Page 49 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 49

sisi dana pihak ketiga (DPK) maupun
          surat berharga. “Ke depan, berbagai
          risiko dari ketidakpastian global yang
          berdampak kepada perekonomian
          nasional perlu menjadi perhatian
          karena dapat memengaruhi prospek
          pertumbuhan kredit,” kata dia
            Sehubungan dengan itu BI akan terus
          memperkuat kebijakan makroprudensial
          yang akomodatif atau longgar dengan
          mengoptimalkan Kebijakan Likuiditas
          Makroprudensial (KLM) dan
          memperkuat implementasi ketentuan
          rasio pendanaan luar negeri untuk
          mendorong pendanaan perbankan untuk
          manajemen likuiditas dan penyaluran
          kredit ke sektor riil.
            “BI juga akan terus mempererat
          kordinasi dengan Komite Stabilitas
          Sistem Keuangan (KSSK) untuk
          mendorong pertumbuhan kredit dalam
          mendukung pertumbuhan ekonomi                Kalau kita lihat SBN, foreign investment
          nasional,” kata Perry.
            BI telah mengucurkan insentif              sudah jauh berbeda dibanding dulu,
          kebijakan likuiditas makro prudensial        sekarang mungkin kisaran 13 persen-14
          (KLM) sebesar Rp370 triliun hingga           persen. Tapi kita wait and see. fokus
          pekan kedua April 2025. Gubernur
          BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah           Superbank tetap pada pengembangan
          tersebut meningkat Rp78,3 triliun dari       layanan nasabah secara berkelanjutan.
          pekan keempat Maret 2025.
            Perry memaparkan KLM disalurkan
          pada empat kategori perbankan.               Tigor M Siahaan, Presiden Direktur Super Bank Indonesia
          “Bank Indonesia terus mendorong
          implementasi penguatan kebijakan
          insentif likuiditas makro-prudential
          (KLM) untuk mendukung pertumbuhan
          kredit perbankan,” ujar Perry.    sektor penting untuk mendorong        Sebagai kesimpulan, tantangan
            Sementara hIngga pekan kedua    pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia   utama sektor perbankan nasional saat
          Maret 2025, BI telah mengucurkan   mencatat porsi terbesar saat ini   ini terletak pada bagaimana menjaga
          insentif KLM sebanyak Rp291,8 triliun.   disalurkan kepada bank-bank swasta   keseimbangan antara ekspansi kredit
          Guyuran likuiditas tersebut diberikan   atau bank umum swasta nasional, yakni   yang agresif dengan penghimpunan
          masing-masing kepada kelompok bank   Rp167,4 triliun.                dana pihak ketiga agar tidak terjadi
          Badan Usaha Milik Negara (BUMN)      Secara terpisah Presiden Direktur   krisis likuduitas maupun lonjakan
          sebesar Rp125,7 triliun, Bank Umum   CIMB Niaga Lani Darmawan        biaya pendanaan sehingga profitabiltas
          Swasta Nasonal (BUSN) sebesar Rp132,8   mengatakan insentif KLM berdampak   dapat terjaga optimal di tengah gejolak
          triliun, Bank Pembangunan Daerah   positif terutama dalam penurunan cost   ekonomi global dan domestik. Sinergi
          (BPD) sebesar Rp27,9 triliun, dan Kantor   of fund hingga sekitar 0,1 persen-0,15   antara kebijakan pemerintah melalui
          Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar   persen, meski tekanan likuduitas tetap   belanja negara serta dukungan regulasi
          Rp5,4 triliun.                    terasa dengan kenaikan rasio LDR CIMB   BI lewat insentif KLM menjadi kunci
            KLM adalah insentif yang disalurkan   Niaga menjadi sekitar 86 persen awal   penting dalam menjaga stabilisasi sistem
          BI kepada bank-bank yang menyalurkan   tahun ini dari sebelumnya di bawah   keuangan nasional sepanjang tahun
          kredit atau pembiayaan ke berbagai   angka tersebut setahun lalu.    2025.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 213 / 2025 / Th.XX 49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54