun sukarela, mungkin tidak mau
yakni melalui proses demokrasi yang tif dan pesimis terhadap manusia dikuasai. Semua orang merasa berhak
dilakukan tanpa paksaan, tekanan, dengan mudah akan melahirkan sikap dan mempunyai kesempatan yang
dan ancaman dari dan oleh siapa- dan perilaku curiga dan tidak percaya sama untuk berkuasa. Jika semua
pun, tetapi dilakukan secara sukarela, kepada orang lain. Sikap dan perilaku orang berkuasa dan tidak ada yang
dialogis dan saling menguntungkan. ini akan sangat berpotensi melahirkan mau dikuasai, maka reskonya adalah
Sejalan dengan norma ini, demokrasi sikap enggan untuk saling terbuka, terjadi perebutan kekuasaan terus
pada akhirnya tidak akan tumbuh saling berbagi untuk kemaslahatan menerus diantara mereka.
dan berkembang dengan baik tanpa bersama atau untuk melakukan kom- Meskipun demikian, demokrasi
topangan akhlak terpuji wargane- promi dengan pihak-pihak yang ber- masih dianggap sebagai sistem poli-
gara. Akhlak demokrasi salah satunya beda-beda. tik yang baik diantara berbeai pilihan
dapat dibuktikan dengan komitmen Keenam, percobaan dan ketidak- sistem politik tersebut. Artinya, setiap
warganegara dan negara (Pemerin- tepatan. Demokrasi bukanlah sesuatu sistem politik memiliki resiko ma-
tah) untuk tidak menghalalkan segala yang telah selesai dan siap saji, tetapi sing-masing. Masalahnya adalah, ja-
cara, misalnya dengan kekerasan dan meruapakan sebuah proses tanpa lan untuk mencapai kekuasaan dalam
tindakan anarkis, serta money poli- henti. Dalam kerangka ini demokrasi sistem politik tersebut, apakah ditem-
tics, demi mencapai tujuan-tujuan membutuhkan percobaan-percobaan puh dengan cara yang “halal” ataukah
politiknya. Demokrasi harus ditopang dan kesediaan semua pihak untuk tidak? Korupsi atau tidak? Hal ini sa-
pada prinsip akal sehat dan cara-cara menerima kemungkinan ketidakte- ngat berkait erat dengan pemahaman
dialog. patan atau kesalahan dalam praktik kita terhadap demokrasi.
Keempat, norma kejujuran dalam berdemokrasi. Sejak kemerdekaan, pendiri bang-
permufakatan. Suasana masyarakat sa ini sudah sepakat, bahwa ni-
demokratis dituntut untuk mengua- Demokrasi, Kekuasaan dan lai-nilai demokrasi akan ditegakkan
sai dan menjalankan seni permus- Korupsi dalam kehidupan berbangsa dan
yawaratan yang jujur dan sehat untuk Meskipun demokrasi dalam retori- bernegara. Sebagai sistem, kita per-
mencapai kesepakatan yang member kanya “nampak baik”, dalam literatur nah jatuh-bangun mempraktekkan
keuntungan semua pihak. Kesepaka- ilmu politik, memilih sistem peme- demokrasi, baik demokrasi liberal,
tan yang dicapai melalui cara-cara rintahan demokrasi sesungguhnya terpimpin, sampai demokrasi pan-
manipulasi bukan saja merupakan adalah pilihan yang memiliki resiko, casila. Meskipun seringkali bangsa
kesepakatan yang cacat, malah dapat paling tidak jika dibandingkan de- ini tidak percaya dengan sistem de-
disebut sebagai penghianatan ter- ngan sistem pemerintahan lainnya. mokrasi, dengan berusaha meng-
hadap nilai dan semangat demokrasi. Demokrasi, ringkasnya adalah gantinya dengan paham komunis
Karena itu, faktor ketulusan dalam rakyat berkuasa, atau banyak orang atau paham agama tertentu, namun
usaha bersama mewujudkan tata- mau berkuasa. Sedernahanya, jika kita kita masih percaya bahwa nilai-nilai
nan sosial yang baik untuk semua bandingkan dengan sistem monarkhi demokrasi masih merupakan yang
warganegara merupakan hal yang misalnya, paling tidak dalam sistem terbaik. Bahkan semenjak Reformasi
| PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 |
TH. XLII, 2012 |
ARIA |
| PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA | Edisi 90 TH. XLII, 2012 |
|
Edisi 90
ARLEMENT
P