Page 194 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 194

menemukan jalan keluar, salah satunya adalah sengketa tanah marga
          antara marga Balle  dan Marga Laitabun. Dalam  perkembangannya
          sengketa tanah antara kedua marga tersebut sudah pernah dilakukan
          mediasi  di desa  bahkan  sudah  sampai  pada  peninjauan  lapangan
          untuk melakukan penunjukan batas sesuai dengan pengakuan kedua
          belah  pihak.  Proses  mediasi  tersebut  sudah dihadiri  oleh  tokoh
          masyarakat dalam hal ini pihak yang bersengketa beserta keluarga,
          aparat desa, dan aparat keamanan untuk mencegah adanya konflik
          antara kedua belah  pihak.  Namun,  mediasi  tersebut masih belum
          menemukan titik terang karena kedua belah pihak masih tetap pada
          pendirian masing-masing dan ingin mempertahankan kekuasaannya
          atas kepemilikan tanah tersebut. Maka dari itu, diperlukan kontribusi
          mendalam dari pihak kantor pertanahan setempat sebagai pihak yang
          bisa memberikan pandangan atau pemikiran yang lebih baik sesuai
          dengan hukum yang berlaku dan pengaruh sengketa tanah marga ini
          terhadap legalitas hak atas tanahnya.

             Pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di
          tahun 2023 ini sebanyak 150 Sertipikat Hak Atas Tanah diserahkan
          kepada masyarakat Desa Bokonusan  sebagai hasil  dari  program
          tersebut  yang  merupakan pengaruh  dari penyelesaian  sengketa
          tanah marga secara mediasi. Pada saat program Pendaftaran Tanah
          Sistematis Lengkap (PTSL) ini  berjalan,  petugas  pertanahan
          baik satgas  fisik  maupun satgas  yuridis sangat  terhambat  dalam
          melakukan pengumpulan data karena banyaknya tanah yang masih
          berstatus tanah sengketa. Namun, dengan adanya pendekatan secara
          tidak langsung oleh petugas membuat pemikiran masyarakat mulai
          terbuka untuk menyelesaikan permasalahannya. Hal tersebut diikuti
          dengan banyaknya marga yang sedang bersengketa meminta untuk
          difasilitasi oleh desa untuk dilakukan mediasi. Mediasi ini tentunya
          didasari dengan kemauan masyarakat untuk menyelesaikan sengketa
          tanah secara kekeluargaan agar nantinya tanah yang dikuasainya bisa
          didaftarkan dan kepemilikannya kuat secara hukum.




                        Optimalisasi Upaya Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Marga  179
                                                     Made Ega Suryantara
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199