Page 30 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 30
Menurut Eko, kolaborasi antara Indonesia juga sedang memperluas
pemerintah, regulator, dan industri akan cakupan penggunaan QRIS agar bisa
memungkinkan terciptanya ekosistem digunakan di negara-negara ASEAN
pembayaran yang tidak hanya inklusif lainnya. Hanya saja, menurut Perry,
tetapi juga efisien untuk mendukung QRIS tetap memiliki kelemahan apabila
pertumbuhan ekonomi digital di digunakan sebagai pembayaran antara
kawasan regional. Eko menambahkan, negara-negara.
QRIS Cross-border diluncurkan sebagai Perry menjelaskan bahwa
perwujudan dari visi Indonesia untuk penggunaan QRIS di Thailand, Malaysia,
melakukan standarisasi infrastruktur atau negara lain bisa terselenggara
perdagangan internasional dan sistem dengan kerja sama dengan bank-bank
pembayaran ritel. negara lain. Artinya, pemerintah bekerja
“Layanan ini diharapkan menjadi sama dengan bank-bank di Thailand,
standar sistem pembayaran regional Malaysia, dan negara lain yang bersedia
yang aman, kompetitif serta mampu terintegrasi dengan QRIS.
memperluas akseptasi pembayaran “Setelah kita transaksi,
nontunai nasional secara lebih efisien,” penyelesaiannya secara bilateral di
katanya. masing-masing bank yang ikut sehingga
ini eskalasi volumenya tidak bisa cepat
Proyek Nexus dan belum tentu biayanya bagi konsumen
Selain melebarkan saya QRIS, Bank itu akan lebih rendah,” ungkapnya.
Eko Dedi Rukminto, Indonesia bekerja sama dengan bank- Sebaliknya, lewat Nexus, pemerintah
Direktur Komersial Jalin bank sentral negara ASEAN lainnya tidak perlu lagi bekerja sama di level
sedang mengembangkan Proyek Nexus bank karena sistem pembayaran nasional
Layanan ini yang merupakan sistem pembayaran masing-masing negara ASEAN sudah
digital instan antarnegara. Gubernur
terhubung. Akibatnya, perluasan volume
diharapkan Bank Indonesia Perry Warjiyo transaksi pembayaran retail antarnegara
menjadi standar menjelaskan Proyek Nexus ditargetkan semakin cepat.
“Kalau volume transaksi semakin
sistem pembayaran selesai pada 2027. Menurutnya, proyek lama semakin banyak, biaya per
Nexus akan menyambungkan sistem
regional yang pembayaran retail antarnegara. “Nexus transaksinya akan semakin lama semakin
aman, kompetitif ini sebagai jembatan untuk menyambung kecil. Yang benefit siapa? Ya masyarakat
satu infrastruktur sistem pembayaran
Indonesia karena di Indonesia yang
serta mampu negara A ke infrastruktur yang lain paling banyak volume retail,” ujar Perry.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi
memperluas sistem pembayaran negara B,” katanya. XI DPR, Dolfie Othniel Frederic Palit
Perry menjelaskan, proyek Nexus
akseptasi merupakan kerja sama antara Bank mempertanyakan skema penyertaan
pembayaran Indonesia, Bank Negara Malaysia, modal BI dalam kerjasama internasional
pada Nexus Scheme Organization (NSO)
Bangko Sentral ng Pilipinas, Monetary
nontunai nasional Authority of Singapore, dan Bank of dengan negara di Kawasan ASEAN dan
secara lebih Thailand bersama Bank for International India.
Settlements.
Dolfie juga menanyakan partisipasi
efisien. Jika sudah selesai maka sistem Bank Indonesia dalam pembentukan
pembayaran retail instan dari dan pelaksanaan kebijakan sistem
masing-masing negara tersebut akan pembayaran yang memerlukan
tersambung dalam Nexus. Dengan anggaran kebijakan yang diperkirakan
demikian, warga negara Indonesia bisa sebesar Rp 130 miliar.
melakukan transaski di Singapura meski Menurut Dolfie, apabila skema
menggunakan mata uang rupiah secara penyertaan modal BI adalah dalam
digital dengan sistem pembayaran QR bentuk pemberian pinjaman, maka BI
(Quick Response Code). tidak perlu meminta persetujuan Komisi
Perry mengakui bahwa kini Bank XI DPR untuk dapat ikut serta dalam
30 Edisi 214 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id