Page 40 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 40
RISET
Sejak 2011, pertumbuhan ekonomi Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2011 hingga
Indonesia baru sekali melebihi angka 7 Triwulan II-2024
persen (kuartalan yoy) yakni pada kuartal
kedua 2021. Namun angka pertumbuhan
yang tinggi ini sejatinya karena efek
dasar rendah (low base effect). Istilah
ini dalam bisnis dan ekonomi adalah
kecenderungan perubahan absolut yang
kecil dari jumlah awal yang rendah untuk
diubah menjadi perubahan persentase
yang besar.
Memang pada empat kuartal berturut-
turut sebelum terjadinya pertumbuhan
fantastis tersebut Indonesia mengalami Sumber : Badan Pusat Statistik, 2024
pertumbuhan negatif akibat Covid-19.
Empat kuartal tersebut adalah kuartal ini di bawah ketika pandemi terjadi yakni kerja sektor manufaktur. Pada tahun 2011,
kedua 2020, ketiga 2020, keempat 2020 sebesar 20,61 persen (2020), 20,54 persen tenaga kerja yang terserap mencapai
dan kuartal pertama 2021 dengan masing- (2021) dan 20,46 persen (2022). 12,38 persen. Pada tahun 2023, meningkat
masing pertumbuhan sebesar -5,32 Selain sumbangan yang menurun, menjadi 13,6 persen. Meskipun terjadi
persen; -3,49 persen; -2,20 persen dan dalam kurun waktu yang sama, tren peningkatan share penyerapan tenaga
-0,70 persen. Pasca tahun 2000, Indonesia pertumbuhan sektor manufaktur juga kerja di sektor manufaktur selama 2011-
bisa mencapai angka pertumbuhan 6 menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2023, perlu ditelisik lebih jauh per jenis
persen pada periode 2010-2012 dengan 2011, pertumbuhan sektor manufaktur pekerjaan dan juga sektor. (Gambar 4)
masing-masing pertumbuhan tahunan sebesar 6,26 persen. Era dimana Apabila menilik status pekerjaan
masing-masing sebesar 6,1 persen, 6,5 pertumbuhan ekonomi nasional di atas seperti bekerja sendiri, sebagai buruh
persen dan 6,23 persen. (Gambar 2) 6 persen selama 2010, 2011 dan 2012, pabrik atau pegawai dan pekerja bebas
tertinggi sejak krisis moneter 1998. Pada tidak digaji, terdapat pengurangan share
Deindustrialisasi 2023, sektor industri tumbuh 4,64 persen. pekerja di sektor formal (buruh/pegawai/
Selanjutnya, penurunan jumlah Pertumbuhan kepala empat ini terjadi karyawan). Dengan kata lain mereka yang
kelas menengah juga disebabkan sekak 2013 dengan tingkat pertumbuhan diantarnya bekerja di pabrik atau mereka
oleh fenomena deindustrialisasi di 4,37 persen. (Gambar 3) yang mendapatkan bayaran rutin. Pada
Indonesia. Secara terminologi singkat Gambar 3. Pertumbuhan tahun 2013 (Februari), persentasi jumlah
deindustrialisasi adalah kinerja sektor Sektor Industri 2011-2023 pekerja sektor manufaktur dengan status
manufaktur yang menurun ditandai (Persen) buruh/karyawan/pegawai sebesar 65,16
dengan penurunan porsi PDB industri persen. (Gambar 5)
terhadap PDB. Selain itu juga penurunan Dua belas tahun kemudian, 2024
kemampuan dari industri dalam (Februari), pekerja sektor manufaktur
menyerap tenaga kerja. Ciri terakhir tidak yang berstatus sebagai buruh/karyawan/
berlaku mutlak di tengah mekanisasi dan pegawai sumbangannya turun menjadi
otomasi dalam perekonomian. Sebuah 55,97 persen. Di sisi lain, pekerja dengan
perekonomian yang porsi manufakturnya status berusaha sendiri meningkat dari
cenderung meningkat di tengah otomasi, 9,43 persen (Februari 2013) menjadi
maka istilah deindustrialiasi tidak berlaku 18,06 persen (Februari 2024). Meskipun
penuh. ada peningkatan jumlah share pada
Selama 14 tahun terakhir atau Sumber : Badan Pusat Statistik, 2024 kelompok pekerja dengan status berusaha
sepanjang 2011-2023, sumbangan sektor Penurunan serapan tenaga kerja di sendiri, output produksinya lebih kecil
manufaktur terhadap perekonomian sektor industri menjadi penanda kedua dibandingkan dengan manufaktur besar
Indonesia terus menurun. Pada tahun deindustrialisasi. Gambar 4 menunjukkan yang mempekerjakan buruh/karyawan/
2011, sumbangan manufaktur terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja sektor pegawai.
produk domestik bruto sebesar 22.06. manufaktur (dalam persen) selama kurun
Pada tahun 2023, angkanya menjadi 20,39 waktu 2011-2023. Terjadi peningkatan Reindustrialisasi
persen (Gambar 3). Bahkan angka 2023 persentase dalam penyerapan tenaga Mau tidak mau, agenda industrialisasi
40 Edisi 208 / 2024 / Th.XIX www.stabilitas.id