Page 22 - MAJALAH 208
P. 22
ANGGARAN
Menghidupkan Kembali inovasi produk nasional yang
mengilhami masyarakat.
Penelitian yang sedang dilakukan
Budaya Riset beberapa entitas riset tak boleh
terganggu apalagi terhenti, lantaran
anggaran dan wadahnya menyatu
dalam BRIN. Pusat Riset Biologi
Molekuler Eijkman, misalnya, lembaga
Kemajuan sebuah bangsa bermula dari riset. Produk riset yang kini sedang meneliti Vaksin Merah
dari para periset berintegritas bisa jadi pondasi kebijakan Putih dikabarkan sedikit terganggu di
publik. Ada begitu banyak lembaga riset di Tanah Air yang awal penyatuannya dengan BRIN. Riset
atas vaksin ini pun molor. Padahal, hasil
tersebar di kementerian dan lembaga. Produk riset yang
belum terintegrasi dan minimnya anggaran jadi problem
dunia riset Indonesia. Riset pun belum membudaya.
adan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN) lahir pada
April 2021 berdasarkan
Perpres No.74/2019
B tentang BRIN. Badan ini
bertanggung jawab langsung kepada
Presiden dengan menggabungkan
beberapa lembaga riset seperti LIPI,
LAPAN, BATAN, BPPT, Kemenristek,
dan terakhir Eijkman. Isu yang sedang Anggota Komisi VII DPR RI
mengemuka bersamaan dengan Ratna Juwita Sari. Foto: Oji/Man
lahirnya BRIN adalah anggaran yang
belum memadai.
Anggaran BRIN masih berasal dari
enam entitas lembaga riset. Total
pagu anggaran tahun 2022 Rp6,096
triliun. Postur anggaran dengan
kapasitas enam lembaga
sebetulnya belum
cukup. Padahal,
sedari lahir, BRIN
sangat diharapkan
mampu menjamin
proses penelitian
dan mengordinir
para periset
Indonesia.
Dari BRIN-lah
diharapkan
lahir
kemajuan
teknologi
dan
menjadi
vioner
22 PARLEMENTARIA EDISI 208 TH. 2022