Page 15 - MAJALAH 69
P. 15

LAPORAN UTAMA



                                                ASUMSI DASAR 2009ASAR 2009
                                                ASUMSI DASAR 2009ASAR 2009
                                                ASUMSI D
                                                ASUMSI D
                                                ASUMSI DASAR 2009
               NO.   Asumsi Dasar                          RAPBN      Usulan Perubahan      Kesepakatan
               1.    Pertumbuhan Ekonomi (%)                   6,2              5,5-6,1              6,0
               2.    Inflasi (%)                               6,5                 7,0               6,2
               3.    Nilai Tukar (Rp/US$ 1)                9.100,0             9.500,0           9.400,0

               4.    Tingkat Bunga SBI rata-rata (%)           8,5                 8,5               7,5
               5.    Harga Minyak ICP (US$/barel)           100,0                 85,0             80,0
               6.    Lifting Minyak (ribu barel per hari)    950,0               960,0            960,0
               7.    Lifting Gas (MMSCFD)                  7.526,3             7.526,3           7.526,3
               8.    Produksi Batubara (juta ton)            230,0               250,0            250,0
               9.    Produk Domestik Bruto (miliar Rp)  5.295.344,4         5.357.542,9      5.327.537,3


            Sumber : Laporan Panitia Anggaran DPR RI Pada Rapat Paripurna 30 Oktober 2008


                                            ekonomi global sebagai akibat krisis  mengagungkan pasar dengan konsep
            selanjutnya akan menurunkan pula
            beban subsidi dalam APBN. “Oleh  finansial di Amerika Serikat yang telah  efisiennya  menuju  ekonomi
            sebab itu kebijakan moneter dengan  menimbulkan dampak terhadap  kerakyatan,” katanya.
            meningkatkan suku bunga haruslah  perekonomian dunia. Berbagai upaya  Juru bicara F-PDS Walman
            dilakukan dengan cermat dan seksama  telah dilakukan untuk meredam krisis  Siahaan menilai perubahan asumsi
            agar tidak mengorbankan sektor riil,”  keuangan tersebut.        indicator ekonomi dalam APBN tidak
            kata Syumli.                       “Dengan lemahnya kekuatan     bisa dilakukan seketika karena terkait
               Max Sopacua (F-PD) menjelaskan  fundamental ekonomi nasional dalam  dengan mekanisme dan siklus APBN
            bahwa APBN 2009 merupakan       menghadapi krisis global, Fraksi BPD  yang bersifat rigid dan tetap. Untuk
            pelaksanaan tahun terakhir dari  berpandangan pemerintah telah gagal  menyesuaikan asumsi makro ekonomi
            RPJMN tahun 2004-2009 namun     dalam menjalankan Rencana        dengan perkembangan dan dinamika
            dalam   perjalanannya,  terjadi  Pembangunan Jangka Menengah dan  ekonomi global terkini agar kredibel
            ketidakpastian   perkembangan   Jangka Panjang. Terbukti pemerintah  dan realistis maka penyesuaian
            perekonomian global akibat krisis  tidak mempersiapkan secara sistematis  dilakukan melalui mekanisme
            finansial di Amerika.           fundamental perekonomian nasional  perubahan APBN.
               “Perkembangan    ini  perlu  untuk tahan dari segala guncangan  Sementara itu, Menteri Keuangan
            diperhitungkan secara cermat    yang terjadi pada perekonomian   Sri Mulyani dalam pendapat akhir
            dampaknya kepada perekonomian   dunia,” katanya.                 pemerintah menjelaskan kewaspadaan
            Indonesia, baik ditahun 2008 maupun  Senada diungkap F-PKB melalui  terhadap gejolak global tidak berarti
            2009, agar dapat diambil langkah-  juru bicaranya Mufid Busyairi yang  harus kehilangan arah kebijakan
            langkah kebijakan antisipasi yang  menilai kejatuhan nilai aset, harga  ekonomi dalam jangka pendek
            tepat, yang harus diambil pemerintah  modal (suku bunga) yang tinggi dan  maupun panjang.  APBN tetap
            untuk meminimalkan resikonya    krisis likuiditas yang tercipta dalam  dirancang untuk mampu menjalankan
            kepada perekonomian nasional,”  skala yang luas serta berhentinya aliran  fungsinya dalam melindungi
            katanya.                        modal ke sektor riil yang erpotensi  masyarakat yang paling rentan dan
                                            melemahkan       pertumbuhan,    menjaga keberlangsungan aktivitas
                                            penyerapan tenaga kerja dan      ekonomi agar penciptaan kesempatan
             undamen
             undamental Etal Ekkonomi Lonomi Lemahemah
                           onomi L
                                  emah
            F F F F Fundamental Ekonomi Lemah
                          k
             undamen
             undamental Ekonomi Lemah
                      tal E
               Sementara itu, F-BPD melalui  penanggulangan kemiskinan adalah  kerja terus dapat dijaga dan perbaikan
            juru bicaranya M Tonas menilai krisis  mimpi buruk bagi ekonomi nasional  kesejahteraan dapat terus diwujudkan.
            ekonomi dunia saat ini sangat serius  dan tidak mustahil akan terjadi jika  (bs/da/dp)
            bahkan jauh lebih serius dari krisis  langkah antisipatif tidak disiapkan oleh
            yang terjadi pada tahun 1930.   pemerintah sejak dini.
            Ditengah-tengah    pembahasan      “F-PKB mendorong adanya
            RAPBN 2009 telah terjadi        rekonstruksi mendasar dan desain
            ketidakpastian   perkembangan   ulang pada arsitektur perekonomian
                                            nasional   yang   selama   ini
                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20