Page 23 - MAJALAH 208
P. 23
ANGGARAN
riset vaksinnya sangat dibutuhkan Ratna melanjutkan, periset itu
untuk memutus mata rantai pandemi adalah modal yang sangat besar BRIN BISA
Covid-19. untuk kemajuan sebuah negara. Di
Anggota Komisi VII DPR RI Ratna tangan periset, arah pembangunan MENGHASILKAN
Juwita Sari beberapa waktu bangsa ditentukan. Legislator PRODUK RISET
lalu, sempat memyampaikan dapil Jatim IX ini kecewa dengan
kekecewaannya atas kondisi kekinian pembubaran Kementerian Riset dan BERMUTU DAN
BRIN yang menurutnya sangat Teknologi (Kemenristek) yang kini MENUMBUHKAN
jauh dari harapan dan tujuan awal dilebur ke Kementerian Pendidikan
dibentuknya badan tersebut. Padahal, dan Kebudayaan. Namun, dengan IKLIM RISET YANG
keberadaan lembaga riset merupakan kelahiran BRIN, Komisi VII sempat LEBIH BAIK DI
modal besar untuk kemajuan suatu antusias, karena bisa menjadi
negara. Kekecewaan Ratna dipicu lembaga super power di bidang riset INDONESIA.
kurang koordinatifnya BRIN terhadap dengan menarik semua anggaran dari
para periset di seluruh Indonesia dan induk-induk lembaga riset yang kini
pengelolaan SDM yang buruk. telah bergabung dengan BRIN. Anggota Komisi VII DPR Diah Nurwitasari. Foto: Oji/Man
“Kami yakin semua fraksi hari ini Komisi VII berharap, lanjut Ratna,
merasa kecewa, karena ternyata hasil BRIN bisa menghasilkan produk riset
dari adanya BRIN itu bukan tidak bermutu dan menumbuhkan iklim
mendekati, tapi jauh sekali dari apa riset yang lebih baik di Indonesia.
yang selama ini menjadi harapan kita Namun, ia mengaku kecewa dengan
bersama,” ungkap Ratna. Di awal kinerja BRIN di awal kelahirannya ini.
berdirinya, Komisi VII DPR sangat Sulit menghidupkan kembali budaya
mendukung BRIN agar menjadi riset dengan tata kelola SDM dan
lembaga yang bisa menjamin proses anggaran yang kurang baik.
penelitian dan mengordinasikan Sementara itu, dalam kesempatan
seluruh periset yang ada di Tanah Air. berbeda Anggota Komisi VII DPR
Politisi PKB ini berharap, produk lainnya, Diah Nurwitasari menyerukan
hasil riset dari berbagai disiplin agar BRIN menggiatkan kerja sama
ilmu bisa dihilirisasi dan bermanfaat dengan PT. Dirgantara Indonesia
bagi masyarakat seluruh Indonesia. (PTDI). Ada riset yang perlu didukung
“Namun, ternyata setelah adanya untuk pengembangan produk
BRIN, kami melihat banyak sekali pesawat N219. Ini merupakan jenis
distorsi yang terjadi. Apa yang pesawat penumpang yang pertama
diinginkan dengan apa yang terjadi kali terbang pada 16 Agustus 2017
itu saja sudah tidak sama. Belum lagi lalu. Butuh pengembangan teknologi
polemik masalah manajemen SDM untuk mengikuti perkembangan
yang menurut kami sangat buruk,” zaman. Di sinilah BRIN perlu
kilahnya. membantu riset untuk PTDI.
Sementara itu, bicara anggaran “Saya secara khusus
BRIN, dari Rp6.096 triliun memberikan support pada Di sinilah, peran BRIN untuk
didistribusikan ke beberapa program pengembangan N219. Sehingga, menghidupkan kembali budaya
dan kegiatan. Program riset dan dapat mengembalikan kebangaan riset itu. Produk-produk riset yang
inovasi ilmu pengetahuan dan terhadap kemajuan industri dirgantara terserak di berbagai lembaga riset
teknologi mendapat alokasi Rp3,033 kita,” harap Diah. Senada dengan harus terintegrasi dan difokuskan
triliun dan realisasi sampai Maret Ratna, Diah juga melihat riset sebagai untuk kemajuan bangsa dan negara.
2022 Rp371,9 miliar (12 persen). pilar penting kemajuan Bangsa Kewajiban negara pula menyediakan
Untuk program dukungan manajemen Indonesia. Pengembangan teknologi anggaran untuk kebutuhan riset.
mendapat pagu Rp3,,063 triliun dan yang berbasis pada riset dapat Kegiatan riset membutuhkan anggaran
sampai Maret 2022 realisasinya menjawab kebutuhan masyarakat, yang tidak sedikit. Pemerintah pun
Rp593,4 miliar (19 persen). Serapan karena riset bersifat membumi dan perlu memberi perhatian anggaran,
hingga Maret 2022 sudah sesuai bermanfaat langsung pada kehidupan bila kebijakannya membutuhkan riset
target sebesar 15 persen. masyarakat. mendalam. l mh/es
TH. 2022 EDISI 208 PARLEMENTARIA 23