Page 23 - MAJALAH 69
P. 23

PENGAWASAN

            Pansus Orang Hilang Targetkan



            Tuntaskan Kasus Sebelum Pemilu 2009





            Panitia Khusus (Pansus) Orang Hilang pada Oktober lalu kembali di aktifkan, kemunculan Pansus
            Orang Hilang tersebut  mendapat perhatian dan respon yang berbeda dari berbagai pihak, salah
            satunya adalah adanya reaksi yang timbul mengenai kecurigaan bahwa, dengan diaktifkannya
            kembali Pansus Orang Hilang dikhawatirkan akan dijadikan alat untuk menjegal rival politik.


                       iaktifkannya kembali                                  yang menjadi rekomendasi dari Komnas
                       Pansus Orang Hilang                                   Ham tersebut.  “Laporan dari Komnas
                       ini, memang banyak                                    Ham itu kan berdasarkan temuan-
            Dmenimbulkan perhatian                                           temuan investigasi yang mereka lakukan
            terutama ketika Pansus tersebut                                  dan kami sudah membaca laporan itu.
            merencanakan memanggil beberapa                                    Menurut pandangan saya sebagai
            jenderal yang terkait beberapa kasus                             suatu laporan yang sangat representatif
            penculikan beberapa aktivis pada tragedi                         perlu. Apalagi laporan ini juga
            1998, lebih dari itu, tentunya persoalan                         menghasilkan beberapa fakta-fakta yang
            orang hilang atau dihilangkan masih                              menurut kami sangat penting untuk
            menjadi hal yang belum tuntas.                                   ditindaklanjuti,” ujarnya.
               Pansus Orang Hilang menargetkan                                 Meski begitu Andreas yang juga
            penuntasan kasus ini sebelum Pemilu                              anggota Komisi I DPR itu tidak setuju
            tahun depan, jadi rekomendasi yang akan                          dilakukannya pengumpulan data ulang
            dikeluarkan cukup bermacam-macam                                 dengan melakukan pemanggilan
            diantaranya akan membawa kasus ini ke                            terhadap jenderal-jenderal yang
            Pengadilan Adhoc, rekonsiliasi sampai  Andreas Pareira (FPDIP),  dianggap terkait dengan pemanggilan
            dengan kompensasi, berdasarkan data  anggota Pansus Orang Hilang  terhadap jenderal-jenderal yang
            dari Ikatan Orang Hilang Indonesia                               dianggap terlibat dengan kasus
            (Ikohi) ada 23 orang yang dihilangkan                            penculikan beberapa aktivis pada periode
            secara paksa pada periode 1997-1998  International Convention for the Protection  1997-1998.    ”Sebaiknya  bukan
            dan sampai hari ini 13 diantara mereka  of All Persons from Enforced  pengumpulan data ulang, karena Pansus
            masih dalam status hilang.      Disappearances (Konvensi Internasional  DPR dalam hal ini bukan lembaga yang
               Lebih dari itu persoalan orang hilang  untuk Perlindungan Semua Orang dari  melakukan penyidikan,” katanya.
            diharapkan bisa diselesaikan, seperti  Penghilangan Paksa).        Namun untuk soal pemanggilan
            nama-nama aktivis yang hilang yakni  Dalam Konvensi itu menekankan  jenderal-jenderal, hal itu kata Andreas
            Petrus Bima Nugraha, Ucok Munandar  bahwa penghilangan paksa merupakan  mutlak dilakukan Pansus.  “Kan perlu
            Siahaan, Wiji Thukul Wijaya, Yadin  ibu dari segala pelanggaran HAM.  melakukan konfirmasi  untuk dengar
            Muhodin, Yani Afri, mereka adalah  Sebab, dalam kasus itu, paling tidak  pendapat, ya mereka (jenderal-jenderal-
            beberapa nama yang kemudian bisa  empat hak dasar (basic human rights)  red)  bisa mengungkapkan semua, apa
            diharapkan oleh keluarga mereka bisa  dilanggar, yakni hak tidak disiksa, hak  laporan atau konfirmasi dari Komnas
            dituntaskan.                    atas kebebasan dan keamanan, hak  Ham tersebut sesuai dengan fakta di
               Pansus dalam hal ini menjalankan  diperlakukan sama di depan hukum, dan  lapangan atau tidak,” ujarnya.
            rekomendasi yang dititipkan oleh  hak   hidup.   Tentu    saja,    Andreas menambahkan, forum bagi
            Komnas Ham untuk menyelesaikan  mengimplementasikan tuntutan     para jenderal-jenderal itu tepat untuk di
            persoalan ini dengan lebih baik, dan  konvensi itu tidak mudah. Namun,  sampaikan. “Saya kira bukan hanya para
            pemeriksaan sebenarnya telah dilakukan  kesulitan dalam impelentasi itu jelas tidak  jenderal yang namanya ada dalam
            oleh Komnas Ham bahkan untuk    bisa dijadikan alasan untuk menghindar  laporan Komnas Ham, tapi saya kira juga
            beberapa hal.                   dari tanggung jawab.             disini termasuk juga pendapat dari
               Persoalan orang yang dihilangkan  Menurut anggota Pansus Orang  mereka-mereka yang mempunyai
            bukan persoalan sepele. Apalagi, pada 29  Hilang Andreas Pareira (FPDIP),  DPR  kompetensi  dalam penegakan Ham.
            Juni 2006, Sidang Komisi HAM PBB  memiliki  kewenangan   untuk   Artinya dari berbagai pihak yang
            di Jenewa sudah mengesahkan     memberikan penguatan terhadap apa  menurut kami mempunyai kompetensi,


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69  23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28