Page 20 - MAJALAH 69
P. 20

PENGAWASAN


            Liputan langsung mengikuti Tim Pengawas Haji DPR;

            Kualitas Pelayanan Haji Belum Optimal




            Secara umum, Tim Pengawas Haji DPR menilai kualitas pelayanan mencakup pemondokan,
            kesehatan, katering dan transportasi belum optimal. Selain itu pelayan haji belum seluruhnya
            ditangani oleh tenaga yang handal dan professional. Sedangkan masalah lain yaitu belum
            terciptanya koordinasi yang baik, akuntabilitas dan transparansi dalam manajemen
            penyelenggaraan ibadah haji.


                                                                              elum sink
                                                                                      r
                                                                              elum sinkron
                                                                              elum sinkrronon
                                                                              elum sink
                     erbagai kelemahan itu  pemondokan di Ring I hanya 18 persen.  B B B B Belum sinkron
                                                                                       on
                     muncul menurut  Tim       Mengenai kualitas pemondokan        Lebih lanjut Hasrul mengatakan,
                     Pengawas Haji DPR      Tim Pengawas DPR menemukan       meskipun Departemen Agama telah
            B karena belum ada cetak biru   sejumlah contoh adanya pemondokan  menyusun Siklus Haji Tahunan, namun
            (blue print) sistem penyelenggaraan haji  yang belum siap huni bahkan tidak  masih saja dalam pelaksanaan di
            Indonesia. Di sisi lain, kesepakatan yang  memenuhi standar.  Misalnya pemadatan  lapangan masih banyak yang belum
            dicapai antara Komisi VIII DPR dengan  penghuni, air sering macet, tidak ada AC,  sinkron dengan jadual. Diantaranya
            pemerintah ternyata belum seluruhnya  jumlah kamar mandi dan WC yang tidak  kelambanan atau bahkan keterlambatan
            diimplementasikan di lapangan.  seimbang dengan jumlah jemaah.   dalam penyiapan pemondokan dan tidak
               Itulah beberapa hal yang dijumpai  “Kualitas pemondokan yang tak  bertindak cepat sehingga hanya sebagian
            Tim Pengawas Haji DPR Tahap II yang  memenuhi standar sangat berpengaruh  kecil yang mendapatkan pemondokan di
            dipimpin langsung Ketua Komisi VIII  terhadap  kondisi
            DPR Drs. Hasrul Azwar Musai, MM  kesehatan jemaah yang
            yang bertugas dari tanggal 28 Nopember  menderita sakit ISPA,”
            hingga 13 Desember 2008.  Tim   kata Hasrul.
            Pengawas Haji DPR terdiri 11 anggota  D   i     a
            terdiri Hasrul Azwar selaku Ketua dari  menambahkan fakta di
            FPP, Abdul Hakam Naja dari FPAN  lapangan    yang
            selaku Wakil Ketua dan 9 anggota yakni  ditem ukan,
            Zulkarnain Djabar, Sjahrir Sjarifuddin  pemondokan di Ring I
            Daeng Jarung dan Mochammad      yang hanya 18% dan di
            Ichwansyah  dari FPG, M. Hasib Wahab  Ring II mencapai 82%
            dan Kurniati Binti Sukardi dari Fraksi  tidak sesuai dengan
            PDIP, Edy Jauze Muhsin Bafadal dari  kesepakatan
            FPP, Zaenauddin Nurmad Bin Nur Saad  pemerintah dengan
            (FPD), Chairul Shaleh Rasyid (FKB)  Komisi VIII  DPR
            dan Umung Anwar Sanusi dari FPKS.  bahwa 50% di Ring I
               Selama berada di Arab Saudi Tim  dan 50% di Ring II.
            antara lain menggelar pertemuan dengan  S esuai
            Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekah,  kesepakatan, plafon
            pertemuan dengan Menteri Agama,  harga sewa perumahan
            Dubes Arab Saudi, Konjen di Jedah dan  di Makkah sebesar SR
            jajaran PPIH serta meninjau pos-pos  2.000.00. Perumahan yang disewa pada  Ring I.
            pelayanan haji baik di Mekah, Madina ,  Ring I ditargetkan sebesar 50% dengan  Hasrul mengatakan, beberapa
            Arafah maupun di Mina.          jarak maksimal 1.400 m dari Masjidil  pemondokan yang letaknya jauh dari
               Jika pada musim haji tahun 2007 lalu  Haram, sedangkan perumahan di luar  Masjidil Haram menimbulkan beberapa
            yang mencuat masalah katering, maka  Ring I berjarak maksimal 3.500 m dari  masalah serius. Mereka berada di
            tahun ini banyak keluhan masalah  Masjidil Haram.                kawasan pemukiman yang belum
            tranportasi. Transportasi  menjadi  “Saat ini pemondokan jemaah haji  dikenal, letaknya terpencar-pencar dan
            masalah karena sebagian besar jamaah  di Ring II jaraknya dengan Masjdil  tidak ada rute kendaraan.
            haji Indonesia berada jauh dari Masjidil  Haram lebih dari 15.000 m,” kata Hasrul  Konsekuensi  dari  jauhnya
            Haram mencapai 82% (Ring II)    menambahkan.                     pemondokan dari Masjidil Haram dan
            sedangkan yang mendapatkan fasilitas                             belum didukung transportasi yang


            20      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25