Page 26 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 26
Terkecuali, pada kartu debit. Santoso 34 persen dari tahun sebelumnya.
menjelaskan itu memang disebabkan “Dengan total 2 juta kartu kredit yang
karena keberadaan QRIS. Ia menjelaskan beredar di masyarakat, transaksi Mandiri
latar belakang keberadaan QRIS awalnya Kartu Kredit diproyeksi akan tumbuh di
merupakan solusi untuk memudahkan kisaran 30 persen,” ujarnya.
para pedagang atau merchant dengan Secara terpisah, GM Divisi
seluruh masyarakat di Indonesia. Sebab, Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang,
tidak semua UMKM mampu memiliki mengatakan transaksi Visa dan
mesin EDC yang mahal dan harus online. Mastercard di BNI masih stabil dengan
Maka, BI dan ASPI bekerja sama nilai transaksi yang besar. Terkait QRIS
menciptakan QRIS yang lebih mudah. di sisi lain, meski tak merinci angka,
QRIS hanya berbentuk seperti stiker dan Grace menyebut tren penggunaannya
statik. Belum lagi, sekarang ada QRIS tap juga terus meningkat.
yang mendukung transaksi contactless.
“Kita tahu setelah dalam Perbandingan Tarif
perkembangannya kan jumlahnya luar Mengutip dari halaman resmi BI,
biasa. Yang merchant aja sekarang sudah pedagang yang memanfaatkan layanan
hampir mendekati 40 juta merchant. QRIS akan dikenakan biaya yang
Sementara penggunanya sudah lebih disebut sebagai merchant discount rate
mendekati 60 juta penggunanya. (MDR). MDR merupakan biaya jasa
Karena apa? Karena ternyata hanya yang dibebankan kepada penjual oleh
Steve Marta, Direktur Eksekutif pakai handphone aja bisa. QR-nya, alat penyelenggara jasa pembayaran (PJP).
Asosiasi Kartu Kredit Indonesia bayarnya,” katanya. Sebagai regulator, BI tidak
(AKKI) Sementara itu, Direktur Eksekutif mengambil bagian dari biaya tersebut
Keberadaan Visa Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), dan sepenuhnya diserahkan kepada
Steve Marta memandang kebijakan
industri. Industri yang dimaksud
dan Mastercard perang dagang pemerintah AS yang meliputi lembaga issuer (penerbit),
mulai mendapat menyoroti QRIS dan GPN tidak tepat. lembaga acquirer (pengakuisisi), lembaga
switching (penyedia infrastruktur),
“Sorotan pemerintah AS terhadap QRIS
tekanan dengan dan GPN lebih dirasakan sebagai suatu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
dimulainya negara- usaha persaingan bisnis,” kata dia. (ASPI), dan penyelesaian transaksi
Sebab, ia mengatakan kebijakan
negara yang ingin sistem pembayaran setiap negara elektronik nasional (PTEN).
Biaya MDR ditanggung oleh penjual
mendapatkan dilakukan untuk kepentingan dalam dan tidak boleh dikenakan kepada
independensi untuk negeri masing-masing. “Keberadaan Visa konsumen. Besarannya bervariasi
tergantung dari kategori pelaku usaha.
dan Mastercard mulai mendapat tekanan
pengelolaan sistem dengan dimulainya negara-negara yang Per 15 Maret 2025, usaha mikro
pembayaran nya ingin mendapatkan independensi untuk dikenakan tarif MDR sebesar 0 persen
untuk transaksi kurang dari atau sama
pengelolaan sistem pembayaran nya
sesuai dengan sesuai dengan kepentingan kondisi di dengan Rp500 ribu, sedangkan transaksi
kepentingn kondisi masing masing negara. Dari situ mulai di atas Rp500 ribu biayanya sebesar 0,3
lah negara negara membangun sistem
persen.
di masing masing pembayaran domestik seperti halnya Kemudian, pelaku usaha kecil, usaha
negara. GPN dan QRIS,” terangnya. menengah, dan usaha besar dibebankan
tarif MDR sebesar 0,7 persen. Tarif MDR
Sementara itu, SVP Credit Cards
Group Bank Mandiri Agus Hendra bagi layanan pendidikan sebesar 0,6
Purnama, menyebutkan transaksi kartu persen, stasiun pengisian bahan bakar
kredit Visa dan Mastercard di Mandiri umum (SPBU) sebesar 0,4 persen, serta
masih bertumbuh positif. Agus merinci, Badan Layanan Umum dan Pelayanan
pada periode Januari hingga Maret 2025, Publik atau Public Service Obligation
volume transaksi dari Visa tumbuh 15 (PSO) sebesar 0 persen.
persen dan Mastercard tumbuh positif Tarif MDR sebesar 0 persen juga
26 Edisi 214 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id