Page 47 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 47

esaat usai melepas jabatannya
                 sebagai Direktur Utama BNI,
                 Royke Tumilar mengatakan
          Sbahwa industri perbankan
          khususnya bank pelat merah masih
          memiliki pekerjaan rumah besar dalam
          menghadapi kondisi makroekonomi
          global yang penuh volatilitas. Tantangan
          itu terkait dengan gejolak ekonomi global
          yang mendorong kebutuhan dollar AS ke
          level yang lebih tinggi, di saat bersamaan
          perbankan nasional tengah memiliki
          rasio penyaluran dana yang tinggi.
            Terkait itu, Royke menyoroti
          pentingnya peningkatan dana pihak
          ketiga (DPK) sebagai langkah strategis
          untuk menyikapi likuiditas ketat serta
          tingginya kebutuhan Dolar AS. Ia
          melihat belanja pemerintah sebagai
          katalisator utama dalam mempercepat
          pertumbuhan DPK melalui perputaran
          uang ke masyarakat. Selain itu, ia           BI juga akan terus mempererat kordinasi
          menegaskan bahwa perbankan harus
          segera menghimpun dana dollar lebih          dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan
          agresif demi memenuhi kebutuhan masa         (KSSK) untuk mendorong pertumbuhan
          depan tanpa mengorbankan efisiensi           kredit dalam mendukung pertumbuhan
          biaya pendanaan.
            Indikator tekanan likuiditas yang          ekonomi nasional.
          disampaikan Royke tercermin pada
          data perbankan terbaru menunjukkan
          tekanan likuiditas semakin nyata dengan      Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia
          kenaikan rasio LDR beberapa bank besar
          melewati ambang batas sehat sebesar
          92 persen. BNI khususnya mencatatkan
          angka tertinggi sebesar 95,7 persen
          pada Februari 2025 meskipun turun   88 persen, meski tren kenaikan tetap   Current Account Saving Account
          dari posisi Januari sebesar 98,8 persen.   perlu diwaspadai.         (CASA), terutama dari transaksi nasabah
          Pertumbuhan kredit BNI mencapai      Everson Sugianto dari Stockbit   wholesale maupun ritel agar menjaga
          10,2 persen secara tahunan sementara   menjelaskan bahwa masalah likuiditas   likuiditas tetap optimal sepanjang tahun
          penghimpunan DPK hanya tumbuh     bukanlah persoalan satu atau dua bank   ini. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri
          tipis sekitar 1 persen, menciptakan   saja melainkan isu industri secara   M Ashidiq Iswara menyatakan target
          ketidakseimbangan yang berpotensi   keseluruhan. Namun demikian ia   menjaga rasio LDR antara 90 persen-95
          membatasi ruang ekspansi kredit   memandang posisi likuiditas BCA relatif   persen, sejalan dengan upaya efisiensi
          sekaligus meningkatkan biaya dana.  lebih baik dibandingkan KBMI-4 lainnya   cost of fund agar profitabilitas tidak
            Bank Mandiri mengalami situasi   karena pertumbuhan DPK mereka lebih   terganggu.
          serupa dengan LDR naik menjadi 92,5   stabil walau kredit tumbuh cepat.  Sementara itu Presiden Direktur
          persen, didorong oleh pertumbuhan                                    Super Bank Indonesia Tigor M Siahaan
          kredit tahunan sebesar 19 persen   Efisiensi Biaya Dana              mengingatkan risiko likuiditas juga
          dibandingkan pertumbuhan DPK hanya   Bank Mandiri mengambil langkah   dipengaruhi faktor eksternal seperti
          sekitar 1,4 persen. Di sisi lain Bank BCA   strategis memperkuat struktur   aliran modal asing ke Surat Berharga
          dan Bank BRI masih berada di level aman   pendanaan melalui peningkatan   Negara (SBN) serta kebijakan
          dengan LDR masing-masing sekitar 80-  penghimpunan dana murah berupa   perdagangan AS yang belum pasti


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 213 / 2025 / Th.XX 47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52