Page 63 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 63

ebijakan tarif resiprokal yang
                   dijalankan oleh Presiden
                   Donald Trump memang
          Ktelah membuat dunia
          terkaget-kaget. Aturan yang membuat
          perdagangan internasional mundur ke
          belakang dan banyak ditentang oleh
          publiknya sendiri, meski demikian
          harus tetap dihadapi oleh pemerintah
          Indonesia.                                 KARENA INI AKAN
            Hingga April lalu, pemerintah               MEMENGARUHI
          Indonesia telah melakukan negosiasi
          formal dan sudah menyodorkan proposal    SELURUH TATANAN
          respons terhadap kebijakan tarif impor   PERDAGANGAN DUNIA,
          yang dikenakan kepada Indonesia.   INDONESIA JUGA HARUS
          Sebagaimana diketahui, dalam daftar
          yang dirilis pemerintah AS, produk          MENGANTISIPASI
          ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif                 TATANAN
          imbal balik 32 persen. Nilai itu belum
          termasuk tarif global 10 persen yang   PERDAGANGAN DUNIA
          berlaku universal untuk semua barang      BARU SEPERTI APA
          yang masuk ke negeri Paman Sam itu.
            Melalui Menteri Keuangan Sri              DAN UNTUK BISA             Sri Mulyani,
          Mulyani Indrawati, Indonesia sudah   MENJAGA KEPENTINGAN               Menteri Keuangan
          memberikan proposal sebagai jawaban
          atas kebijakan tarif impor AS itu.    NASIONAL, TAPI PADA
          “[Proposal Indonesia] termasuk proposal   SAAT YANG BERSAMAAN
          yang paling lengkap dan detail yang
          menggambarkan suatu kerja sama                    MELAKUKAN
          yang saling menguntungkan,” ujar Sri              KERJA SAMA.
          Mulyani. “Dengan status Indonesia
          sebagai salah satu negara pertama yang
          membuka jalur negosiasi ini, kita dinilai
          memiliki posisi strategis dalam proses
          perundingan.”
            Kebijakan tarif resiprokal yang
          diusung oleh Presiden Donald Trump   menimbulkan ketegangan ekonomi, serta   yang kompetitif bagi produk nasional di
          merupakan bagian dari strategi besar   mengganggu rantai pasok internasional.  pasar AS.
          AS untuk menyeimbangkan neraca                                          Proposal ini juga mendorong
          perdagangannya. Melalui kebijakan ini,   Proposal Indonesia          deregulasi untuk menciptakan
          AS berupaya menekan negara-negara    Menteri Koordinator Bidang      kemudahan berusaha, perdagangan, dan
          mitra dagangnya agar memberikan   Perekonomian Airlangga Hartarto    investasi, demi mendukung penciptaan
          perlakuan yang setara terhadap produk-  menjelaskan bahwa seluruh tawaran   lapangan kerja dalam negeri. Pemerintah
          produk AS, serta mendorong negosiasi   kerja sama kepada AS dirancang dengan   juga menekankan pentingnya kerja sama
          ulang berbagai perjanjian dagang.  pendekatan strategis, berdasarkan lima   dalam rantai pasok industri strategis
            Kebijakan proteksionis ini bukan kali   kepentingan nasional utama. Pemerintah   serta alih teknologi di bidang kesehatan,
          pertama dilakukan oleh Trump. Selama   berupaya menjamin pasokan energi   pertanian, dan energi terbarukan.
          masa jabatan yang pertama, dia pernah   nasional, terutama di tengah tren transisi   “Proposal yang kami ajukan bersifat
          memberlakukan tarif tinggi terhadap baja   energi yang mendorong kebutuhan   menyeluruh. Kita tidak hanya bicara
          dan aluminium dari China, Uni Eropa,   terhadap critical minerals. Selain itu,   soal perdagangan, tapi juga tentang kerja
          dan bahkan Kanada serta Meksiko. Hal   Indonesia memperjuangkan akses pasar   sama ekonomi jangka panjang yang saling
          ini sempat memicu perang dagang global,   ekspor yang lebih luas dan adil, serta tarif   menguntungkan,” kata Airlangga.


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 214 / 2025 / Th.XX 63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68