Page 39 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 39
berlangsung sejak jauh sebelum pandemi menjadi 67,69 juta orang. Sedangkan
covid-19. Selain itu, pemulihan Indonesia jumlah penduduk miskin naik sebesar
pasca Covid-19 yang masih jauh dari 80 ribu orang. Meskipun naik jumlah
kondisi pra-pandemi menambah beban penduduk miskin, secara persentase turun
dampak deindustrialisasi. dari 9,41 persen di Maret 2019 menjadi
Mau tidak mau, pemerintah harus 9,03 persen di Maret 2024. (Gambar 1)
memutar otak agar sektor manufaktur Berdasarkan kajian dari Tim Riset
kembali bergeliat dan mampu menjadi Stabilitas, penurunan kelas menengah
penyulut naiknya kelas menengah di setidaknya disebabkan dua hal. Pertama
Indonesia. Pemerintah menghadapi karena terjadinya pandemi Covid-19 dan
risiko besar jika tidak bisa mengeluarkan kedua karena deindustrialisasi.
kebijakan yang bisa mengatasi hal Harus diakui, malapetaka Covid-19
tersebut, bahkan bisa menjadi jebakan telah banyak merontokkan perekonomian
bagi kelas menengah sehingga tidak bisa dunia, tidak terkecuali Indonesia. Usaha
naik kelas. Selanjutnya risiko yang tidak kembali ke kondisi pra-pandemi sudah
kalah besar akan mengancam: Indonesia banyak dilakukan. Promosi investasi,
Emas 2045 bisa gagal tercapai. promosi pariwisata, ekstensifikasi pajak
dan perpanjangan program restrukturisasi
Kelas Menengah kredit agar ada nafas lega beberapa saat
Berdasarkan data dari Badan Pusat pasca-pandemi, tidak cukup menahan laju
Statistik (BPS) golongan masyarakat penurunan kelas menengah.
yang masuk dalam kelompok menengah Kurva pemulihan ekonomi yang
jumlahnya terus menurun. Angkanya terus diharapkan memiliki kemiringan sama
turun dari 57,33 juta menjadi 47,8 juta ketika ekonomi turun pasca pandemi, jauh
orang selama 5 tahun sejak 2019 hingga panggang dari api. Dari harapan kurva
2024. Penurunan angka ini ditransmisikan V dengan sudut kemiringan seminimal
setidaknya ke kelas menengah rentan. mungkin, menjadi kurva V dengan sudut
alah satu isu utama para Pada periode yang sama, jumlah kelas yang membesar. Sekadar informasi,
pemerhati di bidang ekonomi menengah rentan meningkat dari 128.85 kurva berbentuk V menandakan adanya
saat ini adalah mengenai kelas juta orang menjadi 137,5 juta orang. Selain rebound atau perbaikan dari sisi data
Smenengah. Apa yang terjadi pada itu jumlah penduduk rentan miskin dan yang menggambarkan perbaikan atau
kelas ini pada lima tahun belakangan miskin juga meningkat pada periode yang pembalikan kondisi dari kecenderungan
memang harus menjadi alarm buat kita sama. Peningkatan jumlah penduduk penurunan menjadi kenaikan atau
semua terutama pengelola kebijakan rentan miskin naik dari 54,97 juta orang peningkatan.
ekonomi.
Berdasarkan standar Bank Dunia 2016, Gambar 1. Perkembangan Kelas Menengah
kelas menengah adalah mereka yang di Indonesia 2019-2024 (juta orang)
memiliki pengeluaran setara antara Rp1,2
– Rp6 juta per bulan. Kelas menengah ini
terhimpit di antara kelas atas dan kelas
menuju kelas menengah yang masing-
masing memiliki kategori pengeluaran
di atas Rp6 juta per orang sebulan dan
pengeluaran Rp532 ribu–1,2 juta per orang
sebulan.
Dalam lima tahun terakhir jumlah
kelas ini terus menurun. Penurunan
jumlah kelas menengah Indonesia ini
menjadi ancaman serius Indonesia
Emas 2045. Kenapa demikian? Karena
penurunan kelas menengah dibarengi
dengan deindustrialisasi dini yang sudah Sumber : Badan Pusat Statistik, 2024
www.stabilitas.id Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 39