Page 34 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 34

RISET




          Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Komponen PDB                           2024 menekan pendapatan negara. Data
          Pengeluaran (Persen)                                                 menunjukkan bahwa pendapatan negara
                                                                               hanya mencapai 316,9 triliun hingga
                                                                               Februari 2025, turun sebesar 20,85 persen
                                                                               dari 400,36 triliun rupiah pada Februari
                                                                               2024.
                                                                                  Selain itu, faktor eksternal juga
                                                                               berpengaruh terhadap penerimaan
                                                                               negara. Penurunan harga komoditas
                                                                               global turut memperburuk situasi,
                                                                               mengurangi kontribusi sektor-sektor
                                                                               utama seperti pertambangan dan
                                                                               manufaktur terhadap pendapatan negara.
                                                                               Alhasil, dampak tidak baik kepada fiskal
                                                                               tidak bisa dihindari dengan tercatatnya
          Sumber : Badan Pusat Statistik 2025, diolah                          defisit anggaran sebesar 31,2 triliun
                                                                               rupiah atau setara dengan 0,13 persen
          Gambar 3. Inflasi Umum Year on Year 2023-2025                        dari produk domestik bruto pada akhir
                                                                               Februari 2025.
                                                                                   Angka defisit ini berbanding terbalik
                                                                               dengan surplus anggaran di awal tahun
                                                                               2024 sebesar 0,11 dari PDB. Capaian defisit
                                                                               awal 2025 menjadi tantangan tersendiri
                                                                               dari pemerintah dalam menjaga target
                                                                               defisit anggaran pada level 2,53 persen
                                                                               dari PDB di tahun 2025. Bagaimanapun
                                                                               juga, meningkatkan pendapatan negara
                                                                               menjadi semakin mendesak guna
                                                                               menghindari pelebaran defisit lebih lanjut.
          Sumber : Badan Pusat Statistik 2025, diolah                             Tekanan pada fiskal di awal
                                                                               tahun 2025 diiringi dengan kewajiban
          menginformasikan perkembangan inflasi   triliun untuk dana investasi BPI Danantara.   pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR)
          sejak Januari 2023. Bisa dilihat bahwa   Namun demikian, dana tersebut baru   aparatur sipil negara. Seperti diketahui
          inflasi bulanan (year on year) mengalami   pagu indikatif hasil relokasi APBN 2025   THR adalah tradisi yang sangat penting
          tren penurunan. (Gambar 3)        yang belum 100 persen ada dananya. Dana   di Indonesia, dimana ASN/karyawan
                                            akan tersedia apabila target penerimaan   menerima gaji tambahan sebesar satu
          Tekanan Fiskal                    negara 2025 terutama pajak terpenuhi.   bulan gaji sebelum perayaan hari raya
            Selain konsumen, Pemerintah juga   Namun demikian, di tengah perlambatan   besar. Pemerintah harus mengeluarkan
          tertekan. Di tengah pelemahan ekonomi,   ekonomi, penerimaan pajak menjadi   kurang lebih 50 triliun rupiah untuk
          terdapat dua kebijakan pamungkas   ancaman tersendiri.               pembayaran THR 2025.
          Prabowo-Gibran yang memerlukan       Tantangan penerimaan pajak nasional
          uang tidak sedikit. Program tersebut   sudah terlihat dari capaian pajak awal   Pasca Lebaran
          adalah program makan bergizi gratis   2025 yang lebih rendah dibandingkan   Seperti namanya, lebaran yang dalam
          dan pendirian Danantara. Diperlukan   tahun 2024. Per Februari 2025,   bahasa Jawa bisa diartikan bubaran/
          145 triliun rupiah di tahun 2025.  Namun   penerimaan pajak mencapai Rp 187,8   selesai, ada hari baru yang harus
          anggaran Badan Gizi Nasional sebagai   triliun atau terealisasi 8,6 persen dari   dihadapi. Hal yang perlu dipersiapkan
          lembaga yang bertanggung jawab baru   target 2025. Angka ini lebih rendah 30,19   adalah ancaman Presiden Trump  untuk
          ada alokasi 71 triliun rupiah. Sisanya   persen dibandingkan tahun lalu sebesar   melancarkan perang dagang dengan
          dicarikan dari realokasi anggaran.  Rp 269,02 triliun atau 13,53 persen dari   negara-negara mitranya. Jika ini terjadi
            Kemudian kebutuhan dana untuk   target APBN 2024.                  maka perlu ekstra  usaha untuk mengatasi
          pembentukan Danantara. Hasil relokasi   Penurunan penerimaan pajak di   dampak dari pelemahan ekonomi
          anggaran APBN untuk mencapai Rp 308   awal tahun 2025 dibandingkan awal   yang memang sedang terjadi secara


         34   Edisi 214 / 2025 / Th.XX    www.stabilitas.id
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39