Page 68 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 68
melancarkan agenda kebijakannya,” kata
Hou Wey Fook, April lalu.
Fook mengungkapkan kekhawatiran
yang berkembang seputar perluasan
tarif, ditambah kebijakan imigrasi dan
upaya Departemen Efisiensi Pemerintah
atau Department of Government
Efficiency’s (DOGE) untuk memangkas
jumlah pegawai federal telah meredam
kepercayaan konsumen dan memicu
kekhawatiran pertumbuhan ekonomi.
Sejak awal euforia pasar usai
kemenangan Trump, aset berisiko telah
mengalami perhitungan ulang dengan
S&P membalikkan keuntungannya.
Sementara imbal hasil treasury AS dan
dollar AS keduanya bergerak turun. Di
seberang Atlantik, fondasi hubungan AS-
Eropa yang telah lama ada menerima
guncangan hebat.
Hal itu, lanjutnya, karena para
pemimpin Eropa menyadari dengan
dingin aliansi barat sekarang sedang
mengalami kehancuran yang parah.
Kondisi ini mendorong momen apa
pun yang diperlukan di Jerman (dan
sebagai perluasan, Eropa), di mana
konservatisme fiskal yang sudah
Di era pemerintahan berlangsung lama kini digantikan
Prabowo, Indonesia Amerika di Asia. dengan stimulus yang signifikan.
bergabung dalam Sedangkan para pemimpin di Jepang, “Untuk mencerminkan memudarnya
BRICS (Brasil, Rusia, Selandia Baru, Taiwan, dan Korea keistimewaan AS dan realitas geopolitik
India, China, dan
Afrika Selatan) sebagai Selatan, yang semuanya merupakan baru, kami melakukan dua peralihan
portofolio utama untuk kuartal ini,”
sekutu utama AS di kawasan tersebut,
upaya memperkuat mengecam tindakan Trump. “Kita perlu ucapnya.
posisi Indonesia
dalam perdagangan memutuskan apa yang terbaik bagi Pemerintah Indonesia turut
internasional. Jepang, dan paling efektif, dengan cara merespons keputusan Trump. Menteri
yang hati-hati tetapi berani dan cepat,” Keuangan Sri Mulyani Indrawati
kata Menteri Perdagangan, Yoji Muto. bersama Menteri Keuangan negara-
Sementara itu, Chief Investment negara ASEAN juga menyiapkan respons
Officer Bank DBS, Hou Wey Fook kebijakan tarif Presiden Donald Trump
mengatakan kebijakan tarif AS pada Pertemuan Menteri Keuangan
memberikan guncangan keras bagi ASEAN di bawah keketuaan Malaysia.
perekonomian dunia. Kondisi ini pada Sri Mulyani menyatakan kebijakan AS
akhirnya memengaruhi keputusan para meruntuhkan sistem perdagangan dunia
investor untuk menempatkan dananya berbasis aturan seperti World Trade
di instrumen investasi. “Pada awal Organization (WTO) dan Bretton Wood
kuartal pertama, kami memperkirakan Institutions.
2025 akan menjadi tahun yang ditandai Dampak dari kebijakan tarif AS
dengan volatilitas. Benar saja, tahun itu memaksa setiap negara bernegosiasi
dimulai dengan cara dramatis karena langsung bilateral dengan Pemerintahan
Presiden Trump tidak membuang waktu Trump. Tetapi, dari puluhan negara yang
68 Edisi 214 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id