Page 65 - Stabilitas Edisi 214 Tahun 2025
P. 65
Lili menyatakan bahwa kekuatan
Indonesia dalam negosiasi bisa diperkuat
melalui aliansi strategis. Termasuk
dengan perusahaan-perusahaan asal
AS yang selama ini mendapatkan
keuntungan dari kerja sama ekonomi
dengan Indonesia dan ASEAN.
“Trump tidak peduli dengan
Indonesia, tidak peduli dengan ASEAN.
Dia hanya mendengarkan kelompok
yang dianggap sebagai ‘koloninya’—yakni
pihak-pihak yang punya kepentingan
langsung terhadap kebijakannya,” ujar
Lili.
Lili juga menekankan pentingnya
peran Indonesia dan negara-negara
ASEAN lainnya untuk menunjukkan
sikap tegas terhadap kebijakan
proteksionis yang dianggap merusak tata
kelola perdagangan dunia. Ia menilai
bahwa suara ASEAN, terutama di
tingkat kepala negara atau leaders level,
harus konsisten menyampaikan bahwa
kebijakan tarif Trump adalah langkah
keliru yang bisa memicu perlambatan
ekonomi global bahkan resesi.
“Kita tidak bisa terus-menerus
menyesuaikan diri terhadap tekanan
semacam ini. Indonesia bersama ASEAN
harus berani bersuara bahwa kebijakan
ini salah dan berpotensi merusak
hubungan ekonomi jangka panjang,” Pemerintah AS berupaya
ucapnya. menguntungkan ketimbang pendekatan menekan negara-negara mitra
Lili juga mengkritik narasi yang koersif seperti tarif dagang sepihak. dagangnya serta mendorong
kerap dibangun Presiden Trump bahwa negosiasi ulang berbagai
negara-negara Asia, termasuk Indonesia, Konsensus ASEAN perjanjian dagang.
telah “mencuri” lapangan pekerjaan Lebih lanjut, Lili menjelaskan bahwa
manufaktur dari AS. Dia menyebut para menteri perdagangan dari 10 negara
bahwa anggapan tersebut tidak ASEAN sebelumnya telah menyepakati
mencerminkan realitas perdagangan sejumlah prinsip utama dalam
modern, terutama mengingat sektor menghadapi tekanan global. Mereka
jasa dan investasi justru memberikan sepakat untuk tidak melakukan revaluasi ASEAN akan mengadakan pertemuan
keuntungan besar bagi AS di Asia mata uang, serta tetap memegang pada Mei 2025 untuk secara khusus
Tenggara. “Dalam sektor perdagangan teguh prinsip perdagangan multilateral membahas dampak kebijakan tarif AS
jasa dan investasi, Amerika justru sudah dan asas Most Favored Nation (MFN) terhadap hubungan ekonomi kawasan.
sangat diuntungkan oleh keberadaan dan sebagaimana diatur dalam kerangka “Saya berharap seluruh kepala negara
pertumbuhan ekonomi negara-negara Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). ASEAN dapat sepakat menyampaikan
ASEAN, termasuk Indonesia,” jelasnya. Namun demikian, Lili menegaskan sikap kolektif yang tegas. Agresi tarif
Lili menyarankan agar Indonesia bahwa komitmen di tingkat menteri Trump merupakan kesalahan besar yang
cerdas dalam membalikkan narasi perlu dilanjutkan dengan pernyataan berpotensi merusak hubungan baik yang
tersebut, dan menekankan bahwa sikap yang lebih kuat di level pimpinan telah dibangun selama puluhan tahun
kerja sama yang setara akan jauh lebih negara. Rencananya, para pemimpin antara Amerika dan ASEAN,” ujar Lili.*
www.stabilitas.id Edisi 214 / 2025 / Th.XX 65