Page 83 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 83

Sunaryo Basuki: Aspek Legal Permasalahan Hukum Tanah Hak Pengelolaan ...     75


             kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya (pemegang Hak
             Pengelolaan), dalam rangka menyediakan tanah untuk para investor yang memerlukannya.

             B.  Pembahasan

                  Mengenai Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 9 Tahun 1999, Prof. Boedi
             Harsono, SH, memberikan catatan sebagai berikut:

                   “Peraturan 9/1999 di atas antara lain mencabut Permendagri 1/1977 tentang Tatacara Permohonan
                   dan Penyelesaian Pemberian Hak Atas Bagian-Bagian Tanah Hak Pengelolaan serta Pendaftarannya.
                   Padahal apa yang diatur dalam Permendagri tersebut belum mendapat pengaturan dalam Peraturan
                   9/1999.  Maka  sebagai  informasi  bagi  para  peminat  Permendagri  1/1977  masih  dimuat  dalam
                   Himpunan Edisi ini (F25).”   1

                  Atas dasar PMNA/ KA-BPN No. 9/1999, PPKK dapat mengajukan permohonan HGB atas
             nama PPKK seluas menurut keperluannya, dalam rangka dikembangkan untuk membangun
             properti melalui perjanjian kerjasama dengan investor.


             1.  Apakah proposal ini dapat di terima investor?
                  Ternyata  investor  tidak  dapat  menerima  usulan  (proposal)  tersebut  dengan  pertim-

             bangan  karena  tidak  dapat  menguasai  tanahnya  secara  langsung  dengan  HGB.  Sedang
             investor hanya dapat bekerjasama dengan PPKK, dengan cara menyewa tanah HGB tersebut,
             atau dengan kerjasama pemanfaatan, hal ini dimungkinkan menurut UU Rumah Susun yang
             baru, diatur dalam pasal 18 huruf a (UU No. 20/ 2011).

                  Kelemahannya adalah sebagai berikut:
                a) Investor  tidak  dapat  menguasai  tanahnya  dengan  HGB  ini  berarti  tidak  dapat
                   dijadikan jaminan pelunasan utang dengan dibebani Hak Tanggungan.

                b) Apabila investor menguasai tanahnya dengan Hak Sewa, juga sama seperti huruf a,
                   tidak dapat dijadikan jaminan pelunasan utang dengan dibebani Hak Tanggungan.
                c) Sehubungan dengan huruf b, bangunan Rumah Susun (apartemen) yang telah selesai
                   dibangun  hanya  dapat  dijadikan  jaminan  pelunasan  utang  dengan  FIDUSIA  (tanpa

                   tanahnya).
                d) Namun  satuan-satuan  rumah  susunnya  hanya  dapat  di  sewakan  saja,  dan  belum
                   mungkin  dijual  karena  peraturannya  tidak  memungkinkan  untuk  dijual,  dan  masih

                   akan diatur dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 49 UU No. 20/2011).
                e) Investor dapat menguasai dengan Hak Sewa atas tanahnya selama 60 tahun (Pasal 21
                   ayat  (3)  UU  No.  20/2011).  Padahal  PPKK  sebagai  pemegang  HGB  hanya  menguasai
                   tanahnya selama 50 tahun (30 tahun + 20 tahun). Setelah selesai 50 tahun baru dapat

                   diperbarui  HGB  tersebut  dengan  30  tahun  lagi.  Oleh  karena  itu  jangka  waktu  Hak



                1  Catatan  tersebut  dimuat  dalam  buku  Hukum  Agraria  Indonesia,  Himpunan  Peraturan-Peraturan
             Hukum Tanah, halaman 398 Edisi Revisi 2002, Penerbit Djambatan.
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88