Page 61 - MAJALAH 69
P. 61

KUNJUNGAN KERJA


               Karena itu, tegasnya, DPR harus  berbagai upaya  mengeliminir kasus  lembaga pendidikan yang dikelola
            memperjuangkan tunjangan fungsional  KDRT baik yang menyangkut   Departemen    Agama     masih
            guru agama. “Guru Depag ini banyak  perempuan dan anak dengan melakukan  diperlakukan diskriminasi oleh negara
            yang swasta bila dibandingkan dengan  berbagai  konseling terhadap korban  jika dibanding dengan lembaga
            yang negeri,”katanya. Ia menambahkan,  maupun masyarakat pada umumnya.  pendidikan yang dikelola Departemen
            minimal kesejahteraan guru agama  Bimbingan konseling yang telah  Pendidikan Nasional. Diskriminasi
            minimal 500 ribu-1 juta rupiah/bulan.  dilakukan KPP DIY meliputi konseling  menyangkut dukungan anggaran,
            Sementara untuk haji, paparnya, Depag  perkawinan, medis, psikologis, hukum  kesejahteraan pengajar, serta unit cost per
            Riau telah membuka posko di Kadepag  dan konseling sosial.       siswa. “Karena itu kita mengharapkan
            dan Kawil. “Guru agama harus terus  Khusus bagi anak-anak Panti Sosial  agar unit cost per siswa antara Diknas
            diperjuangkan,”terangnya. Kendala  Rekso Dyah Utami, terangnya, juga telah  dan Depag  bisa disamakan,” terangnya.
            pengangkatan guru honorer, kata Gafar,  membuka akses konseling gratis bagi  Dijelaskan Hilman Rosyad Syihab,
            disebabkan kurang lengkapnya    publik dengan telepon bebas pulsa  kondisi lembaga pendidikan yang berada
            persyaratan yang dikirim para guru  dengan nama Program TESA (Telepon  di bawah naungan Departemen Agama
            honorer tersebut. “juga tidak cocoknya  sahabat Anak). Diharapkan anak-anak  lebih banyak mengelola kegiatan
            data yang disediakan dengan berkas yang  dapat menyampaikan keluhan kepada  pendidikan swasta yang hampir 90
            dikirim,” katanya. Yang lain, paparnya,  panti sehingga akan ada terapi lebih dini.  persen dan negeri hanya 10 persen. Hal
            selalu berubah-ubah peraturan yang  Untuk menangani seluruh kegiatan  ini berbeda dengan yang dikelola Diknas
            dikeluarkan oleh Pemerintah pusat.  itu Panti Sosial Rekso Dyah Utami tidak  dimana 90 persen negeri dan 10
            “untuk itu kita meminta kembali  pernah memungut biaya dari korban  persennya yang swasta. “Karena itu ini
            pegawai honor melengkapi ulang  tetapi seluruhnya ditanggung oleh Dinas  menyebabkan beban tanggung jawab di
            persyaratan sesuai dengan ketentuan  Sosial. Selain itu juga telah  dilakukan  Departemen agama menjadi lebih berat,”
            yang berlaku,” katanya.         kerjasama  dengan PKK, PSN dengan  terangnya. Masalah lain, lanjut Hilman
                                            Dinas sosial,  para pengusaha perempuan  adalah anggaran Diknas dialokasikan
            Kasus KDRT meningkat            serta LSM yang bergabung dalam   melalui DAU, DAK sebagai dana
               Dalam kunjungan Komisi VIII ke  jejaring kerja.               dekonsentrasi sementara seluruh
            Yogyakarta, khususnya ke Panti Sosial  Sementara, anggota Komisi VIII  anggaran Depag termasuk untuk
            Rekso Dyah Utami,  yang merupakan  Abdullah Azwar Annas mengharapkan  lembaga pendidikan dan operasional
            binaan Kantor Pemberdayaan      KPP lebih meningkatkan perannya   Kanwil-Kanwil masih terpusat. “Kita
            Perempuan (KPP) DIY  terungkap  khususnya dalam penanganan masalah  berharap ini bisa dibereskan”, kata
            angka kasus dari masyarakat yang  kekerasan terhadap perempuan dan anak.  Hilman.
            dilaporkan ke KPP semakin banyak dan  Untuk itu diharapkan agar KPP terus
            bervariasi. Setidaknya dalam tahun 2008   mengembangkan kerjasama dengan  Segera Tuntaskan Guru Agama
            sampai dengan Oktober sudah terjadi  media dan sekolah-sekolah untuk  Honor
            447 kasus kekerasan dalam rumah  mensosialisasikan program-program  Ketua Komisi VIII DPR Hasrul
            tangga (KDRT).                  KPP. Ia menambahkan, dari sebesar 447  Azwar mengatakan, Komisi VIII DPR
               Dijelaskan  Kepala   Kantor  kasus yang terungkap di DIY merupakan  telah membentuk Panja Guru Agama
            Pemberdayaan Perempuan DIY,  Tri  bagian kecil dari permasalahan kekerasan  honor dan bantu guna menyelesaikan
            Hastuti bahwa  target dari program KPP  terhadap perempuan dan anak yang  seluruh peraturan terkait status Guru
            DIY adalah agar masyarakat khususnya  sebetulnya seperti gunung es.  Honor tersebut. “Semua peraturan
            kaum lelaki mengetahui bahwa       Menanggapi masukan dari Anggota  sedang dalam proses karena ini merubah
            kekerasan dalam rumah tangga itu ada  Komisi VIII Azwar Annas, Kepala  regulasi karena itu perlu ada kesabaran
            pidananya. Sehingga bisa menimbulkan  kantor PP DIY menjelaskan bahwa   politik dari semua pihak,”kata Hasrul
            effek jera untuk melakukan kekerasan,  KPP DIY telah mencoba melakukan  saat mengadakan tatap muka dengan
            dan bagi perempuan sendiri akan  lebih  kerjasama dengan berbagai media  Kakanwil Depag Provinsi Riau Abdul
            berani untuk menyampaikan masalah  seperti  TVRI, RRI, Koran Kedaulatan  Gafar Usman baru-baru ini, di Kantor
            KDRT ini ke tetangga atau pihak lain,  Rakyat untuk mensosialisasikan  Kadepag Provinsi Riau, Pekanbaru
            sehingga bisa terlindungi hak-haknya.  program program KPP sehingga dapat  Menurut Hasrul, Komisi VIII DPR
            Dulu para ibu berfikir bahwa kekerasan  diketahui oleh masyarakat luas. Selain  terus berjuang untuk melakukan
            dalam rumah tangga itu hanya urusan  dengan media, KPP DIY juga  langkah-langkah dalam memacu
            internal. Tri mengatakan penyebab  melakukan kerjasama dengan Badan  perbaikan kesejahteraan guru agama
            utama kasus KDRT pada umumnya   Informasi Daerah, KPAI.  Seusai  honor. Bahkan tuturnya, Komisi VIII
            sebenarnya bukan hanya faktor   kunjungan keberbagai tempat, saat  DPR telah memanggil seluruh Kakanwil
            pendidikan yang rendah tapi  yang lebih  diwawancarai Parle, Ketua Tim Kunker  Depag seluruh Indonesia guna
            dominan adalah masalah faktor mental.  Komisi VIII DPR Hilman Rosyad  melakukan tatap muka dengan DPR RI.
            Untuk itu, KPP DIY telah melakukan  Syihab mengatakan, dalam pelaksanaan  “Bahkan kita telah membagi menjadi


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 69  61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66