Page 82 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 82

ASPEK LEGAL PERMASALAHAN HUKUM TANAH
                     HAK PENGELOLAAN YANG DIKELOLA PKK KEMAYORAN DAN
                                      PEMANFAATAN AREAL TANAHNYA

                                                                    *
                                                   Sunaryo Basuki
                                      Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti


                                                       Abstrak
                Dalam Pasal 18 huruf a yo Pasal 19 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun disebutkan
                bahwa “Pemanfaatan barang milik Negara atau Daerah (BMN atau BMD) yang berupa tanah untuk
                pembangunan rumah susun seperti yang di maksud pada Pasal 18 huruf a di lakukan dengan cara
                sewa atau kerjasama pemanfaatan”. Ketentuan Pasal 18 huruf a yo Pasal 19 ayat (1) tersebut meru-
                pakan “antithese”  terhadap dinyatakan  tidak  berlaku lagi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1
                Tahun 1977. Mengingat ketentuan tersebut dikehendaki oleh para investor atau pengembang untuk
                memberi kemungkinan kepada investor bekerjasama dengan para pengelola tanah Hak Pengelolaan,
                sudah  waktunya  untuk  menyatakan  berlaku  lagi  ketentuan  semacam  Peraturan  Menteri  Dalam
                Negeri No. 1 Tahun 1977 oleh Menteri Agraria. Supaya tanah Hak Pengelolaan itu tidak dibiarkan
                tanpa dimanfaatkan (“mangkrak”), sehingga bagian-bagian tanah Hak Pengelolaan dapat didaya-
                gunakan kembali dalam rangka perjanjian kerjasama PPKK dengan para investor.
                Kata kunci: Hak Pengelolaan, Pemanfaatan Areal Tanahnya

             A. Pendahuluan

                  Sejak  berlakunya  Peraturan  Menteri  Negara  Agraria/Kepala  BPN  No.  9  Tahun  1999
             tentang “Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelo-
             laan” pada tanggal 24 Oktober 1999, PPKK tidak dapat lagi memberikan HGB kepada investor

             swasta yang akan bekerjasama memanfaatkan bagian tanah Hak Pengelolaan yang terdaftar
             atas nama Sekretariat Negara, dengan pertimbangan bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri
             No. 1 Tahun 1977 (PMDN No. 1/ 1997) dinyatakan tidak berlaku lagi (Pasal 152 PMNA/KA BPN
             No. 9/1999) terhitung mulai tanggal 24 Oktober 1999.

                  Padahal  PMDN  No.  1/1977  adalah  satu-satunya  peraturan  yang  memungkinkan
             pemberian HGB atas bagian tanah Hak Pengelolaan kepada investor yang akan membuat
             perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah untuk pengembangan properti dalam bentuk BOT

             dengan pihak swasta.
                  Dengan  pertimbangan  bahwa  Hak  Pengelolaan  memang  menyediakan  tanah  untuk
             pengembangan  properti,  karena  Hak  Pengelolaan  menjadi  landasan  hukum  untuk
             mengusahakan perusahaan tanah (land enterprise). Sedang dalam Pasal 1 angka 2 PP No. 40

             Tahun 1996, disebutkan bahwa Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara yang




                * Dosen Senior Mata Kuliah Hukum Agraria dan Pendalamannya pada Program S1 Universitas Trisakti
             dan  S2  Magister  Kenotariatan  Fakultas  Hukum  Universitas  Indonesia  dan  Jurusan  Planologi  Fakultas
             Teknik Universitas Tarumanegara dan FAL-TL Usakti. Pensiunan Gol. IV/d. Konsultan Hukum dibidang
             Property pada PT. Satyatama Graha Tara in association with King Sturge, Wisma Kodel Lt. 9, Jl. HR. Rasuna
             Said Kav. B-4, Jakarta Selatan, Telp. 5222242, Faks. 5222243

                                                          74
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87