Page 199 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 199

pengadilan dianggap  tidak efisien  karena  memerlukan  waktu dan
          biaya yang besar. Dari analisis beberapa kasus sengketa pertanahan
          yang  telah diputuskan di  pengadilan  pada  berbagai  tingkatan,
          tampaknya  terdapat  kebutuhan untuk  meningkatkan pemahaman
          mengenai esensi permasalahan dan konsep dasarnya. Hal ini penting
          agar keputusan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan keadilan
          dan memberikan kepastian hukum. Dengan demikian, hal ini akan
          memberikan manfaat yang nyata bagi mereka yang mencari keadilan
          (Istijab, 2018). Selanjutnya, untuk metode mediasi yang diinginkan
          oleh masyarakat Desa  Bokonusan  berdasarkan  hasil  survey  diatas
          mayoritas lebih memilih untuk menyelesaikan sengketa tanah marga
          melakukan  upaya mediasi  di  desa. Hal  tersebut mungkin karena
          lebih efisien dan menghemat waktu serta biaya untuk mengundang
          maupun mengajukan  permohonan baik berupa  gugatan maupun
          pembatalan penerbitan sertipikat hak atas tanah ke Kantor Pertanahan
          Kabupaten Kupang. Hal  tersebut  sesuai  dengan hasil  survey 30
          orang responden masyarakat Desa Bokonusan pada diagram ketiga
          (gambar 3)  diatas  yang menjelaskan bahwa  upaya mediasi  dalam
          penyelesaian sengketa tanah marga melalui permohonan ke kantor
          pertanahan  sangat  jarang  dilakukan.  Kurniati &  Fakhriah  (2017)
          menjelaskan bahwa dalam proses mediasi BPN hanya berperan dalam
          penanganan  masalah  tanah secara  administratif,  bukan sebagai
          institusi penyelesaian sengketa seperti pengadilan. sebagai lembaga
          pemerintah non-kementerian di bidang  pertanahan,  BPN bertugas
          merumuskan  dan melaksanakan kebijakan  terkait  pengendalian
          serta penanganan sengketa dan perkara pertanahan. Oleh karena itu,
          menganggap BPN sebagai mediator mungkin tidak tepat mengingat
          fokus utamanya adalah pada aspek administratif pertanahan. Mediasi
          yang dilakukan oleh BPN dapat dilaksanakan jika berlandaskan pada
          peraturan perundang-undangan yang ada. Hal ini memerlukan itikad
          baik serta sikap sportif dari semua pihak yang terlibat dalam sengketa.
          Mereka harus mematuhi prosedur mediasi sesuai dengan ketentuan
          hukum dan bersedia melaksanakan kesepakatan yang telah dicapai,



          184   Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
                untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204